- Beranda
- Berita dan Politik
[asatunews] Tim Sukses Prabowo-Hatta Meninggalkan Utang di Mana-Mana
...
TS
InRealLife
[asatunews] Tim Sukses Prabowo-Hatta Meninggalkan Utang di Mana-Mana
http://asatunews.com/politik/2014/07...g-di-mana-mana
Asatunews lho yang ngomong ini. Situs beritanya triomacan.
Apa artinya ada yang ngutang sama triomacan?
Quote:
Tim Sukses Prabowo-Hatta Meninggalkan Utang di Mana-Mana
Prabowo-Hatta Ingkar Janji dan Telantarkan Pendukungnya
Selasa, 22 July 2014 17:50:46
ASATUNEWS - Keteternya tim pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) Prabowo Subianto-Hatta Rajasa ternyata dominan disebabkan macetnya dana kampanye pemenangan capres-cawapres Prabowo-Hatta. Awalnya, memang, pasangan peserta pilpres Koalisi Merah Putih itu kepada tim sukses, partai koalisi, kader, pendukung, jaringan, dan relawannya di seluruh Indonesia menjanjikan dana kampanye.
Seorang jenderal purnawirawan yang merupakan salah satu koordinator tim inti pemenangan Prabowo-Hatta mengeluhkan sikap ingkar Prabowo-Hatta terhadap komitmennya menanggulangi logistik seluruh aktivitas tim sukses, pertai koalisi, dan relawan pendukungnya. "Dampaknya sungguh fatal. Tim sukses dan pendukung Prabowo-Hatta babak belur. Banyak di antara mereka sudah membayar di muka biaya-biaya untuk kegiatan kampanye," keluh jenderal bintang tiga purnawirawan yang enggan dicantumkan namanya kepada GebrakNews, Selasa (22/7), di kompleks perumahan menteri Widya Chandra, Jakarta Selatan.
Seorang ketua simpul relawan bernama Martin mengatakan, koordinasi tim sukses capres-cawapres Prabowo-Hatta memang kacau-balau jika tidak mau disebut hancur-hancuran, karena tidak dicairkannya uang untuk membiayai kampanye selama sebulan penuh. "Kami tidak mengerti atas sikap Prabowo-Hatta. Awalnya, mereka mengatakan uang pembiayaan kampanye pilpres sudah tersedia, bahkan rencana kegiatan sudah disetujui, tapi kok ketika diperlukan tiba-tiba semua menghindar, lari dari tanggung jawab. Tinggal kami sekarang dikejar-kejar utang oleh rekanan, relawan, dan dari mana-mana," ujar Martin yang bertanggung jawab memobilisasi dukungan untuk Prabowo-Hatta di Jawa Barat.
Keluhan mengenai seretnya dana kampanye pasangan capres-cawapres Prabowo-Hatta Rajasa memang terdengar santer di mana-mana. Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan yang ditunjuk cawapres Hatta Rajasa sebagai bendahara timses malah memilih diam dan bungkam saat ditagih para koordinator, ketua divisi, ketua bidang, dan lain-lain. Dana yang seharusnya sejak awal masa kampanye pilpres sudah dikucurkan mendadak berhenti hingga tidak ada sama sekali. Banyak anggota tim sukses awalnya bekerja mati-matian untuk kemenangan Prabowo-Hatta berhenti karena sudah tahan lagi menanggung sendiri biaya kampanye Prabowo-Hatta, sambil berharap mendapat penggantian secepatnya. Celakanya, ternyata sia-sia. Sekarang timbul penyesalan mendalam karena meninggalkan utang di mana-mana.
Hendra, seorang koordinator tim pencitraan media, sangat menyesalkan sikap tak komit dari Prabowo-Hatta, Ony Haryanto, dan Zulkifli Hasan. Mereka dinilai lari dari tanggung jawab, meninggalkan para pendukungnya dengan kondisi terbelit utang.
"Kami mendengar sendiri dari mulut Hatta Rajasa ketika menghadiri rapat di rumahnya. Hatta menjanjikan menanggung semua biaya pemenangan pilpres. Ternyata cuma tipu daya," ujar Hendra menyesalkan kebohongan Hatta Rajasa di Rumah Polonia, Jakarta Timur, markas besar timses Prabowo-Hatta, Senin (21/7). Hendra menambahkan, nasib buruk para pendukung Hatta makin diperparah lagi dengan perilaku putra sulung Hatta Rajasa, Reza Rajasa. Karena banyak menipu dan menggelapkan hak timses dan pendukung ayahnya, Reza sekarang dikejar banyak orang.
Letjen (Purn) Yunus Yosfiah, salah satu ketua organisasi sayap pendukung Prabowo-Hatta, mengatakan dirinya sangat prihatin dengan lemahnya koordinasi dan langkanya logistik pilpres dari capres-cawapres Prabowo-Hatta. "Banyak orang datang mengeluh kepada saya, meminta tolong bantu menagihkan komitmen yang pernah dijanjikan. Tapi, saya kan tidak berada di struktur tim sukses. Bagaimana bisa saya bantu menagihnya?" Yunus malah balik bertanya.
Sementara itu, beberapa orang timses Prabowo-Hatta senada menyesalkan pasangan itu yang sigap mengeluarkan uang sebesar Rp 100 miliar untuk masing-masing gubernur pendukung Prabowo-Hatta tapi di lain pihak menelantarkan ribuan pendukung lain yang sudah mati-matian bekerja untuk mereka. "Kami yang modal pas-pasan mendukung Prabowo-Hatta ditelantarkan, sedangkan para gubernur yang kelebihan sumber daya malah dibantu jor-joran," kata salah seorang elite di timses Koalisi Merah Putih.
Mengenai Reza Rajasa yang dianggap menipu dan menggelapkan uang kampanye Prabowo-Hatta, Yunus mengaku sudah sering mendengarnya.
Reza Rajasa yang juga pengusaha muda itu tidak peduli meski banyak yang ditipunya itu jenderal, ormas Islam terkemuka, aktivis, atau tokoh nasional. "Semuanya kena sikat sama Reza. Tidak sedikit lo, Mas, belasan miliaran rupiah," kata Hendra saat ditemui Senin kemarin (21/7) di Rumah Polonia, Jakarta. | BA/ASN-021
Prabowo-Hatta Ingkar Janji dan Telantarkan Pendukungnya
Selasa, 22 July 2014 17:50:46
ASATUNEWS - Keteternya tim pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) Prabowo Subianto-Hatta Rajasa ternyata dominan disebabkan macetnya dana kampanye pemenangan capres-cawapres Prabowo-Hatta. Awalnya, memang, pasangan peserta pilpres Koalisi Merah Putih itu kepada tim sukses, partai koalisi, kader, pendukung, jaringan, dan relawannya di seluruh Indonesia menjanjikan dana kampanye.
Seorang jenderal purnawirawan yang merupakan salah satu koordinator tim inti pemenangan Prabowo-Hatta mengeluhkan sikap ingkar Prabowo-Hatta terhadap komitmennya menanggulangi logistik seluruh aktivitas tim sukses, pertai koalisi, dan relawan pendukungnya. "Dampaknya sungguh fatal. Tim sukses dan pendukung Prabowo-Hatta babak belur. Banyak di antara mereka sudah membayar di muka biaya-biaya untuk kegiatan kampanye," keluh jenderal bintang tiga purnawirawan yang enggan dicantumkan namanya kepada GebrakNews, Selasa (22/7), di kompleks perumahan menteri Widya Chandra, Jakarta Selatan.
Seorang ketua simpul relawan bernama Martin mengatakan, koordinasi tim sukses capres-cawapres Prabowo-Hatta memang kacau-balau jika tidak mau disebut hancur-hancuran, karena tidak dicairkannya uang untuk membiayai kampanye selama sebulan penuh. "Kami tidak mengerti atas sikap Prabowo-Hatta. Awalnya, mereka mengatakan uang pembiayaan kampanye pilpres sudah tersedia, bahkan rencana kegiatan sudah disetujui, tapi kok ketika diperlukan tiba-tiba semua menghindar, lari dari tanggung jawab. Tinggal kami sekarang dikejar-kejar utang oleh rekanan, relawan, dan dari mana-mana," ujar Martin yang bertanggung jawab memobilisasi dukungan untuk Prabowo-Hatta di Jawa Barat.
Keluhan mengenai seretnya dana kampanye pasangan capres-cawapres Prabowo-Hatta Rajasa memang terdengar santer di mana-mana. Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan yang ditunjuk cawapres Hatta Rajasa sebagai bendahara timses malah memilih diam dan bungkam saat ditagih para koordinator, ketua divisi, ketua bidang, dan lain-lain. Dana yang seharusnya sejak awal masa kampanye pilpres sudah dikucurkan mendadak berhenti hingga tidak ada sama sekali. Banyak anggota tim sukses awalnya bekerja mati-matian untuk kemenangan Prabowo-Hatta berhenti karena sudah tahan lagi menanggung sendiri biaya kampanye Prabowo-Hatta, sambil berharap mendapat penggantian secepatnya. Celakanya, ternyata sia-sia. Sekarang timbul penyesalan mendalam karena meninggalkan utang di mana-mana.
Hendra, seorang koordinator tim pencitraan media, sangat menyesalkan sikap tak komit dari Prabowo-Hatta, Ony Haryanto, dan Zulkifli Hasan. Mereka dinilai lari dari tanggung jawab, meninggalkan para pendukungnya dengan kondisi terbelit utang.
"Kami mendengar sendiri dari mulut Hatta Rajasa ketika menghadiri rapat di rumahnya. Hatta menjanjikan menanggung semua biaya pemenangan pilpres. Ternyata cuma tipu daya," ujar Hendra menyesalkan kebohongan Hatta Rajasa di Rumah Polonia, Jakarta Timur, markas besar timses Prabowo-Hatta, Senin (21/7). Hendra menambahkan, nasib buruk para pendukung Hatta makin diperparah lagi dengan perilaku putra sulung Hatta Rajasa, Reza Rajasa. Karena banyak menipu dan menggelapkan hak timses dan pendukung ayahnya, Reza sekarang dikejar banyak orang.
Letjen (Purn) Yunus Yosfiah, salah satu ketua organisasi sayap pendukung Prabowo-Hatta, mengatakan dirinya sangat prihatin dengan lemahnya koordinasi dan langkanya logistik pilpres dari capres-cawapres Prabowo-Hatta. "Banyak orang datang mengeluh kepada saya, meminta tolong bantu menagihkan komitmen yang pernah dijanjikan. Tapi, saya kan tidak berada di struktur tim sukses. Bagaimana bisa saya bantu menagihnya?" Yunus malah balik bertanya.
Sementara itu, beberapa orang timses Prabowo-Hatta senada menyesalkan pasangan itu yang sigap mengeluarkan uang sebesar Rp 100 miliar untuk masing-masing gubernur pendukung Prabowo-Hatta tapi di lain pihak menelantarkan ribuan pendukung lain yang sudah mati-matian bekerja untuk mereka. "Kami yang modal pas-pasan mendukung Prabowo-Hatta ditelantarkan, sedangkan para gubernur yang kelebihan sumber daya malah dibantu jor-joran," kata salah seorang elite di timses Koalisi Merah Putih.
Mengenai Reza Rajasa yang dianggap menipu dan menggelapkan uang kampanye Prabowo-Hatta, Yunus mengaku sudah sering mendengarnya.
Reza Rajasa yang juga pengusaha muda itu tidak peduli meski banyak yang ditipunya itu jenderal, ormas Islam terkemuka, aktivis, atau tokoh nasional. "Semuanya kena sikat sama Reza. Tidak sedikit lo, Mas, belasan miliaran rupiah," kata Hendra saat ditemui Senin kemarin (21/7) di Rumah Polonia, Jakarta. | BA/ASN-021
Asatunews lho yang ngomong ini. Situs beritanya triomacan.
Apa artinya ada yang ngutang sama triomacan?
0
112.9K
Kutip
421
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
680.3KThread•48.5KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya