- Beranda
- Berita dan Politik
[bandara maling] Di Bandara Soetta, Waktu, Privacy dan Anda Seperti Tak Berharga
...
TS
gendulJR
[bandara maling] Di Bandara Soetta, Waktu, Privacy dan Anda Seperti Tak Berharga
http://news.detik.com/read/2014/08/1...i-tak-berharga
Di Schiphol bagasi sudah mulai keluar satu per satu hanya dengan jeda 10 menit dari sejak penumpang keluar dari perut pesawat. Ketika penumpang tiba di ruang klaim bagasi, mereka sudah bisa menemukan bagasi untuk kemudian melewati pintu duane dan selanjutnya keluar bandara menuju tujuan masing-masing. Dengan begitu tidak terjadi penumpukan penumpang akibat lama menunggu bagasi.
Mengapa ground handling di bandara Soetta begitu lamban dan memerlukan waktu lama? Begitu lamanya waktu yang diperlukan sehingga memberi peluang bagi pekerja ground handling untuk berbuat di luar tupoksi dan prosedur.
Contohnya, ritsluiting sisi samping koper istri saya setengah terbuka dengan isi acak-acakan dan menyembul keluar. Padahal isinya cuma surat-surat biru dari belastingsdienst (dinas perpajakan Belanda) dan surat dari Erasmus University untuk anak kami, yang telah berangkat liburan duluan ke Indonesia bersama adik-adiknya.
Penumpang lain juga mendapati kunci kopernya dipotong paksa dan isinya acak-acakan dari susunan rapi semula.
Ini semua patut diduga sebagai bukti dan jejak-jejak kerja ground handling, yang tidak profesional, bahkan perbuatan ilegal dan melanggar hukum.
Pekerja ground handling tidak punya wewenang membuka isi bagasi penumpang dan melanggar hak privacy penumpang. Yang berwenang membuka dan memeriksa adalah petugas duane, itu pun dengan disaksikan bersama penumpang pemilik bagasi.
Petugas groud handling dibayar untuk memindahkan bagasi dari perut pesawat ke conveyor belt untuk diambil kembali oleh penumpang pemiliknya.
Selanjutnya penumpang akan berurusan dengan petugas duane dengan menyerahkan surat deklarasi mengenai barang yang dibawa. Bukan pekerja ground handling, melainkan petugas duane sebagai otoritas yang ditunjuk oleh negara untuk memeriksa keluar masuk barang sesuai ketentuan UU.
Jadi, berdasarkan apa dan apa motivasi petugas ground handling memotong paksa kunci koper penumpang, menggerayangi dan mengacak-acak isi bawaan penumpang?
pekerja GH setau ane cuman pekerja kontrak dengan bayaran UMR seadanya, dan kondisi kerja kacrut yg tiap hari ketemunya maling juga jelas jadi ikut2xan maling
puteran duit setoran imigrasi diatas 100M kok pejabat AP ga ada yang tau
bullshit bener
semoga pemerintahan ke depan berani merombak manajemen angkasa pura, jadikan bandara sebagai etalase indonesia
Di Schiphol bagasi sudah mulai keluar satu per satu hanya dengan jeda 10 menit dari sejak penumpang keluar dari perut pesawat. Ketika penumpang tiba di ruang klaim bagasi, mereka sudah bisa menemukan bagasi untuk kemudian melewati pintu duane dan selanjutnya keluar bandara menuju tujuan masing-masing. Dengan begitu tidak terjadi penumpukan penumpang akibat lama menunggu bagasi.
Mengapa ground handling di bandara Soetta begitu lamban dan memerlukan waktu lama? Begitu lamanya waktu yang diperlukan sehingga memberi peluang bagi pekerja ground handling untuk berbuat di luar tupoksi dan prosedur.
Contohnya, ritsluiting sisi samping koper istri saya setengah terbuka dengan isi acak-acakan dan menyembul keluar. Padahal isinya cuma surat-surat biru dari belastingsdienst (dinas perpajakan Belanda) dan surat dari Erasmus University untuk anak kami, yang telah berangkat liburan duluan ke Indonesia bersama adik-adiknya.
Penumpang lain juga mendapati kunci kopernya dipotong paksa dan isinya acak-acakan dari susunan rapi semula.
Ini semua patut diduga sebagai bukti dan jejak-jejak kerja ground handling, yang tidak profesional, bahkan perbuatan ilegal dan melanggar hukum.
Pekerja ground handling tidak punya wewenang membuka isi bagasi penumpang dan melanggar hak privacy penumpang. Yang berwenang membuka dan memeriksa adalah petugas duane, itu pun dengan disaksikan bersama penumpang pemilik bagasi.
Petugas groud handling dibayar untuk memindahkan bagasi dari perut pesawat ke conveyor belt untuk diambil kembali oleh penumpang pemiliknya.
Selanjutnya penumpang akan berurusan dengan petugas duane dengan menyerahkan surat deklarasi mengenai barang yang dibawa. Bukan pekerja ground handling, melainkan petugas duane sebagai otoritas yang ditunjuk oleh negara untuk memeriksa keluar masuk barang sesuai ketentuan UU.
Jadi, berdasarkan apa dan apa motivasi petugas ground handling memotong paksa kunci koper penumpang, menggerayangi dan mengacak-acak isi bawaan penumpang?
pekerja GH setau ane cuman pekerja kontrak dengan bayaran UMR seadanya, dan kondisi kerja kacrut yg tiap hari ketemunya maling juga jelas jadi ikut2xan maling
puteran duit setoran imigrasi diatas 100M kok pejabat AP ga ada yang tau
bullshit bener
semoga pemerintahan ke depan berani merombak manajemen angkasa pura, jadikan bandara sebagai etalase indonesia
0
4.2K
36
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
672.2KThread•41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya