Liputan6.com, Jakarta- PT Internux menjadi pionir di industri telekomunikasi berbasis 4G LTE (long term evolution) di frekuensi 2300 Mhz. Memiliki lisensi sebatas sebagai penyelenggara internet tak membuat perusahaan ini kehilangan akal.

Melalui Bolt 4G LTE, perusahaan itu meluncurkan perangkat pendukung layanan internet cepat berbentuk ponsel pintar. Handset anyar dari Bolt itu dinamai Powerphone yang diklaim sebagai perangkat inovatif pertama di dunia.

"Smartphone kita ini merupakan inovasi yang pertama di dunia. Powerphone menawarkan kecepatan internet 10x lebih cepat dari yang pernah ada di Indonesia sebelumnya," kata Liryawati, Chief Marketing Officer Bolt di acara peluncuran Powerphone, Kamis (21/8/2014).

Powerphone tersedia dalam dua pilihan model. Model pertama buatan ZTE dibanderol Rp 3,099 juta dengan kamera utama 13 megapiksel (MP). Sedangkan model lain ialah buatan Ivo yang dibanderol Rp 2,099 juta dengan kamera utama 8 MP.

Spesifikasi lain di kedua ponsel ini dibuat sama, seperti layar QHD seluas 5 inci, prosesor quad-core Snapdragon 400 berkecepatan 1,2 Ghz dan baterai berkapasitas 2300 mAh.

"Keduanya bisa berjalan di jaringan Bolt 4G di SIM 1 dan GSM 3G di SIM 2. Jadi, penggunanya tetap bisa memakai perangkat ini untuk berkomunikasi meskipun berada di luar kota yang belum terjangkau Bolt," tambahnya.

Hingga akhir tahun 2014, Bolt menargetkan bisa menjual 500 ribu unit Powerphone. Jumlah tersebut diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mencapai target 1,5 juta pelanggan yang sudah ditetapkan.

Inilah Ciri-Ciri Uang NKRI

Kisah Sang Pegawai

Dengan Makeup, Wanita Ini Miliki Wajah Para Selebriti Hollywood