Sumber: [url]http://m.inilah..com/read/detail/2130083/judas-iskariotyahudzaatau-simon-dari-kirene[/url]



INILAHCOM, Jakarta – Penemuan Injil Barnabas sebagaimana ditulis higherperspective.com, sebenarnya juga mengangkat kembali isu yang sejak lama menjadi pertanyaan dalam dialog keagamaan: bila bukan Yesus, siapakah yang sebenarnya disalib di Bukit Golgota pada Jumat yang zalim itu?

Ajaran Kristiani saat ini memegang teguh keyakinan bahwa Yesus Sang Juru Selamat-lah yang pada disalib. Tetapi, keyakinan mayoritas yang diteguhkan sebagai iman Kristiani itu bukan tanpa versi lain.

Menurut salah satu dari 13 naskah Nag Hamadi (The Nag Hamadi Scroll), gulungan Injil tua dari sekitar 150 Masehi yang ditemukan di Desa Nag Hamadi, disebutkan bahwa yang disalib bukanlah Yesus, atau Nabi Isa AS. Itu tertulis di salah satu naskah Nag Hammadi yang berjudul ‘The Second Treatise Of Great Seth “ ( Perjanjian Kedua Seth yang Agung). Kutipan itu, menuliskan langsung kata-kata Nabi Isa As atau Yesus tentang prosesi penyaliban itu, dan membantahnya.

Hal serupa juga diyakini Basilides, seorang cendekia dari Alexandria yang paham banyak versi Injil. Basilides menyatakan, pada penyaliban di Jumat Agung itu, Isa tidak disalibkan—dan karenanya tidak mati di tiang salib. Ada seseorang yang menggantikannya. Menurut Basilides, dia adalah Simon dari Cyrene.

Nama Simon sendiri bukannya tidak dikenal. Ia seorang tokoh laki-laki yang terdapat dalam Perjanjian Baru. Ia dikenal sebagai orang yang membantu Yesus memikul salib menuju ke Bukit Golgota.

Nama Simon bahkan tertulis dalam Matius 27:31-32. “Sesudah mengolok-olok Dia mereka menanggalkan jubah itu dari padaNya dan mengenakan pula pakaianNya kepadaNya. Kemudian mereka membawa Dia keluar untuk disalibkan. Ketika mereka berjalan keluar kota, mereka berjumpa dengan seseorang dari Kirene yang bernama Simon. Orang itu mereka paksa membawa salib Yesus.”

Sementara Injil Barnabas—sebagaimana yang dilansir higherperspective.com juga menyatakan bahwa bukan Yesus yang disalib, melainkan Judas Iskariot. Keyakinan itu meski tidak kongruen, sama dengan keyakinan kaum Muslim, yang meyakini bahwa yang disalib adalah Yahudza—nama Judas dalam pengucapan Muslim.

Injil Apokrifa—yang tak diakui Vatikan, yang lain, yakni Injil Petrus (the Apocalypse of Peter) 81: 4-82: 33 menetapkan bahwa penyaliban Yesus hanyalah suatu penampakan saja, bukan kenyataan. Sosok yang disalib merupakan suatu pengganti atau simulakrum Yesus. Wallahu ‘alam. [dsy/berbagi sumber]
-----------------------------------------------------------------
Persoalan ini tidak pernah selesai sejak dulu