Merdeka.com - Di tengah krisis kemanusiaan di Gaza, di mana korban tewas dari warga Palestina kini telah mencapai lebih dari seribu orang dan terus bertambah, sebuah surat kabar Israel baru-baru ini justru memberitakan terlukanya salah satu pemukim nokturnal di negara Yahudi itu di situs mereka.

Dengan judul "Burung hantu yang terluka akibat tembakan Hamas mulai membaik", koran the Times of Israel memberitakan burung hantu bertelinga panjang, yang terluka akibat pecahan peluru mortir di dekat perbatasan Gaza, telah tiba dengan selamat di dokter hewan, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Senin (28/7).

Mahasiswa dari kedokteran hewan mengatakan warga bernama Ben Itay menemukan burung itu dan membawanya ke rumah dia.

Ketika rentetan serangan roket dari militan Hamas telah mereda, dia kemudian membawa burung hantu itu ke Taman Zoologi di Ramat Gan, dekat Ibu Kota Tel Aviv.

"Makhluk malang itu kehilangan penglihatan di mata kanannya, mengalami luka di paruhnya, dan terluka akibat pecahan peluru di kepalanya," kata laporan itu. Dikatakan dokter hewan menyusui burung itu dengan harapan bisa kembali ke alam liar.

Lebih dari 40 tentara Israel telah kehilangan nyawa mereka dalam konflik.

Paus Fransiskus kemarin di Roma memohon untuk mengakhiri permusuhan yang telah mengambil kehidupan anak-anak Palestina kini tak terhitung banyaknya.

"Hentikan, tolong hentikan! Saya mohon dengan sepenuh hati," kata Paus kemarin di Lapangan Basilika Santo Petrus.

"Saya memikirkan anak-anak, yang dirampok harapan hidupnya yang bermartabat, dari masa depan. Anak-anak yang tewas, anak-anak yang terluka, anak-anak yang termutilasi, anak yatim, anak-anak yang, untuk mendapat mainan, hanya memiliki puing-puing perang. Anak-anak yang tidak tahu bagaimana untuk tersenyum," ucap Paus asal Argentina itu.

Dewan Keamanan PBB kemarin menyerukan untuk melakukan gencatan senjata kemanusiaan segera dan tanpa syarat di Jalur Gaza.

(mdk/ren)

http://m.merdeka.com/dunia/koran-isr...leh-hamas.html

ini pelanggaran HAM berat burung hantu terluka sampai buta HAMAS harus bertanggunh jawab