Teman-teman kaskuser semuanya, coba bandingkan 17 Agustus sekarang ini, rasanya sudah sangat berbeda dengan tahun-tahun lalu.
Dulu sewaktu saya kecil sekitar tahun 2000-2005an tiap kali menjelang hari kemerdekaan banyak sekali orang-orang bergotong royong membuat games 17an, menyiapkan pernak-pernik kemerdekaan, memasang bendera Merah Putih di depan rumah, di setiap jalan raya dan jalan kecil bahkan gang sempit sekali pun, juga di sepeda, motor, maupun mobil bagi mereka yang punya...ya hampir di setiap RT dan Kelurahan mereka semua sibuk menyiapkan pesta ulang tahun Kemerdekaan Indonesia.

Tapi saat ini, walaupun bisa dibilang masih banyak yang sibuk melakukan hal itu semua, di sisi lain coba lihati di sekitar kalian banyak juga yang acuh, bahkan hari kemerdekaan hanya dianggap sebagai hari dengan tanggal merah biasa untuk bermalas-malasan di rumah atau beraktifitas seperti biasa. Bahkan hal kecil seperti memasang bendera Merah Putih dirumah saja mereka enggan.

Hari ini 16 Agustus 2014, saya mengajak adik saya untuk memasang bendera Merah Putih di atas rumah, saya ceritakan dengan dia bagaimana meriahnya 17an jaman saya kecil, bagaimana setiap orang dengan sangat antusias mendaftarkan diri untuk mengikuti setiap lomba yang diadakan, baik itu untuk anak kecil maupun dewasa, pria ataupun wanita.

Sayangnya dikomplek saya tidak mengadakan lomba apapun untuk memeriahkan 17an tahun ini.
Pengen rasanya pulang ke kampung ketika mau 17an, tapi apakata waktu tidak memungkinkan, ya seandainya dikasih libur satu minggu pasti ane udah dikampung sekarang.

Oh iya, balik lagi ke cerita saya mengajak adik saya untuk memasang Bendera Merah Putih di atas rumah.
Jadi saya menyuruh adik saya untuk membeli bambu panjang dan bendera (walaupun sebenarnya ditiang depan rumah sudah dipasang juga), ketika sudah di beli, kami pun (dengan mengajak teman-teman sebaya adik saya, karena yang sebaya saya udah pada sibuk sendiri ) menaiki atap rumah, tapi sesampai di atas kita semua malah bingung gimana cara masangnya, karena bentuk genteng yang miring.



Akhirnya setelah berapa kali kebingungan, kami pun bisa memasang Bendera Merah Putih tersebut untuk berdiri tegak di atas rumah.



Semoga kita tidak pernah lupa kepada mereka para pahlawan kita yang sudah gugur membela bangsa ini.

Tadi ketika sedang di atap rumah, tiba-tiba tante ane berteriak dari bawah ke kami,
"Nah gitu dong kalian! Jangan lupa, udah berapa banyak darah yang tumpah dulunya hanya untuk membela bendera itu."Ga tau kenapa hati anepun bergetar setelah ngedengar kalimat itu...