Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kemproh007Avatar border
TS
kemproh007
Apakah Isteriku Masih Mencintaiku?
2 Tahun kami hidup bersama, di karuniai seorang putera yang tampan & sehat. Aku begitu bahagia menjalani kehidupan keluargaku ini. Memang aku belum memiliki rumah sendiri, aku masih "numpang" di rumah mertuaku yang sepi. Mertuaku memang tidak di rumah itu, mereka di kota J, orang tua ku juga di kota J. Mau tidak mau kami tinggal di kota ini karena pekerjaanku yg mengharuskan aku berada disini.
Dulu sebelum pindah ke tempat ini karena paksaan mertuaku, kami tinggal di sebuah rumah kontrak. Disana aku memiliki memory yang begitu indah. Bahkan ketika aku harus pindah dari sana ke rumah mertuaku ini, aku sampai menitikkan air mata dimana kami pernah tinggal bersama. Aku teringat disaat Istriku merawatku disaat aku sakit, semalaman ia menjagaiku, pagi hari ia membeli obat untukku, tidak lupa memasak makanan untukku & bayi kami.

2 Tahun lebih kami bersama, dan 1 tahun sudah kami tinggal di PMI , sedikit demi sedikit, pelan pelan, lama-lama, percekcokan diantara kita sering terjadi. Semua percekcokan hampir semua dikarenakan permasalahan keuangan. Gajiku memang hanya 3,xxx,000 ditambah tunjangan pulsa & operasional sebesar 2,xxx,xxx setiap 3 bulan.
Aku tidak menyalahkan istriku yg memang terkadang menuntut lebih. Sedari kecil ia terbiasa hidup berada. Dalam 1 bulan aku harus "mampu" mengajaknya Jalan-jalan shopping ke Mall, makan di resto seperti Pizza H*T, atau makan2an Jepang seperti Sushi & Ramen yang 1 porsinya 30-50ribu rupiah. Aku juga harus mampu membelikan 120pcs Popok untuk anakku dalam sebulan dan tentu Susu bayi sebanyak 5 kotak untuk persediaan sebulan.
Aku berusaha menjaga perasaan isteriku yg begitu sensitif apabila bicara soal orangtua & keluargaku yg kelihatan lebih dekat & sayang kepada anak & cucu mereka yg lain. Tidak jarang ia marah, berteriak, menangis & mulai memukuli bahkan menendangku dihadapan anak kami yang masih berumur 16 bulan. emoticon-Mewek
Terkadang aku terpancing membalasnya dengan cubitan2ku di kakinya, dan pernah tanpa sengaja sikutku mengenai mata kirinya sehingga lebam. Disitu aku menyesali kekerasan yg aku lakukan karena membela diri.

Sekarang setiap ia marah & kecewa terhadapku, ia sering mengucapkan kata-kata yg begitu menyakitiku. "Laki-laki tidak berguna, Gua nyesel hidup sama lo, Tau gitu gua sama mantan gua" dan Lain-lain. Aku hanya menjawab "Yaudah" dengan niat ingin rasanya aku pergi sejenak dari rumah ini, biar dia merasakan hidup tanpa aku. Namun lagi2 itu hanyalah sebatas pikiran, karena aku tetap tidak tega terhadap istriku terutama anakku. Aku begitu mengasihi & menyayangi mereka emoticon-Mewek lebih dari apapun.
Aku berusaha menanamkan dalam hatiku, mungkin ia lelah menjalani hari-hari yang seperti itu2 saja, ia butuh refreshing, jalan-jalan dan lainnya, lebih tepatnya hiburan. Setiap awal bulan aku memberikan kewajibanku mengajaknya belanja, ia begitu senang. Ia memelukku bahkan menciumku ditempat perbelanjaan. Namun ketika mulai uangku menipis di akhir bulan, pernah sampai kehabisan, ia marah, memakiku kembali & kembali menyakiti hatiku dengan perkataannya. Saat ini aku berpikir & bertanya dalam jiwaku, "Masihkah Isteriku Mengasihi, Mencintai & Menyayangiku Seperti Janji Setianya Dalam Pernikahan Kami??"

Apakah aku harus selalu banyak uang biar dia bisa terlihat begitu mesra & romantis terhadapku? emoticon-Mewek

Update 2-9-2014
Ane mulai hari ini di pindah kerjakan sementara di Pemalang, Gan.. Baru pisah beberapa jam, ane rasanya sedih gan, pedih gan, ga kuat pisah sm anak isteri. Ternyata perasaan yg sama dirasakan bini ane. Dia memang ga nunjukin depan ane, tapi tadi pagi sebelum ane berangkat pindah, dia doa sambil nangis2 emoticon-Mewek kaya anak kecil. Ane denger di doanya dia sebut nama ane, minta ane dikasih kesehatan, keselamatan, rejeki & kesetiaan.. Ane seneng gan, batin ane nangis..
Sekarang ane tau bahwa IStri ane sangat MENCINTAI ane..

Terkadang kita kurang menghargai yang namanya kebersamaan, karena kita sudah terbiasa menjalani kebersamaan. Namun ketika kita harus dipisahkan oleh jarak, dan kebiasaan yg selalu kita alami tidak terjadi lagi, kita baru menyadari arti indahnya kebersamaan dan menyesali betapa kita telah menyia-nyiakan arti kebersamaan

Update 24 Oktober 2014
Akhir september ane pulang ke rumah, dan suasana sejak ane pulang semakin membahagiakan. Istri ane berubah drastis. Sama seperti dulu kita pacaran. Ia lebih banyak mengucap syukur, ucapannya lemah lembut, jadi banyak berdoa dan baca ayat2 suci alkitab. Bahkan ane sudah tidak pernah mendengar tuntutan2 dari ucapannya. Ia sekarang lebih bijak mengatur keuangan. Sekarang anak ane sudah mulai lepas pampers. Dari yg sebulan butuh 120pcs pampers, sekarang hanya butuh 30-40pcs saja. Itu kemajuan luar biasa, dan menurut ane semua terjadi karena kekuatan doa. Semenjak itu kita berdua beserta si kecil tentunya sering meluangkan waktu untuk berdoa. Ane menganggap bahwa kebersamaan keluarga harus lebih banyak diisi oleh hal2 yg rohani. Yang ane yakinkan adalah lewat DOA kita mampu mengerakkan sebuah MUKJIZAT!
Dan itu terjadi pertengahan oktober ini agan/aganwati. Kebetulan ane ada bisnis juga selain kerja, dan bisnis kita ini tidak disangka2 menuai hasil. Ane akan menerima komisi hampir 300J. Meski belum ane terima, tapi setidaknya apa yg ane imankan bahwa DOA mampu menghadirkan MUJIZAT itu benar adanya.
Doain ane & keluarga ane ya gan biar kita tetap harmonis & bisnis ane cepet selesai (biar cepet terima komisi) emoticon-Big Grin
emoticon-Blue Guy Cendol (L)
Diubah oleh kemproh007 24-10-2014 04:16
tata604
tata604 memberi reputasi
1
15.6K
115
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Wedding & Family
Wedding & FamilyKASKUS Official
8.8KThread9.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.