Merdeka.com - Rachmawati Soekarnoputri mengaku memiliki alasan menolak Partai NasDem berkoalisi dengan PDIP mengusung, Joko Widodo sebagai presiden. Menurut Rachma, Jokowi tidak akan bisa konsisten menyelesaikan kasus korupsi mantan presiden RI, Megawati Soekarnoputri. Adik kakak turunan Soekarno ini memang tak pernah akur.

"Saya melihat proses pilpres kali ini, dimana NasDem bersama PDIP. Bagaimana BLBI yang belum tuntas, dosa-dosa Megawati, tidak ada jawaban, padahal itu konsideran dosa politik Megawati," kata Rachma di rumahnya di Jati Padang, Jakarta Selatan, Rabu (6/8).

Rachmawati juga mempertanyakan konsistensi ketua umum Partai NasDem, Surya Paloh. Rachma membeberkan, dulu Surya pernah mengatakan jika tidak masuk tiga besar sebagai partai pemenang, NasDem tidak akan membahas masalah pilpres dan akan menjadi oposisi pemerintahan.

"Surya Paloh pernah bilang akan merestorasi Indonesia. Kalau tidak masuk tiga besar, kita akan masuk dalam pembahasan pilpres malah tidak dijawab, malah sudah melakukan perjanjian konsensus bersama secara politik dengan PDIP," imbuhnya.

Rachmawati menegaskan, dirinya mengundurkan diri bukanlah diberhentikan. Sebelumnya, Rachma juga sudah melayangkan surat kepada Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem namun tak digubris.

"23 Juli lalu saya sudah mengundurkan diri, tidak ada satu pun manusia NasDem yang menegur saya, bahkan surat saya tidak digubris," tandasnya.

Rachmawati menyindir pernyataan NasDem melalui sekjen nya, Patrice Rio Capella tidak bertanggung jawab dan telah membohongi restorasi politik.

"Pernyataan NasDem kemaren tidak bertanggung jawab dan membohongi restorasi politik," bebernya.