Menurut data WHO sampai saat ini, virus Ebola sudah menewaskan kurang lebih 932 orang di mana tercatat ada sekitar 1.700 kasus. Beberapa negara seperti Nigeria dan Liberia bahkan menyatakan keadaan darurat terkait insiden virus mematikan ini. Hanya dalam waktu 3 hari, tercatat 45 orang meninggal dengan 108 kasus di Liberia. Presiden Liberia merencanakan untuk melakukan isolasi nasional.
Terkait insiden yang terjadi di Afrika Barat, Amerika Serikat mengaku telah menemukan obat penawar yang diberi nama Zmapp. Namun, negara adidaya tersebut masih menolak untuk mengirimkan pasokan obat-obatan tersebut dengan alasan masih terlalu dini untuk diberikan secara massal mengingat pengujiannya masih belum pada tahapan final.
"Masih terlalu dini untuk membuat obat yang masih diujicobakan itu ke Afrika, untuk menangkal virus Ebola yang mematikan," kata Presiden Amerika, Barack Obama, dikutip dari Sky News, Kamis 7 Agustus 2014.
Pernyataan Barrack Obama ini mengundang banyak kontroversi karena disaat yang sama, mereka mengirimkan obat tersebut kepada dua warga negaranya yang sedang berada di negara Afrika tersebut sementara warga yang lain menderita tanpa adanya harapan.