Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

cemenk...Avatar border
TS
cemenk...
Menguak Cita Rasa Roti Legendaris Tan Ek Tjoan
Spoiler for No repsol:


Menguak Cita Rasa Roti Legendaris Tan Ek Tjoan

Bagi Anda yang melewati masa kecil di Jakarta dan daerah sekitarnya pada tahun 1990-an, mungkin akrab dengan tukang roti keliling. Menggunakan gerobak kayu yang didorong sepeda, si abang tukang roti keluar-masuk perumahan dan kampung. Dulu, ini pemandangan yang biasa terlihat kala pagi atau sore hari. Salah satu merek dagang roti keliling adalah Tan Ek Tjoan.

Ada beberapa roti Tan Ek Tjoan yang menjadi favorit pembeli kala itu. Yakni roti gambang dan nougat. Berwarna cokelat tua, roti gambang bertekstur padat. Rasanya manis dengan taburan wijen di permukaan roti. Sementara roti nougat berisi lapisan kacang dengan rasa manis di bagian atas roti.

Sejalan dengan waktu, kini semakin sulit menemukan gerobak roti Tan Ek Tjoan. Perusahaan roti yang berdiri sejak 1921, di Bogor, itu memang sudah tidak memiliki banyak pedagang untuk berkeliling kota seperti dulu. Namun Anda bisa langsung mendatangi salah satu gerainya di Jalan Cikini Nomor 61, Jakarta Pusat. Ini adalah toko kedua yang didirikan Tan Ek Tjoan pada 1953.

Pria berdarah Tionghoa itu mendapatkan ide memproduksi roti setelah melihat kebiasaan warga Belanda yang menyantap olahan gandum atau terigu ini. Tan Ek Tjoan kemudian merekrut penduduk pribumi untuk menjual dagangannya di Cikini dan daerah lain. Dari bisnisnya, Tan Ek Tjoan pun bisa memberikan penghasilan bagi orang Indonesia dan mengurangi sentimen antar-etnis.

Pada Rabu, 13 Agustus 2014, Plasadana.com untuk Yahoo Indonesia datang berkunjung Kedai Tan Ek Tjoan di Cikini. Dari luar saja, terlihat jika bangunan itu sudah sangat tua namun kokoh. Tan Ek Tjoan, begitu tulisan pada kaca besar di muka toko. Dalam gerai, suasana terkesan suram.

Meski begitu, ratusan roti tertata rapi di rak kaca dekat meja kasir. Ada roti susu, roti gambang, roti buaya mini, roti nougat, dan lainnya. Juga pelbagai penganan tradisional, seperti kue satu dan nastar jumbo, yang ukurannya menyerupai kepalan tangan anak kecil. Tersedia pula beberapa meja kecil dan bangku, bagi pengunjung yang ingin makan di sana.

Spoiler for Penikmat roti Tan Ek Tjoan tidak hanya datang dari generasi tua, tetapi juga anak-anak. :


Tan Ek Tjoan Cikini memang lawas. Tapi tidak menyurutkan pembeli bertandang ke sana. Dalam waktu sekitar 15 menit saja, setidaknya ada enam rombongan penikmat roti. Beberapa sudah menjadi langganan, ada pula yang baru mencoba.

Satu pelanggan Tan Ek Tjoan adalah Eddy. Pria 56 tahun itu kebetulan tinggal di daerah Cikini. Dan ia mengklaim sudah menyantap roti ini sejak masa kanak-kanak. "Dulu rasanya enak sekali, kesukaan saya roti bolu," ujar Eddy. "Sayang, sekarang roti bolu jarang diproduksi."

Sementara pembeli lain, Doni (35), mengaku baru mengetahui Tan Ek Tjoan dari media sosial. Pria yang juga seorang pembuat roti ini pun penasaran untuk mencoba Tan Ek Tjoan. "Sengaja ke sini karena pengin tahu rasanya," ujar Doni.

Kondisi kedai di Cikini jauh berbeda dengan gerai Tan Ek Tjoan pada Jalan Panglima Polim 9 Nomor 18, Jakarta Selatan. Di sana, ada kesan modern. Wajar saja, cabang Tan Ek Tjoan yang satu ini memang beroperasi sekitar awal 2014. Bahkan pilihan roti di sana belum sebanyak di Cikini.

Spoiler for Roti gambang dan nougat menjadi buruan utama pelanggan saat berbelanja ke toko Tan Ek Tjoan. Rasanya yang manis …:


Menurut Alika, pegawai Tan Ek Tjoan Panglima Polim, roti di sana masih mengambil dari dapur Cikini. Mereka pun masih melihat selera pasar. "Kalau mau lengkap, ya di Cikini," ujar dia.

Plasadana.com sendiri memesan roti gambang dan nougat. Bentuk roti gambang memang bantet dan tak menarik, tapi ketika potongan roti gambang masuk ke rongga mulut, otak seperti memutar memori masa kecil. Rasa tiap gigitan tetap sama dengan yang lalu. Seperti tidak bisa move on! Dan manisnya khas tidak ada pada roti gambang produksi dapur lain.

Begitu pula dengan roti nougat Tan Ek Tjoan. Manis butiran gula dan serpihan kacang begitu nikmat di mulut. Membuat lidah serasa menari-nari dan hati menjadi bahagia. Secara keseluruhan, cita rasa kedua roti ini mirip dengan motto perusahaan Tan Ek Tjoan, "Setia sepanjang zaman".

Apalagi harga tiap roti tidak mahal. Hanya sekitar Rp6.500-7.500 per buah. Hingga tidak pula membuat kantong Anda sedih.

Spoiler for Sejalan dengan waktu, kini semakin sulit menemukan gerobak roti Tan Ek Tjoan. Perusahaan roti ini lebih banyak …:


Sumber
0
10.5K
41
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.