- Beranda
- The Lounge
puasa multinasional sahur ikut kostarika buka ikut mesir #true
...
![rafidanazi](https://s.kaskus.id/user/avatar/2014/03/13/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
rafidanazi
puasa multinasional sahur ikut kostarika buka ikut mesir #true
Kawan-kawan sepermainan saya banyak yang ndak puasa. Ada yang memang full ndak puasa; ada juga beberapa yang berpuasa tapi masih sering blong puasanya.
Tapi namanya juga pemuda selo, banyak sekali alasan-alasan yang digunakan untuk menutupi ketidakpuasaan mereka kalau ndilalah mereka ditanya orang.
Walau saya tahu alasan-alasan mereka adalah alasan ngawur, namun bagi saya, alasan-alasan mereka cukup jenaka dan sempat membuat saya tersenyum simpul, kadang malah tertawa.
"Aku kan preman, dan preman itu puasanya ndak boleh full, sekali-kali harus blong. Kalau puasa terus, ndak enak sama preman yang lain, harus saling menghormati. Mau masuk surga sendirian apa?" begitu alasan Paijo kawan saya, tentang puasanya yang bolong tempo hari.
Kalau si Gembus lain lagi, dia dengan mantap beralasan sewaktu tepergok sedang minum minuman kaleng isotonik di siang hari buta.
"Minuman ini kan ndak membatalkan puasa, lha wong tidak menghilangkan dahaga kok, cuma mengganti ion-ion tubuh yang hilang!"
Kali lain, kawan saya Kuncung yang dapat kesempatan berdalih. Ceritanya, Kuncung ditegur sama mas Darto, pemilik warung dekat rumah saya.
"Par por par por, enak yo cung, ngrokok siang hari gini, ndak puasa?" tanya Mas Darto dengan nada menyindir kepada Kuncung yang ndilalah sedang asyik udud (merokok) di beranda warung mas Darto.
"Jare sopo? (kata siapa), aku ini puasa kok!" jawab Kuncung
"Puasa kok ngrokok."
"Lho, ini kan rokoknya cuma dihisap, bukan ditumis atau dikolak," jawabnya lempang berkilah.
"Saksakmu (terserah kamu), Cung," kata Mas Darto sambil terkekeh kecil.
Tapi yang paling membuat saya geli, tentu alasan si Sastro.
Suatu ketika Sastro minum es plastikan di siang hari bolong sewaktu mampir di rumah saya. Langsung saja saya tanya, "tumben Tro ndak puasa?"
"Aku ini puasa, cuma aku kan Islam-nya multinasional, jadi puasanya juga sistem multinasional"
"Maksudnya?" tanyaku masih kurang paham dengan maksud Islam multinasional yang disebut Sastro
"Ya multinasional, buka-nya ikut Mesir, sahurnya ikut Kostarika. Nah, sakarang ini di Kostarika sedang waktunya sahur, jadi aku sudah boleh minum es."
Saya melongo mendengar penjelasan Sastro. #tepokjidat
Tapi namanya juga pemuda selo, banyak sekali alasan-alasan yang digunakan untuk menutupi ketidakpuasaan mereka kalau ndilalah mereka ditanya orang.
Walau saya tahu alasan-alasan mereka adalah alasan ngawur, namun bagi saya, alasan-alasan mereka cukup jenaka dan sempat membuat saya tersenyum simpul, kadang malah tertawa.
"Aku kan preman, dan preman itu puasanya ndak boleh full, sekali-kali harus blong. Kalau puasa terus, ndak enak sama preman yang lain, harus saling menghormati. Mau masuk surga sendirian apa?" begitu alasan Paijo kawan saya, tentang puasanya yang bolong tempo hari.
Kalau si Gembus lain lagi, dia dengan mantap beralasan sewaktu tepergok sedang minum minuman kaleng isotonik di siang hari buta.
"Minuman ini kan ndak membatalkan puasa, lha wong tidak menghilangkan dahaga kok, cuma mengganti ion-ion tubuh yang hilang!"
Kali lain, kawan saya Kuncung yang dapat kesempatan berdalih. Ceritanya, Kuncung ditegur sama mas Darto, pemilik warung dekat rumah saya.
"Par por par por, enak yo cung, ngrokok siang hari gini, ndak puasa?" tanya Mas Darto dengan nada menyindir kepada Kuncung yang ndilalah sedang asyik udud (merokok) di beranda warung mas Darto.
"Jare sopo? (kata siapa), aku ini puasa kok!" jawab Kuncung
"Puasa kok ngrokok."
"Lho, ini kan rokoknya cuma dihisap, bukan ditumis atau dikolak," jawabnya lempang berkilah.
"Saksakmu (terserah kamu), Cung," kata Mas Darto sambil terkekeh kecil.
Tapi yang paling membuat saya geli, tentu alasan si Sastro.
Suatu ketika Sastro minum es plastikan di siang hari bolong sewaktu mampir di rumah saya. Langsung saja saya tanya, "tumben Tro ndak puasa?"
"Aku ini puasa, cuma aku kan Islam-nya multinasional, jadi puasanya juga sistem multinasional"
"Maksudnya?" tanyaku masih kurang paham dengan maksud Islam multinasional yang disebut Sastro
"Ya multinasional, buka-nya ikut Mesir, sahurnya ikut Kostarika. Nah, sakarang ini di Kostarika sedang waktunya sahur, jadi aku sudah boleh minum es."
Saya melongo mendengar penjelasan Sastro. #tepokjidat
0
1.5K
8
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![The Lounge](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-21.png)
The Lounge![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
923.4KThread•84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya