TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Said Aqil Siradj mengatakan, calon presiden Prabowo Subianto mempunyai kemampuan tenaga dalam untuk mengobati orang. Bahkan, Aqil mengatakan, keistimewaan Prabowo itu pernah digunakan untuk membantu alm Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
"Pak Prabowo punya kemampuan mengobati dengan tenaga dalam. Jadi Gus Dur kalau susah tidur oleh Pak Prabowo diterapi dari kepala sampai kaki, itu bisa tidur," kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj sebelum menyambut kedatangan Prabowo di Pondok Pesantren Kempek di Palomamanan, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (27/6/2014) siang.
Aqil mengaku pernah melihat sendiri terapi yang dilakukan Prabowo kepada Presiden RI ke-4 itu. Usai kerusuhan Mei 1998, dia mengaku sering menemani mantan Danjen Kopassus itu ke kediaman Gus Dur.
"Kadang malam-malam saya temani, kadang dengan Pak Muhaimin Iskandar, Syaifullah Yusuf, masih ingat saya," ucapnya.
Kunjungan dan pertemuan itu lah, menurut dia, yang membuat sosok Prabowo hingga kini dekat dengan Nahdlatul Ulama. Meski NU dilarang terlibat dalam politik praktis, Aqil sendiri sudah menyatakan dukungannya kepada capres nomor urut 1 itu secara pribadi.
JAKARTA, KOMPAS.com- Pemandangan unik terjadi di gedung Mahkamah Konstitusi (MK) menjelang kedatangan pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Di tengah situasi aksi damai di depan MK, terlihat seorang perempuan yang mengenakan tutup kepala dan seorang laki-laki berpakaian serba hitam seperti melakukan ritual.
Mereka mengambil posisi tepat di bawah sembilan pilar konstitusi. Sembari duduk bersimpuh mereka kemudian melakukan ritual seperti menyembah sesuatu.
Dari mimik mulutnya terlihat komat kamit bacaan yang entah dimaksudkan dan ditujukan untuk apa dan siapa.
Tidak lama kemudian mereka meletakkan satu dua buah patung menghadap ruang sidang utama gedung MK. Selain patung, juga ada bungkus-bungkus lain.
Si laki-laki berpakaian hitam dan berambut gondrong tersebut pertama-tama menghadap ruang sidang utama MK. Dia berdiam diri. Tidak melakukan gerakan.
Kemudian perempuan bertutup kepala dengan kain tersebut duduk di sebelah kanan laki-laki itu. Gerakannya seperti membuat ritual.
Perempuan tersebut kadang mengangkat tangannya ke atas kemudian menurunkannya melalui dadanya. Terkadang membentuk posisi seperti sikap berdoa pada umumnya sambil mulut berkomat-kamit.
Ketika Tribunnews hendak mengambil gerakan, seorang perempuan lain ternyata mengawasi. Dia melarang mengabadikan aktifitas kedua orang tersebut. Perempuan tersebut juga mengenakan penutup kepala. Kejadian tersebut berlangsung lama. Beberapa orang yang mengenakan atribut pasangan Prabowo-Hatta kadang memperhatikan kadang juga tidak.