otnairdaAvatar border
TS
otnairda
[NYATA!!!] Ternyata Kisah Roro Jonggrang dan Tangkuban Perahu itu benar
TOLONG DIPAHAMI DENGAN SEKSAMA


Agan-agan yang menuduh bahwa tidak ada hubungannya Roro Jonggrang dan tangkuban perahu, harus meminta maaf pada Sekjen PKS itu. sudah ada penutupan dan penggelapan sejarah bagaimana tangkuban perahu tercipta.

Pasalnya, Roro Jonggrang ternyata memang di buatkan perahu oleh Bandung Bondowoso.
Spoiler for Ilustrasi:

Untuk memperluas kerajaannya dan merebut kerajaan Pengging, Prabu Baka bersama Patih Gupala melatih balatentara dan menarik pajak dari rakyat untuk membiayai perang. Setelah persiapan matang, Prabu Baka beserta tentaranya menyerbu kerajaan Pengging. Pertempuran meletus di kerajaan Pengging. Banyak korban jatuh dari kedua belah pihak. Akibatnya rakyat Pengging menderita kelaparan, kehilangan harta benda, dan banyak yang tewas. Demi mengalahkan para penyerang, Prabu Damar Moyo mengirimkan putranya, Pangeran Bandung Bondowoso untuk bertempur melawan Prabu Baka. Pertempuran antara keduanya begitu hebat, dan berkat kesaktiannya Bandung Bondowoso berhasil mengalahkan dan membunuh Prabu Baka. Ketika Patih Gupala mendengar kabar kematian junjungannya, ia segera melarikan diri mundur kembali ke kerajaan Baka.

Bandung Bondowoso mengejar Patih Gupala ke barat. Setelah melakukan perjalanan panjang, Bandung Bondowoso tiba di tempat indah nan asri.
Spoiler for ilustrasi:

Bandung Bondowoso kemudian menamainya dengan kota Bandung. (lihat nama bandung nya, ini adalah kecocokan yang sulit dibantah).

Dia menjadi saksi mata yang pertama kali menuliskan nama tempatnya sebagai berikut:
Leumpang aing ka baratkeun (Aku berjalan ke arah barat)
Datang ka Bukit Patenggeng (kemudian datang ke Gunung Patenggeng)
Sakakala Sang Kuriang (aku akan mengubah namaku menjadi Sang Kuriang)
Masa dek nyitu Ci tarum (Waktu akan membendung Citarum)
Burung tembey kasiangan (tapi gagal karena kesiangan)

Karena saking cintanya dengan kota bandung, Akhirnya bandung bondowoso tidak mau balik ke jawa. Agar orang tidak tahu, ia merubah namanya menjadi Sangkuriang.

Disinilah awal cerita cinta Segitiga Dayang Sumbi, Roro Jonggrang dan Sangkuriang dimulai.

Spoiler for Ilustrasi:

Awalnya diceritakan di kahyangan ada sepasang dewa dan dewi yang berbuat kesalahan, maka oleh Titisan Tuhan mereka dikutuk turun ke bumi dalam wujud hewan. Sang dewi berubah menjadi babi hutan (celeng) bernama celeng Wayung Hyang, sedangkan sang dewa berubah menjadi anjing bernama si Tumang. Mereka harus turun ke bumi menjalankan hukuman dan bertapa mohon pengampunan agar dapat kembali ke wujudnya menjadi dewa-dewi kembali.

Diceritakan bahwa Raja Sungging Perbangkara tengah pergi berburu. Di tengah hutan Sang Raja membuang air seni yang tertampung dalam daun caring (keladi hutan), dalam versi lain disebutkan air kemih sang raja tertampung dalam batok kelapa. Seekor babi hutan betina bernama Celeng Wayung Hyang yang tengah bertapa sedang kehausan, ia kemudian tanpa sengaja meminum air seni sang raja tadi. Wayung Hyang secara ajaib hamil dan melahirkan seorang bayi yang cantik, karena pada dasarnya ia adalah seorang dewi.

Bayi cantik itu ditemukan di tengah hutan oleh sang raja yang tidak menyadari bahwa ia adalah putrinya. Bayi perempuan itu dibawa ke keraton oleh ayahnya dan diberi nama Dayang Sumbi alias Rarasati. Dayang Sumbi tumbuh menjadi gadis yang amat cantik jelita. Banyak para raja dan pangeran yang ingin meminangnya, tetapi seorang pun tidak ada yang diterima.

Akhirnya para raja saling berperang di antara sesamanya. Mendengar ini, sangkuriang ikut berperang. Dayang Sumbi pun atas permintaannya sendiri mengasingkan diri di sebuah bukit ditemani seekor anjing jantan yaitu Si Tumang.

Spoiler for ilustrasi:

Mendengar hal ini, diam-diam Sangkuriang mengikuti Dayang Sumbi dan menghindar dari Peperangan.

Ketika sedang asyik menenun kain, torompong (torak) yang tengah digunakan bertenun kain terjatuh ke bawah bale-bale. Dayang Sumbi karena merasa malas, terlontar ucapan tanpa dipikir dulu, dia berjanji siapa pun yang mengambilkan torak yang terjatuh bila berjenis kelamin laki-laki, akan dijadikan suaminya, jika perempuan akan dijadikan saudarinya. Sangkuriang mendengar ini.

Sangkuriang mengambil torak tersebut, namun terlebih dahulu dia harus berhadapan dengan si Tumang. Sangkuriang terluka parah, Sangkuriang menakut-nakuti si Tumang dengan panah, akan tetapi secara tak sengaja anak panah terlepas dan si Tumang terbunuh tertusuk anak panah.
Spoiler for ilustrasi:


Sangkuriang pun menang.

Setelah Dayang Sumbi mengetahui bahwa si Tumang mati, maka kemarahannya pun memuncak, serta-merta kepala Sangkuriang dipukul dengan sendok yang terbuat dari tempurung kelapa sehingga terluka.
Spoiler for Ilustrasi:

Walau demikian Sangkuriang tetap memaksa untuk menikahinya. Dayang Sumbi sekuat tenaga berusaha untuk menolak. Namung Bandung Bondowoso sudah terkenal sakti dari dulu.

Dayang Sumbi bersiasat untuk menentukan syarat pinangan yang tak mungkin dipenuhi Sangkuriang. Dayang Sumbi meminta agar Sangkuriang membuatkan perahu dan telaga (danau) dalam waktu semalam dengan membendung sungai Citarum. Sangkuriang menyanggupinya.

Maka dibuatlah perahu dari sebuah pohon yang tumbuh di arah timur, tunggul/pokok pohon itu berubah menjadi gunung Bukit Tanggul. Rantingnya ditumpukkan di sebelah barat dan menjadi Gunung Burangrang. Dengan bantuan para guriang (makhluk halus), bendungan pun hampir selesai dikerjakan.

Dayang Sumbi, Berdoa agar mendapat bantuan yang anti asing (katanya) dan Tegas, bukan orang yang suka perang dan emosian seperti sangkuriang untuk menjadi Presiden.

Maka diturunkanlah bantuan kepada dayang sumbi, turunlah Prabowo Titisan Tuhan.
Spoiler for Jereng Jeng.. Jeng...:


Spoiler for Turun Dari Kuda:

Prabowo menyuruh Dayang Sumbi mengecat Garuda menjadi merah, maka Garuda Merah itu bercahaya bagai fajar yang merekah di ufuk timur.

Patih Gupala yang mendengar Titisan tuhan berselisih dengan Sangkuriang a.k.a Bandung Bondowoso akhirnya berdoa. Ia mengajak seluruh Panasbung untuk mendesak Allah SWT agar mau berpihak kepada Prabowo-Hatta.

"...Niat dan doakan agar perjuangan tim hukum kita tidak berhenti, dan kita mendesak Allah SWT berpihak kepada kebenaran, berpihak kepada prabowo-hatta rajasa. Setuju?" Kata pATIH gUPALA.

Para guriang makhluk halus anak buah Sangkuriang males dengernya, udah capek bikin perahu, mesti denger orang yang maksa-maksa tuhan. Maka merekapun memutuskan bertamasya ke Prambanan dan bertemu dengan Roro Jonggrang dari keraton Baka, musuhnya Bandung Bondowoso.

Makhluk halusnya melapor ke Sangkuriang bahwa di Keraton Baka Mantan kekasih Sangkuriang, Rara Jonggrang, Marah-marah.
Spoiler for Ilustrasi:

Sangkuriang Menyesal, Ia kembali ke Roro Jonggrang.
Spoiler for Ilustrasi:

Roro Jonggrang ternyata nggak gampangan, ia punya Syarat, Ia minta dibuatkan Candi dan Gunung. Dengan Kehebatannya Perahu yang dikerjakan dengan bersusah payah di senggolnya ke arah utara dan berubah wujud menjadi Gunung Tangkuban Perahu.

Spoiler for Ilustrasi:
Maka dari itu, kawah ini dinamakan kawah Ratu dari Ratu roro Jonggrang #Maksa

Demikian...

Spoiler for NB::

Spoiler for Buat Pendukung Prabowow:


KOMEN AGAN2: emoticon-Toastemoticon-Traveller
Spoiler for Cekidot:
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
17.9K
121
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Pilih Capres & Caleg
Pilih Capres & Caleg
KASKUS Official
22.5KThread3.1KAnggota
Urutkan
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.