acin77Avatar border
TS
acin77
Florence Dilaporkan ke polisi
Ternyata belum jera wanita mahasiswa S2 ini. walaupun sudah dibully di medsos ternyata tidak membuat. warga asli jakarta ini tidak menjadi jera. justru kicauan atau tweetnya semakin menjadi-jadi. Hal ini membuat geram beberapa warga yang tinggal di Yogyakarta dan melaporkan yang bersangkutan kekantor polisi


Tidak hanya berhenti disitu beberapa kelompok warga pun melakukan demontrasi. dengan isi spanduk meminta agar wanita bernama Florence ini untuk angkat kaki dari Kota Yogyakarta tercinta. berikut kutipan beritanya
Laporan Reporter Tribun Jogja, Mona Kriesdinar

10629728_10203402956288981_7255692090328397229_nTRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Kicauan Florence di media sosial yang dinilai menghina warga Yogya, berbuntut panjang. Setelah berbagai kecaman muncul di dunia maya, kini Florence tampaknya akan menghadapi ancaman lebih serius. Perempuan yang disebut-sebut kuliah S2 FH UGM ini resmi dilaporkan ke Polda DIY, oleh LSM Jangan Khianati Suara Rakyat (Jati Sura) yang didampingi oleh kantor advokat Erry Suprianto, pada Kamis (28/8/2014). Laporan tersebut resmi diterima SPK Polda DIY pukul 17.30 wib dengan nomor laporan STBL/644/VIII/2014/DIY/SPKT.

“Karena aturan hukum jelas, di UU ITE Nomor 11 tahun 2008, kami laporkan tentang pasal penghinaan, pencemaran nama baik, dan provokasi mengkampanyekan kebencian,” jelas Ahmad Nurul Hakam, dari kantor advokat Erry Suprianto.

Ancamannya tak main-main, Ahmad menambahkan bahwa ia bisa diancam hingga 6 tahun penjara dan denda Rp 1 Miliar.

Adapun, laporan tersebut langsung diserahkan ke Reskrimsus untuk penyelidikan lebih lanjut.

Sementara itu, Fajar Irianto dari LSM Jati Sura menjelaskan bahwa pihaknya mengambil langkah cepat menempuh jalur hukum lantaran kasus ini sudah dianggap meresahkan. Ia berharap hal ini bisa menjadi pembelajaran bagi siapapun untuk berhati-hati dalam bertindak atau berbicara terutama yang mengarah pada hal provokatif.

Diberitakan sebelumnya, akun media sosial kembali diramaikan dengan postingan kontroversial dari pemilik akun path bernama Florence. Wajar saja, ia menuliskan keluh kesahnya saat mengantri BBM yang ternyata dinilai sangat menghina warga Yogya.

Hasil capture postingan path tersebut kemudian diunggah ke jejaring twitter. Sontak saja, hal ini kemudian memancing protes keras dari para pengguna twitter lainnya.

“@florencje_ Status S2, cara berpikir & ngomongnya kok KAMPUNGAN. Keluar aja dari Yogya,” demikian komentar dari akun @mercurianearth.

Komentar lainnya dikirimkan akun @senorita_eve “kasihan dgn cewe @florencje_ niy,ngakuny S2 tapi cara bicarany gak ada cerminan intelektualnya,”

Dari penelusuran, diketahui pemilik akun path ini memiliki akun twitter bernama @florencje_. Ia juga sempat mengeluarkan kata-kata provokatif di jejaring twitter pada tanggal 1 Januari lalu. Sejumlah pengguna twitter pun kembali mengunggah “bukti” hasil capture postingan twitternya ini. Belum ada respon dari pemilik akun Florence tersebut, namun gelombang protes dan kritikan tajam terus mengalir di situs jejaring sosial twitter.



Kronologi

Postingan di akun path atas nama Florence yang bernada menghina warga Yogya ternyata berawal dari Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU).

Rabu (27/8/2014), Florence hendak mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) motornya, Honda Scoopy di SPBU Lempuyangan. Saat itu, antrean kendaraan terutama motor cukup panjang.

Panjangnya antrean kendaraan yang mengular membuat Florence memilih menuju antrean mobil. Deretan mobil ini sedang mengantre mengisi Pertamax. Namun petugas SPBU kemudian menolak menuangkan BBM non subsidi itu ke tangki motor Florence .

“Saat itu, ratusan pengendara motor yang mengantre menyoraki tingkah Florence,” kata Hendra Krisdianto, fotografer Tribun Jogja yang saat itu berada di SPBU.

Petugas SPBU lantas meminta Florence untuk ikut mengantre dengan kendaraan sejenis bersama pengedara motor lainnya.

Setelah kejadian itu, mucullah postingan Florence yang bernada kasar.

“Jogja miskin, tolol, dan tak berbudaya. Teman-teman Jakarta-Bandung jangan mau tinggal Jogja,” tulis Florence di akun pathnya.

Ia bahkan menyebut tindakan petugas SPBU itu sebagai sebuah bentuk diskriminasi.

“Orang Jogja B******. Kakak mau beli Pertamax 95 mentang-mentang pake motor harus antri di jalur mobil terus enggak dilayani. Malah disuruh antri di jalur motor yang stuck panjangnya gak ketulungan. Diskriminasi. Emangnya aku gak bisa bayar apa. Huh. KZL,” tulis Florence menjawab pertanyaan pemilik akun Rachel.

Dosen FH UGM Ikut Komentari Kicauan Florence

Dosen Fakultas Hukum Internasional UGM Heribertus Jaka Triyana, ikut mengomentari kasus yang saat ini tengah hangat dibicarakan di media sosial terkait cacian pemilik akun path Florence terhadap warga Yogya. Florence sendiri dikabarkan adalah mahasiswa S2 di UGM.

Melalui akun facebooknya, Heribertus Jaka Triyan A dengan tegas mengatakan bahwa mahasiswa sudah seharusnya lebih berhati-hati dalam berbicara. Apalagi jika hal itu merendahkan harkat dan martabat orang lain.

“Seluruh mahasiswa FH UGM, tolong hati2 dlm berbicara. Sanksi akademik akan dikenakan kepada Anda jika bicara Anda ngawur dan merendahkan harkat dan martabat orang lain dan pihak lain. Tunggu Sdri FS, mhs MKN…temuan akan kami tindaklanjuti,” demikian tulisan yang ia posting sekitar pukul 13.00 WIB.

Sumber Berita

Berita selanjutnya
SAKSI Dari UGM
Diubah oleh acin77 29-08-2014 06:54
0
6.1K
64
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.