TEMPO Interaktif, Jakarta: Wakil Sekjen PDI Perjuangan Pramono Anum mengakui tim presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono melalui jalur informal meminta tim Megawati menaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) sebelum pemerintahan Presiden Megawati berakhir. Namun ia membantah jika permintaan itu dilakukan secara formal oleh SBY-Kalla dengan tawaran jabatan menteri dari PDI Perjuangan.

Menurut Pramono, kenaikan BBM sudah diputuskan dalam pembahasan APBN dan sudah disetujui seluruh fraksi. "Sehingga sekarang bolanya ada di Pak Yudhoyono dan dituntut kerjanya menaikan BBM," kata dia di Jakarta, Selasa (12/10).

Menurut Pramono, jika hal ini tidak dilakukan maka defisit keuangan negara semakin besar. Disamping itu kemampuan pemerintah memberikan subsidi sudah tidak ada lagi. "Tapi kalau ini dikaitkan dengan tawaran jabatan menteri, sama sekali tidak ada," katanya.

Kenapa kenaikan BBM tidak dilakukan Megawati? Menurutnya, pada saat pemerintahan Megawati masalah BBM masih bisa diatasi karena cadangan keuangan. Namun dalam perkembangan terakhir harga BBM di dunia naik sangat tinggi yang menyebabkan kemampuan subsidi pemerintah semakin berkurang.

Menurut Pramono, hal ini menjadi tantangan baru bagi pemerintahan terpilih, apakah mereka bisa mengelola dan memutuskan secara cepat kebijakan yang bisa diterima rakyat.
http://www.tempo.co/read/news/2004/1...erintahan-Mega