Arief Junaidi (30) paling kanan, dengan 3 perawat Jepang lain di sebuah rumah sakit di Jepang.

Perawat dan penopang lansia asing yang sudah datang di Jepang paling banyak dari Indonesia sejak 2009, lalu Filipina dan Vietnam. Dari jumlah 1.869 orang yang ikut ujian keperawatan nasional Jepang hanya 402 orang saja lulus. Salah satu yang lulus sebagai Perawat Nasional Jepang adalah Arief Junaedi (30) yang akan berbahagia bersatu kembali dengan istrinya mulai 1 Agustus 2014 setelah terpisah sekitar 3 tahun.

"Syukurlah akhirnya istri saya boleh datang ke Jepang dan akan tiba di Narita 1 Agustus nanti," papar Arief yang berasal dari Probolonggo.

Arief lulusan yang tiga bersaudara, anak pertama, lulusan Politeknik Kesehatan Malang tahun 2006 pernah bekerja di RS Islam di Malang satu tahun dan 2 tahun di SOS Jakarta sebelum berangkat dan tiba di Jepang tahun 2009 (angkatan kedua). Lalu bekerja di sebuah Rumah Sakit di Kobe dan sejak 1 April bekerja di panti jompo di Yokohama.

"Pada awalnya saat saya datang ke Jepang, saya dan teman-teman mendapat makanan Onigiri (nasi kepalan Jepang) di bandara Narita. Tidak tahu apa barang itu, karena bungkusnya rumput laut kering yang kita tak tahu saat itu, dilepas kita semua, dibuang, hanya nasi saja yang dimakan. Lucu juga kalau ingat saat itu," ceritanya mengenang masa lalu saat tiba di Jepang.

Demikian pula setelah bekerja di Kobe selama 3 bulan, dapat makanan rantangan (bento) dari rumah sakit.

"Kadang bingung juga karena kalau ada ikannya atau kita takut tercemar babi, lalu kita pisahkan. Hanya makan yang lain saja yang jauh dari ikan tersebut. Mereka tahu kalau saya Islam tak boleh makan babi atau terkait babi," katanya.

Tapi setelah 3 bulan berlalu akhirnya Arief masak sendiri setiap minggu. Beli makanan, simpan di lemari es dan masak sendiri untuk makanannya.

Lalu masa depannya bagaimana? Menurutnya, untuk sementara masih ingin di Jepang.

"Sementara saya ingin di Jepang dulu ingin belajar dulu, apalagi istri saya yang juga asisten perawat akan datang ke Jepang, semoga saja nanti dia bisa ujian dan lulus sebagai perawat Jepang setelah tiba di Jepang nanti. Tapi pada akhirnya sih kami akan pulang ke Indonesia," jelasnya.

Komunikasinya dengan teman dan keluarganya di Indonesia menggunakan skype, tak masalah. Lulusan perawat nasional Jepang ini tanggal 18 April 2013 ini baru saja memperpanjang visa perawatnya April lalu dan berlaku sampai dengan tahun 2017.

http://www.tribunnews.com/internasio...-makan-onigiri