Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

downeyjuniorAvatar border
TS
downeyjunior
Dua Kesalahan Penyebab Kekalahan Prabowo Subianto
Joko Widodo secara sah dan konstitusional menjadi presiden terpilih dalam pilpres 2014. Prabowo Subianto pun kalah dalam pilpres 2014. Padahal Prabowo sudah lama beriklan di televisi. Bahkan pada masa pilpres 2014 pun Prabowo, menurut website www.iklancapres.org telah menghabiskan Rp61,41 miliar untuk belanja iklan di media massa (media cetak, televisi dan Radio) pada lima kota (Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, Banjarmasin).
Pertanyaan berikutnya adalah kenapa Prabowo Subianto bisa kalah?

Menurut saya, ada dua kesalahan fatal Prabowo Subianto. Pertama, dalam sebuah kampanye Prabowo Subianto berjanji jika terpilih menjadi Presiden Indonesia, akan menjadikan Soeharto, tokoh sentral dari rejim otoriter Orde Baru, sebagai pahlawan nasional. Janji ini tentu dimaksudkan untuk menarik sisa-sisa pendukung Soeharto kedalam kubunya. Namun, rupanya Prabowo Subianto salah perhitungan. Janji Prabowo Subianto itu justru mempersatukan korban rejim otoritarian Orde Baru untuk melawan pencalonannya.

Janji menjadikan Soeharto sebagai pahlawan juga menghancurkan citra yang telah dibangun oleh Amien Rais bahwa Prabowo Subianto mirip dengan Soekarno. Rakyat akan menilai, bagaimana seorang yang diidentikan dengan Soekarno justru berjanji akan menjadikan Soeharto sebagai pahlawan nasional jika terpilih menjadi Presiden.

Kedua, kesalahan Prabowo Subianto berikutnya adalah janjinya yang akan mengangkat Aburizal Bakrie sebagai menteri utama jika ia terpilih menjadi Presiden Indonesia. Janji Prabowo ini lagi-lagi dimaksudkan untuk menarik dukungan penuh dari Partai Golkar yang mantan ketua umumnya, Jusuf Kalla, sudah lebih dahulu digandeng Jokowi menjadi calon wakil presiden.

Lagi-lagi perhitungan Prabowo salah total. Bukan dukungan solid yang didapatkannya dari para pendukung Golkar namun justru membuat sebagian rakyat justru berbalik badan untuk tidak mendukungnya. Mengapa? Sosok Aburizal Bakrie sudah terlanjur diidentikan dengan kasus lumpur Lapindo yang hingga kini penyelesaiannya berlarut-larut. Dalam berbagai kesempatan memang Aburizal Bakrie sudah seringkali mengatakan bahwa ia tidak lagi terlibat dalam Group Bakrie. Namun di berbagai kesempatan pula Aburizal Bakrie juga mengeluarkan pernyataan yang membela posisi Lapindo dalam kasus semburan lumpur di Sidoarjo.

Celakanya bagi kubu Prabowo, pihak Jokowi melihat kelemahan ini. Sehingga pada peringatan 8 tahun kasus Lapindo, Jokowi mendatangi korban lumpur. Kedatangan Jokowi ini memberi kesan kuat bahwa dia berpihak pada korban lumpur sementara kubu lawannya sebaliknya.

Kedua kesalahan itu nampaknya merontokan iklan-iklan Prabowo di berbagai media massa. Ini juga dapat menjadi pelajaran bagi capres berikutnya agar tidak membuat kesalahan yang sama seperti Prabowo Subianto.
0
5.6K
46
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.