Supir Unimog diatas Ditangkap dan Dituntut Penjara 2 th 8 bulan
Bersyukurlah dia ditangkap sebelum putusan MK, maka dikenakan hukuman pasal2 demo... Seandainya dia ditangkap setelah putusan MK kenalah kau pasal MAKAR...
Dikasih tau, Di ingetin, gak percaya sih... udh tua masuk penjara pula...
Demo di MK - Dpt 80rb + Bocor
Sesuai pengamatan saya beberapa ajakan dan himbauan "PERJUANGAN" bahkan sampai titik darah penghabisan datang dari kubu PRAHARA
Dari tim kampanye, tim pembela, sampe akun2 disini... Iklan pun sudah di tebar katanya asal datang saja dapat Rp xxx ,-
Tujuan saya menghindari kericuhan.
Saya informasikan berdasarkan pengetahuan saya
Yg kalian demo kan bukan UMR, bukan harga daging naik. Itu presiden. Tindakan TEGAS pasti akan diberlakukan.
Ke MK, KPU, DKPP, Bawaslu... sama ajah intinya urusan PRESIDEN... BEWARE !!!
Udah mau ingetin itu ajah... mau denger boleh... gk jg silahkan...
Spoiler for Demo TDK DIbayar alias DITIPU:
Quote:
Original Posted By licmotor►Jangan Lupa Juga yg udah kejadian GAK DIBAYAR TUH
RIMANEWS – Pasca pembubaran paksa oleh aparat Kepolisian terhadap aksi unjuk rasa aktivis Progres '98 di depan kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), karena tak kantongi izin aksinya. Ada pemandangan mengejutkan dengan pengakuan dua orang demonstran yang ketinggalan rombongannya.
Yakni atas nama Asep (23) dan Rivaldi (24). Keduanya, terlihat linglung dan resah, serta mengaku sebagai massa bayaran aktivis Progres 98. Mereka mengakui dibayar sebesar Rp 80 ribu untuk mengikuti aksi yang dikomandoi oleh Faizal Assegaf itu.
"Kita dibayar Rp 80 ribu. Duitnya belum diterima," kata Asep dan Rivaldi di depan kantor KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta (Rabu, 30/7).
Menurut Asep, dia dan puluhan kawan-kawannya sejak siang tadi dikoordinir oleh seorang bernama Ijul. Adapun, Ijul diketahui merupakan biro demonstran yang kerap dipakai untuk melakukan unjuk rasa di berbagai tempat di Jakarta.
"Saya dan teman-teman dikoordinir Ijul siang tadi di Tugu Proklamasi," terang Asep yang berdomisili di Kramat Sawah, Jakarta Pusat itu. Sementara, Rivaldi mengaku pasrah lantaran belum menerima uang untuk mengikuti unjuk rasa seperti yang dijanjikan.
"Saya tidak tahu, uangnya juga tidak tahu. Cuma ikut saja," tegasnya
ATau kalo ngotot mau demo minta dibayar dimuka ajah yah...
Spoiler for PEDAGANG ASONGAN JUGA DITIPU:
Merdeka.com - Ribuan kader dan simpatisan Partai Gerindra memadati Gedung Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta untuk mengikuti kampanye. Tak sedikit pula pedang asongan seperti pedagang minuman, makanan kecil dan pedagang lainnya masuk ke lokasi acara menjajakan dagangannya untuk mengais rejeki.
Di tengah-tengah orasi politik yang disampaikan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, ribuan kader yang menyemut di depan panggung utama ditawarin minum.
"Apakah saudara-saudara haus, pengen minum," tanya Prabowo di sela-sela orasinya, Senayan, Jakarta, Minggu (23/3).
Kemudian, Prabowo meminta para pedagang untuk memberikan minuman dan makanan kecil dagangan yang mereka bawa kepada kader dan simpatisan Partai Gerindra.
"Sekarang saatnya rakyat kecil, para pedagang merdeka. Silakan semua kasih, nanti bayarannya minta kepada Taufik (Ketua DPD Gerindra Jakarta)," tegas Prabowo. Dan kemudian, pedagang-pedagang tersebut antri di satu titik, tepatnya di belakang panggung untuk menunggu pembayaran.
Namun ironisnya, puluhan pedagang tersebut mengaku kecewa lantaran pembayarannya tidak sesuai dengan ludesnya dagangan yang mereka bawa.
Udain (32) salah satu pedagang kacang goreng dan kopi menggerutu lantaran modal dan dagangan yang ia bawa sebesar Rp 400 ribu. Namun, dia hanya dibayar Rp 200 ribu.
"Masak saya hitung dan ngelayani dengan harga Rp 400 ribu cuma dibayar Rp 200 ribu, rugi dong saya," kata Udin dengan nada kesal.
Hal serupa juga dialami Sudarti, salah seorang ibu-ibu pedagang makanan dan rokok. Ia mengaku barang dagangannya dibayar tidak sesuai dengan dagangan yang ia bawa dan terjual.
"Saya rugi banyak, ratusan ribu. Masak cuma dibayar Rp 200 ribu, padahal kalau laku semua lima kali lipatnya. Tadi saya ikut antri untuk menagih pembayaran, tapi dikasih tidak sesuai dan didorong suruh keluar," jelasnya dengan menggerutu.
Menurut Sudarti, tidak sedikit rekan-rekannya mengalami nasib yang sama. Mereka harus menanggung rugi lantaran pembayarannya tidak sesuai dengan dagangan yang mereka bawa.
"Saya dan teman-teman akan bersama-sama mendatangi Kantor Gerindra untuk menuntut kekurangan ganti rugi," tutupnya.
Spoiler for Faizal Asegaf fitnah Transkrip dan Penipu Bayar Demo:
Quote:
Original Posted By licmotor►Massa Demo Jokowi di KPK Ternyata Dibayar Rp 80 Ribu
Sejumlah massa yang melakukan aksi demo terhadap Jokowi di depan gedung KPK pada hari Rabu, 30 Juli 2014 mengaku dibayar untuk ikut dalam aksi unjukrasa yang dipimpin oleh Faizal Assegaf tersebut sebesar Rp 80 ribu per orang. Ini diakui oleh dua pengunjukrasa Asep (23) dan Rivaldi (24). Mereka bergabung bersama aksi Progres ’98 yang berdemo. Saat polisi membubarkan aksi itu, keduanya tampak kebingungan karena tak punya tumpangan untuk pulang.
Saat itulah keduanya mengaku massa bayaran. Mereka mengaku dibayar Rp 80 ribu untuk mengikuti aksi yang dikomandoi oleh Faizal Assegaf cs. “Kita di bayar Rp80 ribu. Duitnya belum diterima,” kata Asep dan diamini oleh rekannya Rivaldi. Asep mengaku bersama puluhan kawannya sejak siang tadi dikoordinir oleh seseorang yang bernama Ijul. Adapun Ijul diketahui merupakan biro demo yang kerap dipakai untuk melakukan aksi demonstrasi di berbagai tempat di Jakarta.
“Saya dan teman-teman dikoordinir Ijul siang tadi di Tugu Proklamasi,” ujar Asep, yang berdomisili di Kramat Sawah, Jakarta Pusat itu. Sementara itu, Rivaldi mengaku pasrah lantaran belum menerima uang Rp 80 ribu untuk melakukan aksi demo itu. “Saya enggak tahu, uangnya juga nggak tahu. Cuman ikut ajah,” sambungnya, seperti yang diberitakan jpnn.com.
Keduanya akhirnya meninggalkan kantor KPK Jakarta bermodalkan uang Rp 50 ribu yang diberikan oleh salah seorang polisi yang tadi membubarkan aksi massa itu. Rencananya mereka diminta menginap di depan gedung KPK sebagai rencana dari aksi itu. Namun, aksi itu dibubarkan oleh polisi.
Ketua Progres’98, Faizal Assegaf, mengaku tetap melaksanakan aksinya karena KPK belum memberikan respon atas dugaan korupsi yang dilakukan Joko Widodo dan bekas presiden Megawati Soekarnoputri. “Nggak apa-apa. Biar KPK tahu,” ujar Ketua Progres’98, Faizal Assegaf, saat ditemui di lokasi, Jakarta, Rabu (30/7/2014). Faizal mengaku tidak hanya sekedar orasi dalam aksinya. Mereka akan menginap sampai 21 hari hingga tuntutan mereka didengarkan.
“Kita perorangan datang dengan kesadaran masing-masing untuk kemudian melakukan aksi moral, aksi nginap di gedung KPK. Rabu malam ini kita mulai. Kita berharap seluruh elemen bangsa yang peduli pemberantasan korupsi yang diduga melibatkan Jokowi dan Megawati dapat bergabung dengan kami di sini,” kata Ketua Progres 98, Faizal Assegaf yang pernah mengklaim mendapatkan bocoran transkrip pembicaraan Megawati dengan Jaksa Agung.
Yg ternyata hanya fitnah belaka...
BUKTI LAGI TUKANG GAK BAYAR APA-APA alias TUKANG NGEMPLANG SEMUA... 10 tahun gak bayar pajak
Spoiler for BUKTI LAGI TUKANG GAK BAYAR:
Quote:
Original Posted By licmotor►Jakarta - Presiden PKS Anis Matta mendatangi TPS di Utan Kayu, Jakarta Timur, untuk mencoblos pada Pileg 2014. Anis datang bersama keluarganya, termasuk Ibundanya, Nandong Attas.
Anis dan sekitar 10 orang anggota keluarganya mendatangi TPS 041, Jalan Duren, RT 01, di Kantor RW 09, Utan Kayu, Jakarta Timur, Rabu (9/4/2014).
Anis berangkat dari rumahnya di Mampang Prapatan XI, Tegal Parang, Jakarta Selatan, pukul 09.30 WIB. Anis menyetir mobil VW GTI warna putih bernomor polisi B 8037 BP. Selain it,u ada pula dua mobil lain yaitu Toyota Alphard dan mobil Honda.
.... http://news.detik.com/pemilu2014/rea...roda-ibundanya
DINAS PELAYANAN PAJAK PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA
INFORMASI PAJAK KENDARAAN BERMOTOR
BERDASARKAN PERGUB NOMOR 114 TAHUN 2013
Nomor Kendaraan B 8037 BP
Nilai Jual Rp. 421.000.000
Bobot 1
Dasar Pengenaan Pajak Rp. 421.000.000
P K B * Rp. 6.315.000
SWDKLLJ Rp. 143.000 GOL D(P) Jatuh Tempo PAJAK 10-06-2004
SWDKLLJ 10-06-2004
STNK 10-06-2004
Sumber : Aplikasi Online Pelayanan SAMSAT PKB-BBNKB POLDA METRO JAYA
INI URUSAN PRESIDEN BUNG, bukan urusan UMR ato Pilgub !
Dibilangin BATU SIH LOE SEMUA !
Liputan6.com, Jakarta - Salah satu kuasa hukum Prabowo-Hatta, Eggi Sudjana diduga mengarahkan pendukung pasangan nomor urut 1 itu untuk berbuat makar dan menggulingkan pemerintahan yang sah bila permohonan sengketa Pilpres ditolak MK. Masyarakat Hukum Indonesia pun melaporkan Eggi ke Polda Metro Jaya.
"Pernyataan Eggi Sudjana diduga masuk dalam kualifikasi tindak pidana, maka kami akan melaporkan hal ini ke Polda Metro Jaya untuk menghindari terjadinya gerakan inkonstitusional untuk menjatuhkan pemerintah yang sah," kata Direktur Eksekutif Masyarakat Hukum Indonesia Wakil Kamal, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (4/8/2014).
Ikut Aksi di MK, Dua Remaja Mengaku Dibayar Rp 50.000
Rabu, 6 Agustus 2014 | 17:31 WIB
ANGGA BHAGYA NUGRAHA
JAKARTA, KOMPAS.com — Beberapa orang di antara massa yang mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mengaku dibayar Rp 50.000 untuk datang ke Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (6/8/2014).
Salah satu di antaranya, Ai (16), yang mengaku diajak temannya untuk beraksi di depan Gedung MK. Remaja yang datang dari Purwakarta itu dijanjikan bayaran Rp 50.000 oleh kelompok temannya.
"Saya bareng teman. Belum makan nih. Lapar. Katanya sih mau dibayar Rp 50.000," kata Ai saat diajak berbincang di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu.
"Ke Jakarta sih sama teman. Lumayanlah kalau dapat uangnya. Sudah Rp 30.000 habis di jalan. Ikut teman deh ke sini," ucap Ai.
Peserta aksi lainnya, Iro (14), mengatakan hal senada. Saat aksi itu, dia diminta mengaku sebagai mahasiswa bila ditanya orang. Dia pun mengatakan datang ke MK bersama teman-temannya. "Disuruh jadi mahasiswa sih," ucap dia.
Dia tak merasa keberatan diminta mengaku menjadi mahasiswa oleh teman yang membawanya dalam aksi tersebut. Ia menyatakan mendapat bayaran Rp 50.000 untuk aksi sampai siang hari.
"Haus ini. Belum juga makan. Belum dapat uangnya," ungkap Iro, Rabu siang.
Iro yang berasal dari Depok itu pun berharap bayaran untuknya segera keluar karena ia sudah lelah berpanas-panasan sejak pagi hari.
Baik Ai maupun Iro mengaku hanya diminta ikut dalam aksi di Gedung MK, tidak ke DPR. "Bilangnya cuma di sini (MK) doang," kata Iro.
Sementara itu, Kepala Polisi Sektor Metro Gambir AKBP Putu Putera Sadana mengatakan, kondisi pengamanan di MK cukup baik sehingga massa yang terdiri dari ribuan orang itu masih dapat teratasi.
Meski begitu, alat pengamanan lain telah dipersiapkan oleh kepolisian. "Tadi itu massa Prabowo-Hatta sekitar 1.000 orang," kata Putu, melalui pesan singkat.
Original Posted By kang tatang►TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak pagi, para demonstran menyambangi depan Gedung Mahkamah Konstitusi Jumat (8/8/2014).
Muhammad Chaerul Aswarullah (19) mengaku diajak ikut melakukan aksi oleh tim koordinator lapangan relawan Kubu Prabowo-Hatta yang bernama Gardu Prabowo dari Tanggerang Utara.
Ikut aksi, ia mengaku dijanjikan uang sebesar Rp 20 ribu, beserta makan dan minum. Chaerul yang juga anggota dari relawan itu berangkat bersama rombongan dari Tanggerang menuju Jakarta sejak pukul 06.00 WIB.
Pria yang mengaku tidak punya pekerjaan ini akan menggunakan uang yang didapatnya hanya untuk membeli makan dan minum. "Buat makan, buat merokok buat beli air. Saya sendiri pengangguran," ujar Chaerul kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (8/8/2014).
Pada sidang perdana (6/8), dia juga hadir dan telah mendapat bayaran sebesar 25 ribu rupiah. "Makan minum kasih katering. (Demo sidang perdana) Pertama 25 ribu, hari ini (dijanjikan) 20 ribu," katanya.
Kevin Andrean (18) juga mengatakan hal yang sama seraya mengaku juga masih berstatus pengangguran.
"(Sidang perdana) Hari pertama kemarin 25 ribu. sekarang 20 ribu," terangnya.
Yulia Purnawati dalam barisan yang sama mengaku baru pertama kali melakukan aksi ini.
Perempuan berusia 16 tahun itu berdiri di depan MK sembari mengacungkan bendera bergambar Prabowo-Hatta.
Jumat (8/8/2014) pagi.
Informasi yang dihimpun Tribunnews.com, aksi unras pertama berlangsung pukul 08.30 WIB. Aksi unras kedua pukul 09.00 WIB, sekitar 300 orang.
Ratusan pendukung itu hadir untuk mengawal jalannya sidang lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU).
Berbagai atribut seperti bendera berwajah prabowo, bendera partai golkar dan PAN, spanduk, juga masih mendominasi aksi unjuk rasa tersebut.
Pendukung yang mayoritas menggunakan pakaian berwarna putih. Dalam penyampaian orasinya mereka meminta MK berlaku adil dalam memutuskan perkara perselisihan hasil Pilpres 2014.
Jangan lupa kasih tau 5 demi 5 tetangga temen sodara kerabat juga, pedagang asongan juga kasih tau, warung juga kabur ajah, kasian nanti udah gk dibayar malah kepala nya pada Bocor Bocor Bocor kan KASIAN...
Bantu Sundul Terus Kalo Perlu Sampe Pelantikan 20 Oktober 2014 gan
Yang setuju silahkan di dukung dengan +5 nya dan sundul nya.
Udah mau ingetin itu ajah... mau denger boleh... gk jg silahkan...
POLISI MULAI BERTINDAK Yg kalian demo kan bukan UMR, bukan harga daging naik. Itu presiden. Tindakan TEGAS pasti akan diberlakukan.
Spoiler for POLISI MULAI BERTINDAK:
Quote:
Original Posted By licmotor►Polisi mulai bertindak
Today 21:25
Merdeka.com - Anggota Polsek Metro Setiabudi malam hari ini terpaksa mengusir tiga anggota Progres 98 dari Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lantaran bersikeras ingin menginap di kantor lembaga penegak hukum itu. Alhasil, menurut informasi dihimpun, tiga pria tak diketahui namanya digelandang ke Polda Metro Jaya.
"Dibawanya ke Polda Metro Jaya, bukan Polres Jakarta Selatan," kata sumber yang enggan menyebut namanya di Gedung KPK, Jakarta, Senin (4/8).
...
Menurut Audie, KPK sudah melarang massa Progres 98, disebut-sebut sebagai pendukung capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, menginap dengan alasan apapun. Maka dari itu, dia punya alibi buat membubarkan aksi menginap itu. Dia mengatakan belum tahu apakah ketiganya bakal dibui.
bos nya tangkap sekalian pak....... TEMBAK DITEMPAT KALO MAKAR PAK
Perintah Tembak di Tempat bagi Perusuh Pengumuman Sidang Pilpres
Bogor - Tindakan tegas tembak di tempat menjadi opsi terakhir bagi Kepolisian untuk membubarkan massa dari pendukung Calon Presiden yang mencoba memaksa ke Jakarta pasca pengumuman hasil sidang gugatan Pemilu Pilpres 2014 pada tanggal 21 Agustus nanti.
...
Martinus menerangkan, dalam Operasi Kontijensi (keadaan luar biasa), Jawa Barat menurunkan 17.000 personil keamanan gabungan dari Kepolisian, TNI dan unsur Pemerintah Daerah.
...
Hadir juga dalam simulasi Kontijensi di Bogor, Kapolda Jabar Inspektur Jendral Muhammad Iriawan, Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Eddy Hasibuan dan Wakil Bupati Bogor Nurhayati.