Ini Trit yang ane bikin sendiri, dicopas dari forum pilpres yang nyaris the end. Semoga tidak tenggelam, mohon di rate, kasih juga boleh
Yesterday 18:08
Banyak cara yang bisa di lakukan untuk mengatasi kenaikan harga bbm gan.
Ini 100% from ane.
Yang mau ikut coba yo monggo cekidot :
1. Siapkan kaca.
Spoiler for Kaca:
Maksud ane untuk introspeksi diri gan. Masih sanggup ngisi bbm untuk kendaraan yang dipake sekarang atau gak.
2. Hilangkan sifat sombong.
Spoiler for Sombong:
Agan gak mampu isi bbm kendaraan agan sendiri, jangan langsung koar2 demo minta turun harga bbm. Lebih kesatria kalo mengakui ketidak mampuan agan.
3. Bersikap Legowo.
Spoiler for Legowo:
Relakan aja Ferari agan digantikan dengan Supra (yg roda 2 ). Kecuali agan memenuhi syarat poin 1
4. Manusia adalah makhluk sosial.
Spoiler for Sosialita:
Asyik itu kalo rame2 kepanasan sambil berdesak2an di angkutan umum gan.
siapa tau kalo hokki, agan bisa nemu jodoh.
5. Move On.
Spoiler for Move On:
Maju terus, pantang mundur. Hidup agan yg lebih penting. Dendamlah dengan keadaan yg sekarang agan rasakan. Dan agan bertekad untuk membalas dengan menjadi seseorang penerus bangsa ini. Dan membuat keadaan yang lebih baik dari yang agan rasakan sekarang.
Sekian, salam pramuka. :hadeeeh.
Maaf kalo trit ane gak penting gan. Mohon maaf atas segala kekurangan.
Merdeka...!
Aus Gan...
Untuk tambahan gan :
Quote:
Jakarta -Bank Indonesia (BI) mendorong pemerintah untuk segera menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Dalam hitungan BI, jika harga BBM dinaikkan antara Rp 1.000 hingga Rp 2.500 per liter maka dimungkinkan bisa menyebabkan kenaikan inflasi 1,5% hingga 2,5%.
"Dari berbagai skenario apakah naik Rp 1.000-Rp 2.500 ya inflasi naiknya antara 1,5-2,5%," ujar Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (27/8/2014).
Dia menjelaskan, opsi menaikkan harga BBM tersebut memang akan berdampak pada tingginya angka inflasi, namun itu hanya bersifat sementara. Dalam jangka panjang, inflasi akan kembali normal.
"Jangka pendek memang ada kenaikan inflasi tapi jangka panjang kalau mekanisme subsidi sudah dibuat fixed tadi misal saya katakan naik Rp 2.500 atau Rp 1.000, dalam jangka panjang inflasi kita akan lebih normal," tuturnya.
Sebagai perbandingan, Mirza menambahkan, inflasi di negara tetangga seperti Filipina, Malaysia, dan Thailand lebih rendah dibanding Indonesia karena komponen subsidi BBM terkendali.
"Makanya kalau kita lihat Filipina, Malaysia, Thailand, inflasinya itu lebih rendah dari kita secara permanen karena mereka komponen subsidi BBM-nya tidak ada atau kecil sekali sehingga mereka tidak perlu harus selalu setiap ada problem subsidi kemudian subsidi diturunkan, harga bbm naik, inflasi naik, sehingga suku bunga jadi naik atau susah turun. Jadi memang salah satu solusi untuk menurunkan inflasi adalah mekanisme subsidi BBM ini harus dibuat lebih sehat," pungkasnya.