Kalian semua pasti tau apa itu reklamasi pantai kan? Bagus. Untuk yang belum tau, Reklamasi itu adalah proses dimana Pantai atau lautan di urug dengan tanah untuk menciptakan pulau baru. Kurang lebih itu arti singkatnya. Sudah ada bayangan? Oke kita lanjutkan..


Rakyat bali menolak keras Reklamasi teluk Benoa seluas 838 Ha. Kenapa? Pertama, teluk Benoa adalah wilayah konservasi yang TIDAK boleh dirusak. Karena disana nelayan lokal mencari nafkah, tanjung benoa juga salah satu daya tarik dari Wisata di bali. Kehidupan bawah lautnya yang indah, dan lautnya yang tenang. Bisa kalian bayangkan kalau lautan itu di urug dan diciptakan pulau buatan? Lalu di bangun wahana sekelas Disney land bahkan sirkuit F1, apa yang akan terjadi?

Segi Positif:

• Lapangan Kerja Baru
  
• Perekonomian Rakyat bahkan Negara akan meningkat
  
• Semakin terkenalnya Bali di mata dunia
  
• Gaji meningkat drastis
  

Segi Negatif:

• Kepadatan penduduk
  
• Tergesernya kearifan lokal
  
• Tergesernya penduduk-penduduk asli oleh pendatang dari berbagai tempat
  
• Meningkatnya volume air laut sehingga menenggelamkan masyarakat dan desa-desa di pesisir Bali seperti Benoa, Kuta, Sanur, Sidakarya, dst.
  
• Dampak kerusakan alam akibat kerakusan pengusaha akan terus menyebar sampai ke seluruh Indonesia.
  
• Dan masih banyak lagi.
  

Singkatnya saja, Buat apa kalian dapat pekerjaan yang enak, gaji melimpah tapi rumah kalian tenggelam? Apakah pemerintah pernah berfikir sampai kesana? Apakah pemerintah berfikir dampak dari kerusakan Alam? Apakah Pemerintah belum sadar apa yang terjadi pada pulau Serangan? Apakah pemerintah PEDULI dengan nasib rakyat yang akan kehilangan tempat tinggalnya? Tidak. Apa yang mereka pedulikan? Uang dan kekuasaan...Badjingan.

Semua itu sudah tertulis jelas di Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (mp3ei) yang di pimpin oleh cawapres kita, Pak Uban. Penasaran? Silahkan Googling sendiri apa itu MP3EI.

Sekali lagi gue tekankan disini, Rakyat Bali itu bukan Anti dengan pembangunan, tetapi rakyat Bali itu benci di bohongi dan rumahnya di usik oleh Penguasa yang haus akan Harta. Banyak gerakan-gerakan yang sudah dilakukan oleh Rakyat Bali melalu organisasi resmi seperti @WalhiBali, @forbali13 dan ada beberapa Band asli bali yang turut tergabung dalam organisasi tersebut seperti Superman Is Dead, Navicula, Jun bintang, dll.


Kegiatan yang dilakukanpun sudah banyak, seperti pembersihan kawasan pantai setiap hari sabtu sore. Yang paling sering adalah aksi demo #TOLAKREKLAMASI. Aksi demo ini kembali terulang tanggal 17/06/2014 pukul 9.30WITA di depan kantor gubernur Bali. Karena gagal upload pic yang terlalu besar, silahkan liat hasil dokumentasi disini

Dokumentasi

Rakyat Bali mati-matian membela tanahnya agar tidak di rusak oleh Pemerintah yang haus akan harta dan kekuasaan. Kemarin ada juga kejadian lucu, setelah beberapa saat Aksi Demo ini berjalan, tiba-tiba ada 30-an orang yang mengatas namakan dirinya Forum Bali Harmoni (FBH) berteriak-teriak Percepat Revitalisasi Tanjung Benoa. Mereka juga membawa spanduk, bendera yang lebih rapi. Mungkin semuanya sudah di persiapkan, kain sablonnya juga keliatan baru. Oratornya bapak-bapak, ngomong nggak jelas, yang penting rame. Temen gue iseng deketin mereka, nanya ke salah satu dari mereka, dan hasilnya...... Fix, mereka adalah massa bayaran. Mereka tidak tau apa-apa tentang reklamasi. Haha. Lucu memang, disaat rakyat membela tanah kelahirannya, pemerintah dengan santainya menggunakan cara-cara licik untuk meng-adu domba rakyatnya sendiri )

Kalau kalian perhatikan gambar-gambar diatas, kalian mungkin akan sadar dengan pepatah "Dont Judge the book from it's cover". Well, itu memang bener. Jangan pernah menilai orang dari penampilannya. Orang bertatto bukan berarti dia kriminal atau orang jahat. Orang berdasi dan bersafari belum tentu mereka orang yang baik hati. Buka mata kalian, Kalau pulau-pulau di indonesia mulai tenggelam, kalian mau hidup dimana? Mereka bisa saja hidup di negara lain dan menikmati hasil kerakusannya disana. Kita? Mati disini, ditanah (yang dulu) milik kita sendiri. Gue juga nggak menyalahkan kalian kalau memang tidak peduli, tapi ingat satuhal, Jangan pernah mengeluh kalau suatu saat kalian datang ke Bali dan ternyata Bali sudah hancur

Kalau agan berkenan, jangan lupa tinggalkan cendolnya ya