Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

yakuza69Avatar border
TS
yakuza69
Tumpukan Sakit Hati Seorang Mahfud MD
Tumpukan Sakit Hati Seorang Mahfud MD
Mahfud Md dari Sakit Hati ke Sakit Hati Akhirnya Sakit Hati Juga

Sejak awal saya sangat berharap Jokowi berpasangan dengan Mahfud MD atau JK. Selain dari sisi integritas dan elektabilitas, saya melihat pasangan Jokowi-Mahfud dan Jokowi-JK bisa diterima disemua kalangan dan lapisan masyarakat.

Akhirnya, harapan saya benar-benar terwujud ketika Jokowi hanya menyisakan 3 nama cawapres yaitu Abraham Samad, Mahfud MD dan Jusuf Kalla (JK). Dan parpol koalisi akhirnya menyepakati Jokowi-JK yang artinya mengubur impian Mahfud MD untuk mendampingi Jokowi.

Tetapi betapa terkejutnya saya, ketika Mahfud MD menyatakan bersedia menjadi ketua tim pemenangan Prabowo-Hatta. Bagaimana mungkin, orang yg selama ini telah menjadi kandidat kuat dan akhirnya kalah bersaing lalu membelot dan berkhianat. Sakit hati kah……

Mari kita telusuri kembali pernyataan-pernyataan Mahfud MD terkait dengan pasangan Prabowo-Hatta.
Ketika Amien Rais bermanuver dengan mengumpulkan seluruh parpol Islam untuk membentuk koalisi Indonesia Raya, Mahfud mengeaku kecewa dan sakit hati terhadap Amien Rais.

Alasannya, Amien mengumpulkan seluruh parpol Islam hanya minta dukungan agar Hatta dapat disandingkan dengan Prabowo.

“Gimana, wong usul mengumpulkan seluruh partai berbasis Islam tapi esoknya sudah kampanye kalau yang cocok memimpin Indonesia ini adalah Hatta,” kata Mahfud di Yogyakarta, Jumat malam, 25 April 2014.

Saat itu, Mahfud pun akhirnya dengan tegas menolak koalisi Indonesia Raya yang digagas Amien Rais.
“Pembicaraan dengan Pak Amien itu enggak ada. Saya enggak ikut lagi, lebih baik bubar” ujarnya.

Setelah menolak koalisi Indonesia Raya yang digagas Amien Rais, Mahfud pun akhirnya melakukan gerilya politik mendekati Aburizal Bakrie, Prabowo dan Jokowi. Hasil dari gerilya politiknya selalu dilaporkan ke DPP PKB.
“Saya bertemu siapa, saya laporkan kepada Pak Muhaimin. Silakan putuskan. Sampai hari ini Pak Muhaimin memberi ruang. Komunikasi pribadi jalan terus dan pengambilan keputusan tetap oleh PKB,” kata Mahfud

Dari kalimat tersebut dapat disimpulkan, Mahfud akan mengikuti apapun keputusan PKB. Karena sebagai seorang politisi yang sudah malang melintang di jagad politik, Mahfud tentu paham realitas politik dimana PKB tidak mampu mengusung capres-cawapres sendiri.

Senada dengan Mahfud, Muhaimin pun selalu melaporkan kepada Mahfud menit demi menit hasil setiap diskusi dengan berbagai parpol calon koalisi. Termasuk ketika Jokowi lebih memilih JK, Mahfud pun sudah diberi tahu oleh Muhaimin.

Sayangnya, integritas dan etika politik Mahfud ternyata tidak seperti yang saya bayangkan. Setelah tahu Jokowi lebih memilih JK, Mahfud akhirnya memilih membelot dan mendukung Prabowo-Hatta.
Rupanya rasa sakit hati Mahfud setelah gagal menjadi cawapres Jokowi lebih besar dibandingkan rasa sakit hatinya terhadap Amien Rais.

Dan Mahfud pun dari sakit hati ke sakit hati akhirnya kembali ke sakit hati juga. Selamat tinggal Pak mahfud. Kini saya sudah tidak respek lagi terhadap anda. Bukan karena pandangan politik kita yang berbeda tapi cara anda yang lebih memilih membelot “menikam dari belakang” dan “menggunting dalam lipatan” hanya gara-gara gagal menjadi cawapres.

Dan saya sangat yakin, Mahfud akan kembali kecewa dan sakit hati karena jagoannya menjadi pecundang dikalahkan oleh Jokowi-JK. Berbagai survey telah membuktikan, saatnya rakyat menentukan pilihannya.

http://www.islamtoleran.com/mahfud-m...kit-hati-juga/
0
5.5K
38
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.3KThread41.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.