- Beranda
- The Lounge
Ada yang Salah Dengan Timnas U-19
...
TS
shurike
Ada yang Salah Dengan Timnas U-19
Quote:
Gan, Inikah Penyebab Timnas u19 maninnya Jorok??
Quote:
Ada yang Salah Dengan Timnas U-19
Dalam artikel saya sebelumnya yang menuliskan tentang dosa besar PSSI terhadap timnas u-19, saya sudah menjelaskan sedikit masalah awal keterpurukan permainan timnas u-19.
Namun dalam artikel itu,saya masih belum cukup rasanya untuk terus menganalisa “penderitaan” timnas u-19 ini.
Sebenarnya, sudah ada keraguan yang timbul dari pelatih Indra sjafrie saat BTN membatalkan Evan Dimas Cs ke turnamen cotif dan akhirnya memutuskan timnas u-19 untuk berlaga di turnamen HBT. Ada pernyataan pelatih Indra Sjafrie yang seperti kecewa dan ragu yang saya kutip dari salah satu berita di media online beberapa waktu lalu sebelum turnamen HBT ini di gelar. ” Tanyakan Saja langsung pada PSSI dan BTN, yang lebih tau jelas apa alasan kami urung mengikuti turnamen cotif. Tapi di luar itu, kedua turnamen nanti (cotif dan HBT) sama pentingnya untuk persiapan timnas u-19 jelang piala asia”.
Begitulah pernyataan pelatih indra sjafrie, yang menurut saya ada sebuah alasan dari BTN yang di rasa mengecewakan bagi timnas u-19. Dan sekarang, jelas sejumlah pencinta garuda jaya yang di buat kecewa, atas hasil yang di alami timnas u-19 di 3 laga turnamen HBT.
Memang, tidak sepatutnya kita untuk langsung memvonis penampilan timnas u-19 di turnamen HBT dengan begitu buruk. Tapi ada sesuatu yang janggal, yang membuat beberapa dari kita ingin tau apa yang saat ini terjadi pada timnas u-19.
Oleh karena itu, saya akan sedikit mengingatkan kita bahwa kualitas timnas u-19 di turnamen HBT ini, sangat jauh dari apa yang pernah mereka tampilkan di event-event sebelumnya dan di saat tur timur tengah berapa bulan lalu.
Misalnya, pertahanan timnas u-19 yang di kawal oleh duet Sahrul kurniawan dan Hansamu yanma yang saling berjibaku untuk mengcover gawang timnas u-19 yang di jaga oleh Ravi murdianto, nampak tidak seperti biasanya banyak miss komunikasi saat kalah lawan brunei dan vietnam.
Juga koordinasi yang buruk dari trio pemain tengah, evan dimas, paolo sitanggang dan hargiyanto, yang setau saya selalu unggul dalam penguasaan bola dan leluasa mengatur tempo permainan.
Dari 2 faktor itulah, timnas u-19 memiliki karakter bermain yang kuat, spartan dan agresif. Seperti yang pernah di tunjukkan saat menjuarai piala aff u-19 tahun 2013 lalu, yang hanya mengalami 4 kali kebobolan saja. Juga pada kualifikasi piala asia u-19 akhir tahun 2013 lalu, timnas u-19 dengan perkasanya memenangi semua laganya, bahkan “mengkolong-kolongi” raksasa asia, korsel.
Ingatan kita juga masih hangat dan belum pudar, saat timnas u-19 berhasil mengalahkan timnas u-19 Oman 1-2 dan timnas u-19 UEA 2 laga sekaligus, 1-4 dan 1-2 dalam tur uji coba di timur tengah.
Jika di lihat dari semua hasil membanggakan timnas u-19 itu, maka hasil di turnamen HBT ini sangat tidak masuk akal, karena kita tau, kualitas sesungguhnya timnas u-19 tidak seperti ini.
Sepertinya ada yang salah dengan timnas u-19, dan ada yang aneh dari penampilan mereka.
Walaupun pelatih indra sjafrie juga dengan jelas telah mengatakan sebelum turnamen HBT ini di gelar, bahwa anak asuhnya hanya akan bermain untuk mempersiapkan diri jelang piala asia dan sekaligus menambah pengalaman saja, tanpa menargetkan apa-apa.
Perkataan indra sjafrie itu, memang wajar kita maklumi jika saja timnas u-19 tidak berhasil menjadi juara di turnamen HBT. Namun, tentu kita juga tidak mudah melupakan hasil buruk timnas u-19 ini.meski masih menyisakan 2 laga melawan kamboja dan singapura, kebobolan 6 gol dari 3 laga tentu sangat menyakitkan bagi kita, dan sudah tidak ada harapan lagi untuk lolos dari grup bagi timnas u-19.
Alhasil, Evan dimas cs pun pasti merasakan demikian. Dan hasil buruk ini, akhirnya memutuskan indra sjafrie untuk membatalkan tampil di ajang piala aff u-19 september nanti di vietnam.
Sebenarnya ini sebuah dilema, atau sebuah keputusan yang tidak pernah di duga sebelumnya.
Disaat pesaingnya telah sedikit lebih siap menghadapi piala aff dan piala asia, timnas u-19 malah baru mulai start untuk menjalani pemanasan di eropa. Entah kapan pastinya, ini baru hanya sekedar wacana.
Penampilan buruk timnas u-19 di HBT ini, menurut saya adalah bentuk rasa kecewa dan luapan emosi dari sifat “kanak-kanak” para pemain timnas u-19, yang ngambek karena seolah di intimidasi oleh PSSI dan BTN, karena persiapan matang untuk menghadapi turnamen cotif sebagai pemanasan jelang piala aff dan piala asia, malah di sabotase oleh PSSI dan BTN yang lebih memilih timnas u-21 dadakan.
Saya masih merasa tidak percaya atas kekalahan timnas u-19 dengan skor 1-3 dari brunei dan vietnam. Ini jelas ada sesuatu yang di sembunyikan, dan pasti ada yang salah dengan timnas u-19.
Quote:
Inikah yang terjadi pada anak-anak Timnas U-19?
.
Upaya PSSI/BTN menemukan win-win solution tentang hak siar televisi, mengakibatkan anak-anak Timnas U-19 berada dipihak yang loser. Mental mereka ambruk setelah mendapat kabar bahwa uji coba ke Spanyol dialihkan ke Brunei. Alhasil penampilan Timnas U-19 amburadul di Brunei.
.
Coach Indra Sjafri bukannya tidak mengetahui hal ini. Coach Indra paham betul dengan kondisi anak-anak asuhnya. Itulah sebabnya dari awal Coach Indra sudah menyampaikan bahwa Timnas U-19 tanpa target di Brunei.
Coach Indra sepertinya sudah bisa menebak hasil yang akan dicapai di Brunei, sehingga Coach Indra tidak terlihat emosional melihat penampilan buruk anak asuhnya.
Bisa jadi, permintaan Coach Indra kepada BTN agar diijinkan membawa seluruh 26 pemainnya ke Brunei adalah upaya untuk mengangkat moral anak-anak Timnas U-19, bukan hura-hura seperti tulisan saya sebelumnya.
.
Kini BTN akan mengevaluasi kondisi Timnas U-19 sepulangnya dari Brunei.
Tapi seharusnya BTN yang harus mengevaluasi diri sendiri. BTN mestinya paham bahwa anak-anak Timnas U-19 hanyalah sekumpulan anak-anak ABG Labil (Ababil) yang mempunyai kelebihan skill sepakbola, bukan pemain-pemain profesional.
.
Mereka sama saja dengan anak-anak SMA atau Mahasiswa yang tawuran akibat suatu kekecewaan. Rasa kecewa, tentunya membuat mereka tidak bisa fokus untuk bermain baik, seperti pengakuan Ravi Murdianto kepada harian Wartakota edisi hari ini.
Jika hal ini, pengalihan uji coba, menimpa Timnas Senior, tidak akan berdampak negatif. Karena pemain-pemain macam Christian Gonzales, Firman Utina dan lain-lain adalah pemain yang sudah matang secara mental.
.
Mengganti Coach Indra Sjafri? Ini adalah pikiran yang konyol.
Hubungan Coach Indra dengan anak-anak Timnas U-19 sudah seperti hubungan ayah dengan anak kandungnya sendiri. Coach Indra selalu berlaku adil dalam memperlakukan anak-anak asuhnya.
Jika anak-anak Timnas U-19 harus berjuang di Piala Asia bersama “ayah tiri”, pengganti Coach Indra, apa jadinya?
.
Harapan saya, BTN evaluasi dirilah. Secara jantan mengakui ini kesalahan strategi BTN dan minta maaf kepada anak-anak Timnas U-19, bukan menyerahkan begitu saja ke Team Teknis atau Team Psikolog. Dengan begitu maka dapat tercapai win-win solution tanpa mengorbankan salah satu pihak.
.
Jika itu dilakukan BTN … maka kita mulai harapan baru:
Menembus Putaran Final Piala Dunia U-20!
Quote:
Sumber : Kompasiana
0
2.9K
Kutip
23
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.4KThread•84.6KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya