JAKARTA– Setelah terkesan mandek penanganannya, perkara bantuan likuiditas Bank Indonesia (BLBI) akan kembali diusut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ketua KPK, Abraham Samad menyatakan, tim penyidik segera menyusun daftar nama-nama orang yang pantas dimintai keterangan.

Abraham menjelaskan, setidaknya pekan depan atau setelah libur Lebaran, akan dilakukan ekspose. Dari situ nanti akan diketahui saksi-saksi yang akan dipanggil penyidik.

“Dalam ekspose itu penyidik akan memberikan daftar nama-nama pihak yang layak diperiksa untuk dimintai keterangan,” katanya.

Disinggung kemungkinan KPK juga akan memanggil mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, menurut Abraham, hal itu bisa saja dilakukan. “Kalau memang dibutuhkan penyidik, pasti kita akan setuju untuk dimintai keterangan,” ucapnya.

Pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, 27 November 1966 itu menegaskan, KPK tidak pernah segan untuk memeriksa seseorang, termasuk seorang mantan presiden. “Teman-teman kan tahu sendiri, seorang Wakil Presiden aktif pun kami periksa dan hadirkan dalam persidangan,” imbuhnya.

Sebelumnya, KPK juga pernah memeriksa Wakil Presiden Boediono dalam kasus pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.

Dalam proses penyidikan pemeriksaan mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) itu dilakukan di kantor Wapres, untuk melengkapi berkas tersangka Budi Mulya. Saat Budi Mulya menjadi terdakwa, Boediono juga dihadirkan sebagai saksi di persidangan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta.
(yulian/sir)MEGATRON

Kasus century mah ga ada apa2nya dibanding BLBI, nilai kerugian negara sangat fantastis
Megatron manabisa mikir, wong cm lulusan...ahh sudahlah, tinggal digoyang dikit ama bawahan yg S2,S3 lgs aja main setuju, main jual
Pantes juga Megatron pake jaket oranye