Pemimpin tim patroli pengawas perbatasan yang ingin pulang menyelamatkan keluarganya ketika satu minggu penugasannya yang selalu bertemu hal unik dan aneh.

Letnan Jono mendapatkan tugas memimpin patroli pengawas perbatasan ditengah hutan. Secara tidak sengaja memergoki transaksi narkoba trans antar negara. ternyata kekacauan mengerikan terjadi dikarenakan mutasi akibat jenis narkotika baru hingga akhirnya menyebar keseluruh negri. Letnan Jono memulai perjalannya antara tugas kewajiban dan menyelamatkan keluarganya yang selama usahanya selalu saja menemukan hal hal mengejutkan.

Nama Karakter:
Marjono

Gender:
Laki laki tulen

Tempat/tanggal lahir/umur:
Jakarta, 10 November 1984

Status:
Menikah dan memiliki putra yg masih balita.

Asal-usul singkat:
Terlahir dari keluarga militer, marjono selalu terobsesi mengikuti keberhasilan ayahnya yang berkair gemilang di militer. masa kecilnya dipenuhi dengan mimpi mengabdi kepada negara dan bisa melindungi yang lemah seperti pahlawan komik kesukaannya.

Hobby/Kemampuan khusus:
ahli segala jenis macam senjata, baik laras panjang, genggam, pelumpuh,runduk,tajam bahkan tradisional. tapi yang paling disukainya adalah keahlianya bermain lagu dangdut dengan gitarnya.

Sifat:
suami yang setia, penuh percaya diri dan berjiwa pemimpin.

Kelemahan:
Marjono dapat dengan mudah untuk mengabulkan keinginan wanita yang sudah memasang wajah sedih walau dirinya tidak menginginkannya

Kelebihan:
sangat pintar dan cepat dalam mengambil keputusan

Sesuatu yang bisa menjadi ciri visual:
Marjono selalu menggigit batang daun muda kecil yg dipetik dari mana saja yg dia suka untuk membantu menghilangkan kebiasaannya merokoknya.

Letnan jono bersama regunya mendapatkan tugas untuk menjaga wilayah perbatasan negara dan menempati dan memperbaiki pos gagak 13 di tengah hutan belantara yang telah ditinggalkan 3 hari karena kebutuhan personil untuk membantu di daerah yang terkena bencana alam. Tim Letnan Jono sendiri terdiri dari 5 personil yang berfungsi sebagai tim persiapan yang nanti secara keseluruhan berkekuatan 15 personil yang akan dipimpin Kapten Suhono. Diluar dugaan, pos gagak 13 ternyata dalam kondisi memprihatinkan. Di duga rusak terkena hujan lebat bercampur angin, sebuah batang pohon besar tumbang mengenai atap pos dan merusak alat komunikasi. Letnan jono segera menyemangati dan memimpin regunya untuk memperbaiki dan membenahi pos gagak 13. Salah satu personil menemukan catatan dari regu sebelumnya yang menyatakan bahwa untuk distribusi logistik pos harus diambil dari kapal pengantar yang melalui sungai yang jarak diantara keduanya 5 kilometer dan juga mengngatkan untuk membantu kegiatan belajar mengajar di dusun kecil yang berjarak 8 kilometer selama 3 hari di setiap akhir bulan. Di desa tersebut, juga ada seorang doketer muda yang sudah bertugas 2 tahun lamanya ikut membantu proses belajar mengajar bernama Dinda Apriliyanti yang sangat bergantung kepada pos gagak 13 untuk urusan logistik obat obatan dan alat kesehatan.

Pada saat Letnan Jono memimpin regunya menuju titik penjemputan logistik tidak sengaja menemukan kegiatan ilegal transaksi narkotika oleh dua kelompok penjahat Trans Internasional. terjadi baku tembak dan tidak sengaja mengenai lambung kapal sehingga rantaian ledakan sangat besar membuat Letnan Jono terlempar & pingsan. Letnan Jono terbangun dan hanya menemukan kondisi prajurit satu Nyoman Bagus dalam kondisi pingsan dan teluka parah. Letnan Jono mengangkat dan membawanya menuju desa termpat dokter Dinda berada.

Letnan Jono menemukan desa dalam keadaan hancur. Dokter Dinda bersama Sersan Mathias ditemukan sedang bertahan disalah satu rumah. Sersan Mathias menceritakan bahwa 2 hari yg lalu bersama yg lainnya terus melakukan pengejaran dan pengepungan terhadap desa karena para penjahat yg terluka menawan warga desa dan dokter Dinda. Tanpa disangka, akibat narkotika jenis baru itu menyebabkan para penjahat bermutasi menjadi monster dan menularkan dengan cepat kepada warga desa lainnya. Letnan Jono tersadar bahwa dirinya telah pingsan selama 2 hari.

Letnan Jono berinisiatif untuk memimpin evakuasi kelompoknya menuju kota besar untuk mencari bantuan sambil membawa contoh darah mutasi awal dari para penjahat yang dimilik dokter Dinda. Melalu perjalanan yg cukup berat dan penuh rintangan, kelompok Letnan Jono menemukan penyebaran mutasi sudah meluas dan juga bertemu sisa regunya yang sedang membantu dan menolong warga untuk di evakuasi. kota terbakar hebat dan kekacauan terjadi. Pimpinan darurat propinsi menunjuk letnan Jono untuk melakukan tindakan yg diperlukan untuk melakukan pencegahan karena dianggap berjasa membantu dokter Dinda membawa dan menyelamatkan sampel darah yang nantinya diperlukan untuk membuat penawar. Saat harus merebut kota dari tangan para monster, ternyata letnan Jono harus dihadapkan perjuangan yang sangat berat bahwa pemimpin para monster adalah Kapten Suhono yang juga telah berubah menjadi monster karena terinfeksi mutasi dan mempunyai kemampuan baru yaitu regenerasi sel.

Letnan Jono,Dokter Dinda beserta timnya yg tersisa terbang menuju Jakarta untuk menghantarkan sampel darah untuk diteliti lebih lanjut dan memberi kesempatan untuk dirinya melihat kondisi Ibunda, adik, istri dan anaknya. Perjalanan dari Halim Perdanakusuma sampai menuju RSPAD Gatot Subroto yang sangat dekat ternyata menjadi sangat lama karena rintangan hebat dari para monster yg telah menguasai Jakarta. Apalagi kemampuan monster telah bertambah yaitu kemampuan berfikir, hingga pada akhirnya Letnan Jono harus bertemu kenyataan pahit bahwa para monster di jakarta dipimpin oleh adik kandung bungsu kesayangannya sendiri yang telah bermutasi lebih hebat dari monster lainnya karena terinfeksi. Para ahli bekerja keras untuk menemukan serum anti mutasi yang pada akhirnya menemukan keberhasilan dengan penyebarannya melalui udara dan membantu Letnan Jono untuk mengatasi para monster.