- Beranda
- Forex, Option, Saham, & Derivatifnya
[Diskusi] Golden Traders Indonesia Kabur - isu or kenyataan silahkan dibahas bersama
...
TS
juggern4ut
[Diskusi] Golden Traders Indonesia Kabur - isu or kenyataan silahkan dibahas bersama
Update
Bbrp kaskuser bilang sudah mndapatkan CB
Be united as a family, To all kaskuser
6/3
Update 4/3
http://www.tempo.co/read/news/2013/03/04/090464854
Hari Ini Golden Traders Gelar RUPS di Jakarta
Update : terakhir dpt info ktnya akan tetap berjalan GTI
Smoga benar. Maaf gmbar jelek. Dikirimin tman
Update di post ke 3
Saya bukan agent GTI and gada hub nya ama GTI. Cuma prihatin atas kasus ini.
Quote:
Original Posted By khaory►Yang mw masuk ke GRUB chat bbm pm sis kheyren ya pinnya.. Tapi maap mungkin akan kami sortir dolo sebelom accept. Soalnya ngapain ke grub chat klo setan2 rese ngintilin??.. So sabar ya mungkin aceptnya akan rada lama.
Sementara yg bru di sortir agan mirandajfk. Jadi tolong agan mirandajfk pm pin ente ke gn kheyrens
Sementara yg bru di sortir agan mirandajfk. Jadi tolong agan mirandajfk pm pin ente ke gn kheyrens
Quote:
Original Posted By pasukanbata1►Gw uda bikin grup dikaskus.
Join aja yah..
Nb:sampah dilarang masuk.
Ini groupnya : klik disini untuk join groupnya.
Join aja yah..
Nb:sampah dilarang masuk.
Ini groupnya : klik disini untuk join groupnya.
Bbrp kaskuser bilang sudah mndapatkan CB
Quote:
Original Posted By ChillyFlame►sumber dari temen ane yg ikutan, katanya baru masuk CB nya
Be united as a family, To all kaskuser
6/3
Quote:
Original Posted By thiando►selamat malam semuanya
sesuai judul trit, untuk saat ini tdk ada update info yg bisa sy bantu share,
kecuali menunggu 2-3 hari sesuai surat pemberitahuan yg di ttd oleh direktur baru GTIS pak Aziddin.
semoga kamis atau paling lambat jumat sudah ada kabar.
kalo TS yg punya trit ini berkenan, nanti sy bantu share hasilnya bagaimana.
note : terlepas dari pro kontra didalam trit ini, disini sy hanya bantu share informasi utk pihak2 yg sedang membutuhkan.
sesuai judul trit, untuk saat ini tdk ada update info yg bisa sy bantu share,
kecuali menunggu 2-3 hari sesuai surat pemberitahuan yg di ttd oleh direktur baru GTIS pak Aziddin.
semoga kamis atau paling lambat jumat sudah ada kabar.
kalo TS yg punya trit ini berkenan, nanti sy bantu share hasilnya bagaimana.
note : terlepas dari pro kontra didalam trit ini, disini sy hanya bantu share informasi utk pihak2 yg sedang membutuhkan.
Update 4/3
http://www.tempo.co/read/news/2013/03/04/090464854
Hari Ini Golden Traders Gelar RUPS di Jakarta
Update : terakhir dpt info ktnya akan tetap berjalan GTI
Smoga benar. Maaf gmbar jelek. Dikirimin tman
Quote:
Original Posted By Username78►http://investasi.kontan.co.id/news/m...tis/2013/03/01
Jumat, 01 Maret 2013 | 07:52 WIB
JAKARTA. Manajemen PT Golden Traders Indonesia Syariah (GTIS) akhirnya angkat bicara. Kabar simpang siur mengenai dana nasabah serta keberadaan direktur utama sekaligus pendiri GTIS Dato Taufiq Michael Ong dijelaskan oleh Dewan Penasehat dan Pengawas GTIS, Aziddin.
Menurut Aziddin yang juga mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai Demokrat, para pengurus GTIS telah melakukan rapat di Jakarta, Rabu (27/2). Hasilnya, Michael Ong dinonaktifkan sebagai Direktur Utama GTIS, dan David sebagai Direktur GTIS per 27 Februari 2013."Karena keduanya dianggap tak bisa memenuhi tugas dengan baik," ujar dia.
Namun dalam rapat itu, Dato Zahari Sulaiman sebagai Komisaris GTIS tidak hadir. Aziddin bilang, Dato Zahari telah memberi kuasa kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai dewan syariah untuk mengadakan rapat bersama bersama nasabah pada 4 Maret 2013 nanti. Dalam rapat itu akan dipilih pengganti Michael Ong dan David.
Ke depan, GTIS akan dioperasikan seperti perusahaan terbuka. Para nasabah akan menjadi investor dan memegang saham perusahaan. Ia juga menampik kabar Michael Ong membawa lari dana nasabah. Setelah rapat 4 Maret 2013, Aziddin yakin, keadaan bisa kembali normal.
Ia menggaransi bonus yang sempat mampet sejak 25 Februari akan kembali mengalir setelah rapat 4 Maret 2013. "Dana nasabah miliaran rupiah, tidak sebesar yang dikabarkan," ujar Aziddin kepada KONTAN, kemarin.
Masih menurut dia, sejak awal tahun ini Michael Ong berada di India. Di sana, Michael Ong mendirikan perusahaan investasi emas sejenis, namun tanpa label syariah.
Tetap beroperasi
Sejauh pantauan KONTAN, kantor pusat GTIS yang berlokasi di Mega Kemayoran Tower, Jakarta, masih tetap buka. Sejumlah cabang GTIS di Jakarta pun masih tetap beroperasi, walau tampak minim aktivitas.
Darius, karyawan yang bekerja di kantor pusat GTIS yang KONTAN temui mengatakan, Michael Ong tidak hadir lagi dalam rapat yang digelar di GTIS, Rabu malam lalu.
Kantor cabang GTIS di Kompleks Puri Niaga III, Jakarta pun tetap beroperasi. Kantor cabang ini hanya melayani pengambilan invoice yang telah jatuh tempo.
Pada dinding kantor ini terdapat deretan foto Michael Ong bersama Ketua MUI, Ma'ruf Amin dan Ketua DPR, Marzuki Alie. Pada keterangan foto disebut Ma'ruf Amin sebagai Dewan Pengurus Syariah GTIS. Sementara foto Michael Ong bersama Marzuki Alie diambil dalam acara Gerakan Dakwah Islamiyah Musantara (GDIN). "Jangan mudah tergiur tawaran fix income," ujar Ibrahim, analis Harvest International Futures.
Apakah pernyataan pengurus GTIS ini akan menjadi kenyataan? Kita tunggu saja awal Maret ini.
Jumat, 01 Maret 2013 | 07:52 WIB
JAKARTA. Manajemen PT Golden Traders Indonesia Syariah (GTIS) akhirnya angkat bicara. Kabar simpang siur mengenai dana nasabah serta keberadaan direktur utama sekaligus pendiri GTIS Dato Taufiq Michael Ong dijelaskan oleh Dewan Penasehat dan Pengawas GTIS, Aziddin.
Menurut Aziddin yang juga mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai Demokrat, para pengurus GTIS telah melakukan rapat di Jakarta, Rabu (27/2). Hasilnya, Michael Ong dinonaktifkan sebagai Direktur Utama GTIS, dan David sebagai Direktur GTIS per 27 Februari 2013."Karena keduanya dianggap tak bisa memenuhi tugas dengan baik," ujar dia.
Namun dalam rapat itu, Dato Zahari Sulaiman sebagai Komisaris GTIS tidak hadir. Aziddin bilang, Dato Zahari telah memberi kuasa kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai dewan syariah untuk mengadakan rapat bersama bersama nasabah pada 4 Maret 2013 nanti. Dalam rapat itu akan dipilih pengganti Michael Ong dan David.
Ke depan, GTIS akan dioperasikan seperti perusahaan terbuka. Para nasabah akan menjadi investor dan memegang saham perusahaan. Ia juga menampik kabar Michael Ong membawa lari dana nasabah. Setelah rapat 4 Maret 2013, Aziddin yakin, keadaan bisa kembali normal.
Ia menggaransi bonus yang sempat mampet sejak 25 Februari akan kembali mengalir setelah rapat 4 Maret 2013. "Dana nasabah miliaran rupiah, tidak sebesar yang dikabarkan," ujar Aziddin kepada KONTAN, kemarin.
Masih menurut dia, sejak awal tahun ini Michael Ong berada di India. Di sana, Michael Ong mendirikan perusahaan investasi emas sejenis, namun tanpa label syariah.
Tetap beroperasi
Sejauh pantauan KONTAN, kantor pusat GTIS yang berlokasi di Mega Kemayoran Tower, Jakarta, masih tetap buka. Sejumlah cabang GTIS di Jakarta pun masih tetap beroperasi, walau tampak minim aktivitas.
Darius, karyawan yang bekerja di kantor pusat GTIS yang KONTAN temui mengatakan, Michael Ong tidak hadir lagi dalam rapat yang digelar di GTIS, Rabu malam lalu.
Kantor cabang GTIS di Kompleks Puri Niaga III, Jakarta pun tetap beroperasi. Kantor cabang ini hanya melayani pengambilan invoice yang telah jatuh tempo.
Pada dinding kantor ini terdapat deretan foto Michael Ong bersama Ketua MUI, Ma'ruf Amin dan Ketua DPR, Marzuki Alie. Pada keterangan foto disebut Ma'ruf Amin sebagai Dewan Pengurus Syariah GTIS. Sementara foto Michael Ong bersama Marzuki Alie diambil dalam acara Gerakan Dakwah Islamiyah Musantara (GDIN). "Jangan mudah tergiur tawaran fix income," ujar Ibrahim, analis Harvest International Futures.
Apakah pernyataan pengurus GTIS ini akan menjadi kenyataan? Kita tunggu saja awal Maret ini.
Quote:
Original Posted By boewatch►
http://www.tempo.co/read/news/2013/03/01/058464447/MUI-Akan-Ambil-Alih-Saham-PT-GTI-Syariah
TEMPO.CO, Yogyakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan mengambil alih saham PT Golden Traders Indonesia (GTI) Syariah yang sebagian besar milik warga negara Malaysia. "Agar tidak menimbulkan persoalan bagi nasabah," kata konsultan PT GTI Syariah Yogyakarta, BRAy Joyokusumo, kepada Tempo, Kamis, 28 Februari 2013. Menurut dia, para pemegang saham perusahaan itu telah membahasnya.
Saham GTI Syariah dimiliki oleh perorangan dan lembaga. MUI memiliki saham sebesar 10 persen, Ketua DPR Marzuki Alie 10 persen, sisanya dikuasai dua warga Malaysia. Salah satunya Ong Han Cun.
Ong diduga melarikan emas dan uang nasabah sebesar Rp 10 triliun. Namun, Joyokusumo membantah Ong kabur ke luar Indonesia. "Ini hanya persoalan internal dan ada pembenahan sistem pendataan nasabah GTI Syariah."
Joyokusumo mengatakan MUI sebagai Dewan Penasehat PT GTI Syariah juga telah mengeluarkan pengumuman perusahaan itu tetap menjalankan mekanisme perusahaan. Surat tertanggal 28 Februari 2013 itu berisi seruan agar seluruh staf, karyawan, dan agen PT GTI Syariah tetap bekerja seperti biasanya dengan alasan perusahaan itu dalam pengawasan MUI. Surat ditandatangani oleh Dewan Penasehat dan Pengawas PT GTI Syariah, KH. Aziddin.
GTI Syariah memiliki lebih dari 100 nasabah. GTI Syariah menjual emas batangan produk PT Aneka Tambang dengan harga 20 persen lebih mahal ketimbang harga emas di pasaran. Nasabah setiap bulan mendapatkan bonus sebesar 1,5-2 persen dari harga pembelian emas.
SHINTA MAHARANI
http://www.tempo.co/read/news/2013/03/01/058464447/MUI-Akan-Ambil-Alih-Saham-PT-GTI-Syariah
TEMPO.CO, Yogyakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan mengambil alih saham PT Golden Traders Indonesia (GTI) Syariah yang sebagian besar milik warga negara Malaysia. "Agar tidak menimbulkan persoalan bagi nasabah," kata konsultan PT GTI Syariah Yogyakarta, BRAy Joyokusumo, kepada Tempo, Kamis, 28 Februari 2013. Menurut dia, para pemegang saham perusahaan itu telah membahasnya.
Saham GTI Syariah dimiliki oleh perorangan dan lembaga. MUI memiliki saham sebesar 10 persen, Ketua DPR Marzuki Alie 10 persen, sisanya dikuasai dua warga Malaysia. Salah satunya Ong Han Cun.
Ong diduga melarikan emas dan uang nasabah sebesar Rp 10 triliun. Namun, Joyokusumo membantah Ong kabur ke luar Indonesia. "Ini hanya persoalan internal dan ada pembenahan sistem pendataan nasabah GTI Syariah."
Joyokusumo mengatakan MUI sebagai Dewan Penasehat PT GTI Syariah juga telah mengeluarkan pengumuman perusahaan itu tetap menjalankan mekanisme perusahaan. Surat tertanggal 28 Februari 2013 itu berisi seruan agar seluruh staf, karyawan, dan agen PT GTI Syariah tetap bekerja seperti biasanya dengan alasan perusahaan itu dalam pengawasan MUI. Surat ditandatangani oleh Dewan Penasehat dan Pengawas PT GTI Syariah, KH. Aziddin.
GTI Syariah memiliki lebih dari 100 nasabah. GTI Syariah menjual emas batangan produk PT Aneka Tambang dengan harga 20 persen lebih mahal ketimbang harga emas di pasaran. Nasabah setiap bulan mendapatkan bonus sebesar 1,5-2 persen dari harga pembelian emas.
SHINTA MAHARANI
Quote:
Original Posted By boewatch►http://www.tempo.co/read/news/2013/03/01/087464425/Kerabat-Keraton-Yogyakarta-Konsultan-GTI-Syariah
Kerabat Keraton Yogyakarta Konsultan GTI Syariah
Besar Kecil Normal
TEMPO.CO, Jakarta- Isteri GBPH Joyokusumo, BRAy Joyokusumo menjadi konsultan PT Golden Traders Indonesia (GTI) Syariah di Yogyakarta. Perusahaan itu dikabarkan bermasalah karena pemilik saham asal Malaysia, Ong Han Cun diduga melarikan emas dan uang nasabah senilai Rp10 triliun.
Isteri adik kandung Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X ini menyebutkan kondisi perusahaan saat ini tidak pailit. Hanya saja, muncul persoalan internal yang mendera salah satu pemilik saham asal Malaysia, Ong Han Cun atau Datuk Michael. Namun, Bray Joyokusumo tidak menjelaskan persoalan internal yang dimaksud. “Posisi Datuk Michael memang tidak di Indonesia. Tidak benar kalau uang nasabah dilarikan. Ini hanya persoalan internal Datuk Michael,” kata dia ditemui Tempo di Gadri Resto Yogyakarta, Kamis, 28 Februari 2013.
Menurut dia, PT GTI Syariah saat ini sedang membenahi sistem pendataan nasabah. Pemberian bonus kepada nasabah yang membeli emas di PT GTI Syariah setiap bulan juga tetap berjalan sesuai kontrak atau perjanjian.
Ia menjelaskan GTI syariah merupakan bisnis konvensional. GTI menjual emas batangan PT Aneka Tambang (Antam) dengan harga 20 persen lebih mahal ketimbang harga emas di pasaran.
.........
nasabah membeli juga kecil karena emas dipegang nasabah,” katanya.
(Lanjut di link saja krn tdk muat)
Kerabat Keraton Yogyakarta Konsultan GTI Syariah
Besar Kecil Normal
TEMPO.CO, Jakarta- Isteri GBPH Joyokusumo, BRAy Joyokusumo menjadi konsultan PT Golden Traders Indonesia (GTI) Syariah di Yogyakarta. Perusahaan itu dikabarkan bermasalah karena pemilik saham asal Malaysia, Ong Han Cun diduga melarikan emas dan uang nasabah senilai Rp10 triliun.
Isteri adik kandung Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X ini menyebutkan kondisi perusahaan saat ini tidak pailit. Hanya saja, muncul persoalan internal yang mendera salah satu pemilik saham asal Malaysia, Ong Han Cun atau Datuk Michael. Namun, Bray Joyokusumo tidak menjelaskan persoalan internal yang dimaksud. “Posisi Datuk Michael memang tidak di Indonesia. Tidak benar kalau uang nasabah dilarikan. Ini hanya persoalan internal Datuk Michael,” kata dia ditemui Tempo di Gadri Resto Yogyakarta, Kamis, 28 Februari 2013.
Menurut dia, PT GTI Syariah saat ini sedang membenahi sistem pendataan nasabah. Pemberian bonus kepada nasabah yang membeli emas di PT GTI Syariah setiap bulan juga tetap berjalan sesuai kontrak atau perjanjian.
Ia menjelaskan GTI syariah merupakan bisnis konvensional. GTI menjual emas batangan PT Aneka Tambang (Antam) dengan harga 20 persen lebih mahal ketimbang harga emas di pasaran.
.........
nasabah membeli juga kecil karena emas dipegang nasabah,” katanya.
(Lanjut di link saja krn tdk muat)
Quote:
Original Posted By boewatch►http://www.tempo.co/read/news/2013/03/01/063464496
Marzuki Alie Berkukuh Tak Terlibat GTI Syariah
Besar Kecil Normal
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie kembali memastikan dia tak terlibat dalam PT Golden Traders Indonesia Syariah (GTIS), perusahaan investasi emas, yang dituding melarikan dana nasabahnya senilai triliunan rupiah.
"Saya tak ada hubungan bisnis, tak ada ikut-ikutan," kata Marzuki di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Jumat, 1 Maret 2013. Dia memastikan hanya beberapa kali bertemu dengan manajemen GTIS. Pertemuan itu pun tak ada kaitannya dengan keikutsertaan dia, namun murni sebagai ajang silaturahmi.
Sebelumnya, saham GTI Syariah disebut-sebut dimiliki oleh perorangan dan lembaga. Majelis Ulama Indonesia memiliki saham sebesar 10 persen. Sedangkan Marzuki 10 persen. Sisanya dikuasai dua warga Malaysia. Salah satunya Ong Han Cun. Marzuki membantah tegas informasi ini.
"Kalau ada saya punya saham, tunjukkan, akan saya ganti sejuta kali, saya bagikan untuk wartwan," katanya. Marzuki merasa aneh ketika namanya diseret-seret. Apalagi perusahaan itu tengah menuai polemik lantaran salah satu pemegang sahamnya diduga melarikan emas dan uang nasabah sebesar Rp 10 triliun.
"Karena banyak pertanyaan makanya mencari tahu juga informasinya," ucapnya. Selain memastikan penyebutan namanya, Marzuki mengaku mendapat informasi dari MUI tentang langkah penyelamatan oleh lembaga yang berperan sebagai dewan penasihat PT GTIS. Marzuki mendukung langkah MUI untuk tetap melanjutkan usaha.
GTI Syariah memiliki lebih dari 100 nasabah di sejumlah daerah, seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. GTI Syariah menjual emas batangan produk PT Aneka Tambang dengan harga 20 persen lebih mahal ketimbang harga emas di pasaran. Nasabah setiap bulan mendapat bonus 1,5-2 persen dari harga pembelian emas.
IRA GUSLINA SUFA
Marzuki Alie Berkukuh Tak Terlibat GTI Syariah
Besar Kecil Normal
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie kembali memastikan dia tak terlibat dalam PT Golden Traders Indonesia Syariah (GTIS), perusahaan investasi emas, yang dituding melarikan dana nasabahnya senilai triliunan rupiah.
"Saya tak ada hubungan bisnis, tak ada ikut-ikutan," kata Marzuki di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Jumat, 1 Maret 2013. Dia memastikan hanya beberapa kali bertemu dengan manajemen GTIS. Pertemuan itu pun tak ada kaitannya dengan keikutsertaan dia, namun murni sebagai ajang silaturahmi.
Sebelumnya, saham GTI Syariah disebut-sebut dimiliki oleh perorangan dan lembaga. Majelis Ulama Indonesia memiliki saham sebesar 10 persen. Sedangkan Marzuki 10 persen. Sisanya dikuasai dua warga Malaysia. Salah satunya Ong Han Cun. Marzuki membantah tegas informasi ini.
"Kalau ada saya punya saham, tunjukkan, akan saya ganti sejuta kali, saya bagikan untuk wartwan," katanya. Marzuki merasa aneh ketika namanya diseret-seret. Apalagi perusahaan itu tengah menuai polemik lantaran salah satu pemegang sahamnya diduga melarikan emas dan uang nasabah sebesar Rp 10 triliun.
"Karena banyak pertanyaan makanya mencari tahu juga informasinya," ucapnya. Selain memastikan penyebutan namanya, Marzuki mengaku mendapat informasi dari MUI tentang langkah penyelamatan oleh lembaga yang berperan sebagai dewan penasihat PT GTIS. Marzuki mendukung langkah MUI untuk tetap melanjutkan usaha.
GTI Syariah memiliki lebih dari 100 nasabah di sejumlah daerah, seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. GTI Syariah menjual emas batangan produk PT Aneka Tambang dengan harga 20 persen lebih mahal ketimbang harga emas di pasaran. Nasabah setiap bulan mendapat bonus 1,5-2 persen dari harga pembelian emas.
IRA GUSLINA SUFA
Quote:
Original Posted By limwilliam►Update :
Situsnya GTIS sudah bisa dibuka kembali begitu juga facebooknya
Situsnya GTIS sudah bisa dibuka kembali begitu juga facebooknya
Update di post ke 3
Saya bukan agent GTI and gada hub nya ama GTI. Cuma prihatin atas kasus ini.
0
480.1K
Kutip
4.4K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Forex, Option, Saham, & Derivatifnya
16KThread•2.5KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya