- Beranda
- Berita dan Politik
[GAS BUMI] Gubernur Sulbar Minta Bantuan JK [Lere-Lerekang]
...
TS
Ramma64
[GAS BUMI] Gubernur Sulbar Minta Bantuan JK [Lere-Lerekang]
Quote:
Adukan Lepasnya Pulau Lerelerekang
MAJENE, FAJAR--Pemprov Sulbar tidak diam saja pasca lepasnya Pulau Lerelerekang dari wilayah Sulbar. Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh, telah melaporkannya kepada Wakil Presiden RI terpilih, Jusuf Kalla (JK).
Anwar optimistis dapat merebut kembali Pulau Lerelerekang yang menjadi wilayah Provinsi Kalimantan Selatan. "JK berjanji akan mengembalikan Lerelerekang ke wilayah administrasi Sulbar setelah dilantik bersama presiden terpilih, Joko Widodo," beber Anwar, Jumat, 8 Agustus.
[url=http://www.fajar.co.id/sulawesibarat/3333097_6485.html ]SunBeer[/url]
MAJENE, FAJAR--Pemprov Sulbar tidak diam saja pasca lepasnya Pulau Lerelerekang dari wilayah Sulbar. Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh, telah melaporkannya kepada Wakil Presiden RI terpilih, Jusuf Kalla (JK).
Anwar optimistis dapat merebut kembali Pulau Lerelerekang yang menjadi wilayah Provinsi Kalimantan Selatan. "JK berjanji akan mengembalikan Lerelerekang ke wilayah administrasi Sulbar setelah dilantik bersama presiden terpilih, Joko Widodo," beber Anwar, Jumat, 8 Agustus.
[url=http://www.fajar.co.id/sulawesibarat/3333097_6485.html ]SunBeer[/url]
Sebelumnya ini tentang Lere-lerekang
Quote:
Rakyat Majene Perjuangkan Pulau Lere-lerekang
Pulau Lere-lerekang (Istimewa)
Makassar, Seruu.com - Ribuan masyarakat Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Rabu, (13/6/2012) menggelar unjukrasa dalam rangka mempertahankan Pulau Lere-lerekang sebagai wilayah Kabupaten Majene. Dalam aksi tersebut, Bupati Majene, Kalma Katta bahkan sempat membubuhkan cap jempol darah, sebagai bagian dari komitmen untuk mempertahankan pulau tersebut.
Tak hanya kalma Katta, seluruh anggota DPRD Majene juga turun menggelar aksi tersebut. Mereka bersama dengan seluruh SKPD, PNS, seluruh ormas dan organisasi kepemudaan, tokoh agama serta mahasiswa.
Mereka mengawali aksi dari Masjid Agung Passanggarahan, Kecamatan Banggae. Perwakilan massa kemudian bergantian melakukan orasi selama hamper satu jam. Setelah itu, massa bergerak menuju tugu perjuangan di bundaran pusat pertokoan Majene. Aksi yang menutup jalan poros provinsi selama beberapa jam menyebabkan akses di Jalan Poros Provinsi macet total.
Dalam orasinya Bupati Majene Kalma Katta mengatakan, perjuangan mempertahankan Pulau lere-lerekang merupakan kewajiban bagi rakyat Majene. “Ini perjuangan kita bersama untuk mempertahankan wilayah kita. Masa daerah kita mau diambil daerah lain. Itu sama saja menginjak-injak hak kita,” kata Kalma Katta.
Sementara itu, Sekertaris Kabupaten Syamsiar Muchtar menyesalkan putusan MA yang memutuskan Pulau Lere-lerekang masuk dalam wilayah Kalimantan Selatan. Ia bahkan menganggap, keputusan MA sebagai keputusan yang menyesatkan dan menyakitkan bagi warga Majene.
“Ini adalah persoalan keadilan. Kita harus perjuangkan hingga titik darah penghabisan,” kata Syamsiar Muchtar.
Setelah berorasi di tugu perjuangan, ribuan massa menggelar longmarch menuju Pasar Sentral . di tempat tersebut bupati yang ikut berjalan kaki paling depan sesekali berhenti untuk berorasi. Sekitar pukul 10.30 wib massa kembali bererak menuju kantor DPRD Majene. Disana mahasiswa dan organisasi kepemudaan menduduki kantoe wakilrakyat ini sambil membakar ban di jalan. [hsb]
[url= ]SunBerr][/url]
Pulau Lere-lerekang (Istimewa)
Makassar, Seruu.com - Ribuan masyarakat Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Rabu, (13/6/2012) menggelar unjukrasa dalam rangka mempertahankan Pulau Lere-lerekang sebagai wilayah Kabupaten Majene. Dalam aksi tersebut, Bupati Majene, Kalma Katta bahkan sempat membubuhkan cap jempol darah, sebagai bagian dari komitmen untuk mempertahankan pulau tersebut.
Tak hanya kalma Katta, seluruh anggota DPRD Majene juga turun menggelar aksi tersebut. Mereka bersama dengan seluruh SKPD, PNS, seluruh ormas dan organisasi kepemudaan, tokoh agama serta mahasiswa.
Mereka mengawali aksi dari Masjid Agung Passanggarahan, Kecamatan Banggae. Perwakilan massa kemudian bergantian melakukan orasi selama hamper satu jam. Setelah itu, massa bergerak menuju tugu perjuangan di bundaran pusat pertokoan Majene. Aksi yang menutup jalan poros provinsi selama beberapa jam menyebabkan akses di Jalan Poros Provinsi macet total.
Dalam orasinya Bupati Majene Kalma Katta mengatakan, perjuangan mempertahankan Pulau lere-lerekang merupakan kewajiban bagi rakyat Majene. “Ini perjuangan kita bersama untuk mempertahankan wilayah kita. Masa daerah kita mau diambil daerah lain. Itu sama saja menginjak-injak hak kita,” kata Kalma Katta.
Sementara itu, Sekertaris Kabupaten Syamsiar Muchtar menyesalkan putusan MA yang memutuskan Pulau Lere-lerekang masuk dalam wilayah Kalimantan Selatan. Ia bahkan menganggap, keputusan MA sebagai keputusan yang menyesatkan dan menyakitkan bagi warga Majene.
“Ini adalah persoalan keadilan. Kita harus perjuangkan hingga titik darah penghabisan,” kata Syamsiar Muchtar.
Setelah berorasi di tugu perjuangan, ribuan massa menggelar longmarch menuju Pasar Sentral . di tempat tersebut bupati yang ikut berjalan kaki paling depan sesekali berhenti untuk berorasi. Sekitar pukul 10.30 wib massa kembali bererak menuju kantor DPRD Majene. Disana mahasiswa dan organisasi kepemudaan menduduki kantoe wakilrakyat ini sambil membakar ban di jalan. [hsb]
[url= ]SunBerr][/url]
Quote:
Migas Lerelerekang Milik Sulbar
Mamuju, Tambangnews.com.- Kandungan minyak dan gas yang ada di perut bumi di kepulauan Lere-Lerekang Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, diakui sepihak masih tetap milik Provinsi Sulbar.
"Migas di Lere-Lerekang masih milik Sulbar, karena pulau Lere-Lerekang yang terus berupaya direbut Provinsi Kalimantan Selatan, masih tetap milik Kabupaten Majene Provinsi Sulbar," kata Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh, di Mamuju, Selasa (5/6).
Ia mengatakan, perusahaan minyak dan gas (Migas) PT Pearl Oil yang akan mengelola migas di Blok Sebuku yang wilayahnya termasuk di pulau Lere-Lerekang di perairan Kabupaten Majene, juga masih tetap melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sulbar.
"Pearl Oil tetap mengakui migas di Pulau Lere-Lerekang yang terletak di perairan Kabupaten Majene adalah milik Provinsi Sulbar, sehingga ketika ingin mengelolanya maka harus melakukan koordinasi dengan pemerintah di Sulbar dan itu sudah dilakukan,"katanya.
Oleh karena itu, ia meminta agar Pemerintah Kalsel menghentikan niatnya yang terus ingin menguasai Pulau Lere-Lerekang yang secara administratif masih wilayah Sulbar.
"Mempertahankan Pulau Lere-Lerekang agar tetap masuk dalam wilayah Provinsi Sulbar adalah harga mati, segala upaya akan dilakukan pemerintah dan masyarakat mempertahankan Pulau Lere-Lerekang,” katanya.
Ia mengatakan, Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 43 Tahun 2011 telah menetapkan Lere-Lerekang adalah wilayah Kabupaten Majene Provinsi Sulbar, meski Mahkamah Agung (MA) yang mengabulkan uji materi yang diajukan Pemerintah Kalimantan Selatan terhadap Permendagri itu.
Gubernur mengatakan, meski MA mengabulkan gugatan uji materil Permendagri Nomor 43 Tahun 2011, yang diajukan Pemerintah Provinsi Kalsel, namun Pemerintah Sulbar tetap masih berhak sebagai pemilik Lere-Lerekang karena secara administratif menurut aturan Permendagri itu adalah wilayahnya.
"Pemerintah di Sulbar tidak akan tinggal diam apabila ada gugatan hukum mengenai kepemilikan daerah ini atas Pulau Lere-Lerekang karena bagaimanapun secara historis dan tata pemerintahan seperti yang diatur dalam Permendagri itu, telah menetapkan Pulau Lere-Lerekan adalah bagian dari wilayah Majene," katanya.
Menurut dia, sejak dahulu Pulau Lere-Lerekan yang bagi orang Makassar Provinsi Sulawesi Selatan yang banyak mendiami pulau itu mengenal dengan nama Pulau Lari-Lariang, sehingga pulau itu adalah mutlak wilayah Sulbar.
Sejak zaman Belanda, Pulau Lare-Lerekang adalah wilayah Provinsi Sulsel yang merupakan provinsi induk dari Provinsi Sulbar sebelum provinsi ini dimekarkan. Jadi otomatis pulau tersebut adalah wilayah Sulbar.(Kominfo/MC Sulbar/ant/toeb/tn01)
SunBeer
Mamuju, Tambangnews.com.- Kandungan minyak dan gas yang ada di perut bumi di kepulauan Lere-Lerekang Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, diakui sepihak masih tetap milik Provinsi Sulbar.
"Migas di Lere-Lerekang masih milik Sulbar, karena pulau Lere-Lerekang yang terus berupaya direbut Provinsi Kalimantan Selatan, masih tetap milik Kabupaten Majene Provinsi Sulbar," kata Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh, di Mamuju, Selasa (5/6).
Ia mengatakan, perusahaan minyak dan gas (Migas) PT Pearl Oil yang akan mengelola migas di Blok Sebuku yang wilayahnya termasuk di pulau Lere-Lerekang di perairan Kabupaten Majene, juga masih tetap melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sulbar.
"Pearl Oil tetap mengakui migas di Pulau Lere-Lerekang yang terletak di perairan Kabupaten Majene adalah milik Provinsi Sulbar, sehingga ketika ingin mengelolanya maka harus melakukan koordinasi dengan pemerintah di Sulbar dan itu sudah dilakukan,"katanya.
Oleh karena itu, ia meminta agar Pemerintah Kalsel menghentikan niatnya yang terus ingin menguasai Pulau Lere-Lerekang yang secara administratif masih wilayah Sulbar.
"Mempertahankan Pulau Lere-Lerekang agar tetap masuk dalam wilayah Provinsi Sulbar adalah harga mati, segala upaya akan dilakukan pemerintah dan masyarakat mempertahankan Pulau Lere-Lerekang,” katanya.
Ia mengatakan, Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 43 Tahun 2011 telah menetapkan Lere-Lerekang adalah wilayah Kabupaten Majene Provinsi Sulbar, meski Mahkamah Agung (MA) yang mengabulkan uji materi yang diajukan Pemerintah Kalimantan Selatan terhadap Permendagri itu.
Gubernur mengatakan, meski MA mengabulkan gugatan uji materil Permendagri Nomor 43 Tahun 2011, yang diajukan Pemerintah Provinsi Kalsel, namun Pemerintah Sulbar tetap masih berhak sebagai pemilik Lere-Lerekang karena secara administratif menurut aturan Permendagri itu adalah wilayahnya.
"Pemerintah di Sulbar tidak akan tinggal diam apabila ada gugatan hukum mengenai kepemilikan daerah ini atas Pulau Lere-Lerekang karena bagaimanapun secara historis dan tata pemerintahan seperti yang diatur dalam Permendagri itu, telah menetapkan Pulau Lere-Lerekan adalah bagian dari wilayah Majene," katanya.
Menurut dia, sejak dahulu Pulau Lere-Lerekan yang bagi orang Makassar Provinsi Sulawesi Selatan yang banyak mendiami pulau itu mengenal dengan nama Pulau Lari-Lariang, sehingga pulau itu adalah mutlak wilayah Sulbar.
Sejak zaman Belanda, Pulau Lare-Lerekang adalah wilayah Provinsi Sulsel yang merupakan provinsi induk dari Provinsi Sulbar sebelum provinsi ini dimekarkan. Jadi otomatis pulau tersebut adalah wilayah Sulbar.(Kominfo/MC Sulbar/ant/toeb/tn01)
SunBeer
Saat Kampanye Pilpres lalu Ketua Golkar Sulbar ini mendukung Jokowi JK,
Siapa BERKEPENTINGAN
Spoiler for ini penampakan pulaunya:
Diubah oleh Ramma64 14-08-2014 06:15
0
1.5K
Kutip
10
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
671.8KThread•41.4KAnggota
Urutkan
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru