Liputan6.com, Dubai - Pasar makanan dan minuman halal global diprediksi dapat terus tumbuh dari US$ 1,1 triliun tahun lalu menjadi US$ 1,6 triliun pada 2018. Laporan Kamar Dagang dan Industri Dubai juga mencatat pangsa pasar makanan dan minuman halal global dapat meningkat sebesar 6,9 persen.
Mengutip laman Gulf News, Senin (11/8/2014), beberapa penjualan produk konsumsi halal seperti daging ayam, sapi, makanan olahan dan minuman dingin.
Pada 2012, pangsa pasar produk makanan dan minuman global mencapai 16,6 persen. Itu merupakan tahun yang sama saat konsumsi makanan mencapai sekitar US$ 20 miliar.
"Kami melihat sejumlah peluang untuk meningkatkan industri makanan halal di dunia. Dubai sebagai pendorong industri makanan halal tercatat memiliki kemampuan untuk menjadi pusat industri makanan dan minuman halal di dunia," ungkap Kepala Kamar Dagang dan Industri Dubai Abdul Rahman Saif Al Ghurair.
Selain itu, industri makanan halal juga tercatat berkembang di negara-negara kawasan Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia Tenggara. Sejauh ini, Indonesia merupakan pasar makanan halal terbesar di dunia pada 2012 disusul Turki.
Sementara di Timur Tengah, Arab Saudi menjadi pasar makanan halal terbesar disusul Uni Emirat Arab, Kuwait, Oman, Qatar dan Bahrain. Mengingat labelnya sebagai makanan halal, mayoritas daging yang dijual di Uni Emirat Arab memasuki pasar dalam kondisi mentah.
Maklum saja, daging halal merupakan bagian penting dari industri tersebut. Daging halal menguasai sekitar 78,7 persen pangsa pasar pada 2013. (Nrm)