Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Militer
  • Operation Barras; between SAS,Paras and West Side Boyzzz

redza87Avatar border
TS
redza87
Operation Barras; between SAS,Paras and West Side Boyzzz
Operation Barras; between SAS,Paras and West Side Boyzzz


Pada Mei 2000, 800 pasukan dari 1st Batalion Parachute Regiment(Paras) diterjunkan di Sierra Leone untuk memperkuat pasukan penjaga keamanan UN yang mulai kewalahan dalam menghadapi perang sipil yang terjadi di Sierra Leone, perang berlangsung sengit dan berlarut-larut hingga selama 8 tahun. Kelompak Pemberontak dimotori oleh kelompok Revolutionary United Front (RUF) pimpinan Foday Sankoh mulai mengancam ibukota Freetown dan sempat menawan 500 prajurit UN.

Tugas utama pasukan Paras adalah mengevakuasi warga sipil berkewarganegaraan asing namun dalam perjalananya mereka juga terlibat dalam pertempuran dan salah satunya akan kita kupas dalam tulisan di bawah ini, yakni misi penyelamatan sandera yang beresiko tingg di jantung hutan Afrika, misi tersebut kemudian dikenal sebagai Operation Barras

Spoiler for Paras:


Spoiler for RUF:


Mission Begin

Tugas pertama paras di Sierra Leone adalah mengamankan Bandara Internasional di Lunghi, sebelah utara ibukota Freetown. Misi ini diselesaikan tanpa insiden, namun situasinya tetap bergejolak. selama empat hari berikutnya British Paras mendirikan posisi pertahanan di sekitar bandara, menjaganya tetap terbuka agar evakuasi warga asing bisa terus berjalan. Pada 18 Mei, anggota Pathfinder Platoon menewaskan empat pemberontak dalam sebuah kontak tembak di Freetown, situasi kian memanas pasca tertangkapnya pemimpin RUF, Foday Sankoh.

The Ambush

Beberapa Bulan kemudian tepatnya 25 Agustus 2000, sebuah konvoi patroli dari 1st Royal Irish Regiment yang mengendarai Rantis Land Rover WMIK disergap didalam hutan oleh salah satu kelompok pemberontak yakni West Side Boys. patroli ini sendiri baru saja mengantar salah satu perwira UN asal Jordania ketika dalam perjalan pulang menuju Magbeni mereka keluar dari jalan utama (tersasar menurut beberapa sumber) dan malah masuk kedalam hutan. Sergapan pemberontak WSB dalam jumlah banyak membuat konvoi yang terdiri dari 11 orang ini kewalahan ditambah lagi upaya konvoi pasukan inggris untuk keluar dari sergapan ini gagal karena jalan keluar sudah ditutup oleh Truk yang dimuati oleh senjata anti serangan udara. hal ini membuat convoy leader, Major Alan Marshall, memutuskan untuk menyerah dan bersedia untuk ditawan.

Spoiler for 1st Royal Irish Regiment:


Spoiler for Landy:


Spoiler for West Side Boys:


Exchange and Recon

Para pemberontak kemudian mengontak British authorities dan menuntut berbagai jenis pasokan logistik. Untuk mempermudah komunikasi, pihak British memberikan ponsel kepada pemimpin WSB, Foday Kallay, namun yang tidak diketahui bung Foday ialah ponsel itu telah ditanami penanda, lokasi sehingga militer Inggris langsung mengetahui dengan pasti dimana base camp WSB ini berada.

Negosiasi berjalan alot , dan dalam suasana negosiasi ini pun pihak militer inggris berhasil mendapatkan peta detail markas WSB yang berisikan gambar dimana tawanan disekap, gudang munisi dan sebagainya. Darimana gambar ini didapat?, informasi ini ditulis dalam secarik kertas yg diselipkan ke tangan ketika menyalami komandan 1st Royal Irish regiment,Lt.Col Simon Fordham , yang datang berkunjung melihat kondisi anak buahnya. Dalam kunjungan tersebut Lt.Col Simon Fordham minta ditunjukkan bukti bahwa anak buahnya dalam kondisi baik, maka dibawalah seorang prajurit yang langsung memberikan miltary salute dan bersalaman dengan beliau, momen sekejap ini dimanfaatkan untuk menyelipkan kertas yang memuat info penting tersebut.

Hasil akhir dari negosiasi tersebut ialah dibebaskanya 5 orang dari 11 tawanan yang ada, pihak WSB masih menahan ke enam tawanan termasuk Liaison Officer dari Sierra Leone Army, Lt. Musa Bangoura.

Informasi intelijen dari peta dan satelit menunjukkan bahwa markas WSB berdiri di dua tempat yakni Gberi Bana(disini para tawanan ditahan) dan Magbeni.Gberi Bana sekaligus markas besar WSB dimana para elit kelompok ini tinggal sedangkan para tentara kroco nya yang berjumlah ratusan tinggal di Magbeni. Kedua tempat ini dipisahkan oleh Sungai Rockel Creek

Spoiler for Map:


Gun Fight

Diputuskan untuk mengambil opsi militer untuk membebaskan sisa sandera dengan Special Air Service (SAS) sebagai ujung tombak didukung oleh Paratroop dan Special Boat Service(SBS).

Dalam gelap nya malam, inflatable raiding craft SBS bergerak senyap dan menurunkan dua personel SAS sebagai observation team untuk mengobservasi kedua camp musuh dan mengumpulkan data intelijen.
Dibutuhkan beberapa hari berjalan kaki menembus hutan belantara lebat guna mencapai camp tersebut, dan ketika mereka mencapai jarak 500 meter dari camp tersebut mereka kemudian "membeku" selama 3 hari, berbaring diam sambil mengobsevasi titik2 entrance poin terbaik untuk penyerbuan, dan hanya berguling sedikit untuk "pipis" dan "pup".

Hasil observasi mereka menyimpulkan bahwa penyerbuan melalui jalur darat dan air beresiko sangat tinggi akhirnya dipilihlah opsi penyerbuan melalui udara. para prajurit akan dikirim via udara mengunakan heli Chinook dengan resiko ditembak jatuh dan operasi penyelamatan sandera ini akan berubah menjadi musibah.

Ketika dua operator SAS tadi mengobservasi, prajurit SAS bersama prajurit Paras mempersiapkan FOB di suatu titik 30 mil dari lokasi sasaran. dan berkat peta yang diselipkan tadi, para prajurit ini bisa berlatih di dalam mock up gedung yang menyerupai kondisi sasaran.

Rencananya ialah untuk menyerang dua camp tersebut secara bersamaan, dua Chinook akan menurunkan prajurit Paras di Magbeni dan menyikat habis sekurangnya 200 prajurit kroco WSB, sedangkan dua Chinook lainnya akan mendarat di Gberi Bana dan menurunkan dua tim SAS, dimana satu tim akan menyelamatkan sandera sedangkan satu tim lagi bertugas untuk "membersihkan" desa tersebut. Selama operasi tersebut, pasukan akan dilindungi oleh dua helikopter serbu Lynx dan tim observer yang sekarang bersalin diri menjadi Sniper dan Spotter.

Spoiler for The Plan:


Tim Penyerbu ini meninggalkan FOB pada pukul tanggal 10 September pukul 06.16 pagi. 24 menit kemudian tim mulai mencapai sasaran dan langsung disambut oleh tembakan senapan serbu dari bawah, setibanya di sasaran para operator SAS langsung turun dengan teknik Fast Rope sambil terus dilindungi oleh Sniper yang telah siap di posisinya. Sementara di sisi lain sungai para prajurit Paras pun turun menyerbu sambil dilindungi oleh air support dari helikopter serbu Lynx.

Para operator SAS yang telah berhasil turun dari heli langsung bergerak cepat menyelamatkan sandera, membersihkan desa sekaligus menangkap hidup-hidup Foday Kallay semuanya dalam waktu kurang dari 20 menit. Sementara di Magbeni para prajurit Paras harus menghadapi perlawanan WSB yang menggunakan mortar dan melukai beberapa prajurit, namun pada pukul 08.00 situasi mulai dapat dikendalikan.

Spoiler for Gberi Bana after the strike:


The Aftermath

12 prajurit Inggris cedera dan satu operator SAS, Trooper Bradley Tinion, gugur. 25 anggota WSB tews dalam penyerbuan itu dan sisanya berhasil ditangkap.

Spoiler for The SAS:


Spoiler for WSB captured:


Sisa anggota WSB yang kabur ke hutan kemudia menyerah kepada UN Forces beberapa minggu kemudian.Kelompok ini bubar dan Foday Kallay dimasukkan kedalam penjara.

Qoute from SAS operator
“it was not a clinical, black balaclava, Princes Gate type operation. It was a very grubby, green operation with lots of potential for things to go wrong”

sumber:
http://britains-smallwars.com/SAS/Op...on-Barras.html
http://www.eliteukforces.info/specia...ration-barras/
0
7K
20
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
MiliterKASKUS Official
20KThread7.3KAnggota
Urutkan
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.