Selamat malam gan kali ini ane mau share tentang Penjahat jalanan gan
langsung aja gan

anda mungkin pernah melihat, atau bahkan sering, bis2 lintas Sumatera yg kaca samping atau depannya "bolong" dan ditutup dgn plastik yg ditempel dgn selotip...



mungkin anda heran, kenapa bisa seperti itu??? ya, kenyataannya begitulah yg terjadi di Jalinsum (Jalan Lintas Sumatera) dan sepertinya merata di semua provinsi... di lintasan ini ada yg namanya "atlet lempar batu" dan juga "bajing loncat"...

bagaimana metodenya???
1. bis akan dilempari dgn batu...
2. ketika terdengar bunyi pecahan kaca, bis akan merapat untuk berhenti...
3. nah di situlah bajing loncat akan naik ke atap bis dan mempreteli barang2/paket2 yg biasanya ada di atap beberapa unit bis (tidak semua bis lintas Sumatera menaikkan barang2 di atap)...

sekarang kru dan supir sudah pintar, begitu dilempar ya tancap aja terus... baru nanti kalo misalnya berhenti di rumah makan, kaca yg pecah "ditambal" dulu pake plastik, lalu diselotip...

walaupun begitu "penjarahan" seperti ini hanya salah satu motif dari sekian banyak motif pelemparan batu ke arah bis... masih banyak motif2 lainnya seperti pemilik sepeda motor punya dendam sama bis (entah karena pernah keserempet atau berapa kali dibalap atau lainnya), mabuk karena minum minuman beralkohol, iseng, dll...

daerah2 yg rawan bajing loncat dan pelemparan batu menurut pengamatan saya :
1. lintas Duri-Minas, Riau
2. lintas tengah Jambi (Bangko-Sarolangun)
3. lintas Lahat-Lubuk Linggau, Sumsel
4. daerah Simpang Meo, Muara Enim, Sumsel
5. daerah Kalianda, Lampung Selatan
masih banyak yg lain, termasuk di lintas Medan-Banda Aceh juga ada...

salah satu cara menyiasatinya saat ini bis2 lintas Sumatera mulai banyak yg memasang "tameng" di kaca depan... bahkan bis2 Medan-Pekanbaru hampir semua sudah memasang tameng, kecuali ALS dan Putra Pelangi...
Jalinsum memang salah satu lintasan paling "rawan" di Indonesia... ada saja macam2 kejadian di sini, terutama yg berkaitan dgn bis dan kendaraan umum lainnya... ada orang mabuk nyegat bis minta "jatah"... terutama di jalinsum daerah Muara Enim, Lahat, Empat Lawang, itu paling banyak orang2 minta jatah...
yg lebih mirisnya lagi, anak2 sedari kecil pun sudah diajarkan seperti itu oleh orang tuanya... diajarin untuk nyegat bis, diajarin lempar batu, diajarin jadi bajing loncat...

tidak heran kalau banyak supir atau kru yg sudah siap2 membawa senjata tajam seperti pisau dan parang untuk berjaga-jaga...




Yang ini bukan bajing loncat lagi gan