Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

adoekaAvatar border
TS
adoeka
breaking news , SBY membantah mega dan SBY terlibat konspirasi
ada apa yah , pake ada bahas cetak uang segala si sby emoticon-Takut

cekidot di tv one broooww...


tambahan berita :

Sebut SBY dan Mega, Polri Selidiki Motif WikiLeaks

Rico Afrido Simanjuntak
Kamis, 31 Juli 2014 − 12:33 WIB
Sebut SBY dan Mega, Polri Selidiki Motif WikiLeaks
Karo Penmas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar (Dok SINDOphoto)

JAKARTA - Informasi terbaru yang dikeluarkan situs antikerahasiaan WikiLeaks tentang perintah pencegahan pemerintah Australia untuk mengungkap kasus dugaan korupsi para tokoh dan pemimpin Asia, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri ditanggapi pihak Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

"Kita akan menyelidiki motif WikiLeaks membuat berita itu," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Mabes Polri, Brigjen Boy Rafli Amar saat dihubungi Sindonews, Kamis (31/7/2014).

Sebab, menurut dia, informasi dari WikiLeaks itu bisa menyesatkan masyarakat. Terlebih, kata dia, informasi WikiLeaks itu tidak dapat dipertanggung jawabkan.

"Karena datanya mentah. Jadi, untuk meluruskan, info itu jangan jadi sebuah kebenaran," tuturnya.

Dia pun mempertanyakan, informasi WikiLeaks itu untuk kepentingan siapa. "Ini kan posisinya di luar negeri, artinya dioperasikannya bukan di dalam negeri, menyangkut dunia cyber, lintas negara, kita selidiki dulu," ucap Boy.

Seperti diberitakan Sindonews sebelumnya, situs antikerahasiaan WikiLeaks merilis perintah pencegahan pemerintah Australia untuk mengungkap kasus dugaan korupsi para tokoh dan pemimpin Asia. Dari beberapa tokoh itu, nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri ikut disebut WikiLeaks.

Menurut dokumen WikiLeaks tertanggal 29 Juli 2014, ada kasus dugaan korupsi multi juta dolar yang secara eksplisit melibatkan beberapa tokoh Indonesia, Malaysia dan Vietnam, termasuk keluarga dan pejabat senior masing-masing negara itu.

“Perintah super untuk memerintahkan keamanan nasional (Australia) untuk mencegah pelaporan tentang kasus ini, oleh siapa saja. (Tujuannya) untuk mencegah kerusakan hubungan internasional Australia,” tulis WikiLeaks, Rabu (30/7/2014).

Kasus yang dimaksud adalah, dugaan korupsi proyek pencetakan uang kertas yang melibatkan dua perusahaan Australia. Dua perusahaan itu adalah Reserve Bank of Australia (RBA) dan Note Printing Australia.

http://nasional.sindonews.com/read/8...otif-wikileaks

=========================

Ungkap Dugaan Korupsi, WikiLeaks Sebut SBY dan Mega

Muhaimin
Rabu, 30 Juli 2014 − 09:49 WIB

Ungkap Dugaan Korupsi, WikiLeaks Sebut SBY dan Mega
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri bersalaman dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (Dok Okezone)

JAKARTA - Situs antikerahasiaan WikiLeaks merilis perintah pencegahan pemerintah Australia untuk mengungkap kasus dugaan korupsi para tokoh dan pemimpin Asia. Dari beberapa tokoh itu, nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri ikut disebut WikiLeaks.

Menurut dokumen WikiLeaks tertanggal 29 Juli 2014, ada kasus dugaan korupsi multi juta dolar yang secara eksplisit melibatkan beberapa tokoh dan pemimpin Asia seperti Indonesia, Malaysia dan Vietnam, termasuk keluarga dan pejabat senior masing-masing negara itu.

“Perintah super untuk memerintahkan keamanan nasional (Australia) untuk mencegah pelaporan tentang kasus ini, oleh siapa saja. (Tujuannya) untuk mencegah kerusakan hubungan internasional Australia,” tulis WikiLeaks, Rabu (30/7/2014).

Kasus ini menyangkut dugaan korupsi multi juta dolar yang dibuat oleh agen dari anak perusahaan RBA Securency dan Note Printing Australia untuk mengamankan kontrak yang diduga meibatkan pemerintah Malaysia, Indonesia, Vietnam, dan negara-negara lain.

WikiLeaks menyebut ada 17 individu dalam kasus itu. ”Setiap Perdana Menteri Malaysia atau mantannya, Presiden Vietnam saat ini Truong Tan San, Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (yang juga dikenal sebagai SBY), mantan Presiden Indonesia Megawati Soekarnoputri (yang juga dikenal sebagai Mega) dan saat pemimpin partai politik PDIP, dan 14 pejabat senior lainnya,” lanjut dokumen WikiLeaks.

”Dan kerabat dari masing-masing tokoh negara, yang secara khusus tidak disebutkan namanya yang sedang dalam penyelidikan kasus korupsi,” imbuh dokumen itu.

Dokumen tersebut juga secara khusus melarang publikasi urutan tokoh-tokoh terkait oleh perwakilan Australia untuk ASEAN, Gillian Bird, yang baru saja ditunjuk sebagai Australia sebagai Duta Tetap untuk PBB.

http://nasional.sindonews.com/read/8...t-sby-dan-mega

==========================

semoga hal ini tidak berhubungan sama hasil pilpres kemarin yah agan agan yang ganteng emoticon-Embarrassment
Diubah oleh adoeka 31-07-2014 05:53
0
3K
31
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.