[Postingan Panas]
Para demonstran pendukung Prabowo-Hatta terkait
masalah Pilpres memaksa menerobos garis batasan
dalam berunjuk rasa karena hanya dengan rasa
masakkan itu pas atau tidaknya, karena lidah tidak
pernah bohong. Masa yang nekad menerobos,
membuat pihak kepolisian terpaksa mengeluarkan
beberapa persenjataan yang diduga bukan mede in
Cina dan juga bukan barang replika. Semuanya ori dan
bergaransi. Dan yang pasti tidak dijual di toko bagus.

Pada kericuhan tersebut, beberapa demonstran
mengalami luka-luka sehingga tidak sempat berfoto
selfie ditengah rasa sakit yang melanda. Pihak
kepolisian yang jumlahnya lebih banyak daripada
jumlah JKT48, menyemprotkan gas air mata ke arah
demonstran. Entah air mata siapa yang dikumpulkan
yang jelas bukan air mata buaya atau air mata jomlo
di malam minggu.

Para demonstran yang terkena gas air mata terpaksa
mengucek mata karena kalau mengucek pakaian, noda
tidak bisa hilang tanpa sabun colek. Mata mereka
pedih sepedih jomblo dalam kesendiriannya sehingga
sangat cocok bagi penjual minuman mijon, qua,
kacang, untuk beralih menjual obat mata.

Diduga masa yang ingin menerobos masuk ke gedung
MK, mereka hanya ingin 'ngadem' karena di luar cuaca
sangat panas apalagi berdiri dari pagi tanpa payung
dan tanpa hiburan organ tunggal.

Kawat berduri sebagai penghalang demonstran, rusak
parah karena di injak-injak. Oleh sebabnya kepolisian
akan merundingkan untuk mengganti kawat berduri
dengan kawat raket nyamuk. Untuk sementara pihak
kepolisian berhasil menenangkan masa yang anarkis.