Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

citox.Avatar border
TS
citox.
Beredar di YOUTUBE, Pemenang Pilpres adalah No.1 berdasar Data yg dikumpul TNI/Polri
Prabowo Unggul 54%, Fakta Hasil Pilpres 2014
Ditangan TNI Dan Polri (Umar Abduh)




Prabowo-Hatta WO, SBY Diminta Ambil Tindakan
Selasa, 22 Juli 2014 | 17:03 WIB

INILAHCOM, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diminta mengambil tindakan, setelah salah satu pasangan capres-cawapres, Prabowo-Hatta, mengambil sikap walk out atau mundur dari Pilpres 2014. Presiden perlu turun tangan, agar tidak terjadi kebuntuan politik. Apalagi, masyarakat kini dibuat bingung. "Bola itu sekarang berada di tangan Presiden (SBY). Apabila SBY tidak mengambil exit strategy dalam memecahkan kebuntuan ini maka masyarakat yang kembali dibuat bingung. Harus ada keputusan politik dalam menghadapi masalah ini,” kata Sekretaris Jenderal Founding Fathers House (FFH) Syahrial Nasution, dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (22/7/2014).

Menurut dia, persoalan ini dikarenakan KPU tidak bisa menjalankan perannya dengan baik. Banyak persoalan, dari daftar pemilih tetap (DPT) uang kacau balau, logistik pemilu yang terlambat, dan berbagai temuan kecurangan-kecurangan lainnya.

Tidak hanya itu, kata dia, rekomendasi dari Bawaslu juga tidak dijalankan oleh KPU. "Dalam sosialisasi untuk mensukseskan pilpres, isi kampanye KPU selalu mengharapkan partisipasi warga negara pada 9 Juli lalu. Tapi kenyataannya berbalik. Masih ada perlakuan yang berbeda terhadap warga yang kehilangan hak politiknya lantaran kesalahan KPU sendiri. Padahal esensi dari pesta demokrasi itu sendiri itu adalah partisipasi warga negara dalam menggunakan hak politik," jelas Syahrial.

Untuk itu, lanjut Syahrial, peran Presiden SBY adalah mengungkap dugaan yang menjadi alasan Prabowo-Hatta untuk WO. Perlu investigasi apakah ini benar, dan itu peran dari Presiden. Persoalan dugaan kecurangan oleh KPU ini, katanya, perlu menjadi perhatian Presiden. Karena, Presiden juga yang menginginkan dia turun dan melepas jabatannya secara khusnul khotimah.

Dia juga menilai, Presiden SBY harus bisa merangkul orang-orang di belakang kedua kandidat tersebut. Agar, roda pemerintahan ke depan tetap bisa berjalan dengan baik. “Di sinilah kenegarawan seseorang diuji. Apakah Mega mau ditemui SBY? Apakah Prabowo mau silaturahim dengan Mega? Jika alasan untuk merah putih dan NKRI, tokoh-tokoh itu harus berani. Ambil contoh pelajaran Soekarno ketika menyelesaikan masalah politik dengan Sutan Syahrir," katanya.
[url]http://nasional.inilah..com/read/detail/2121814/prabowo-hatta-wo-sby-diminta-ambil-tindakan#.U88HzEBVZ6g[/url]

Demi Bangsa dan Negara, Data Cikeas Center Harus Dibuka!
Selasa, 22 Juli 2014 , 12:16:00 WIB

RMOL. Kredibilitas dan integritas penyelenggara pemilu belakangan ini jadi diragukan karena bukti-bukti ketidakberesan dan desakan pemungutan suara ulang. Demikian disampaikan Koordinator Nasional (Kornas) Relawan Gema Nusantara, Muhamad Adnan dalam rilisnya, Selasa (22/7).

Menurutnya, di saat Komisi Pemilihan Umum (KPU) sulit dipercaya menjadi rujukan utama maka situasi mendekati chaos menjadi tak terhindari. Apalagi KPU tetap melanjutkan proses rekapitulasi suara nasional di tengah begitu banyak kecurangan yang bersifat masif, terstruktur dan terencana.

Adnan mengatakan, TNI dan Polri melibatkan diri menjadi petugas penyelenggara pemilu dengan mendokumentasikan dalam bentuk foto seluruh hasil penghitungan suara di tiap TPS dan PPK dengan maksud untuk menjaga dan menghindari kecurangan pemilu.

Namun, menjadi pertanyaan besar apabila data "pembanding" tersebut hanya untuk user, yang dalam hal ini adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Adnan mengutip pernyataan analis intelijen dari Centre for Democracy and Social Justice Studies (CeDSoS) Umar Abduh, yang mengamati operasi intelijen TNI-Polri selama pilpres. Umar mengatakan bahwa hasil dari dokumentasi TNI-Polri yang telah disampaikan ke Cikeas tiga hari pasca hari pencoblosan menunjukkan bahwa pasangan Prabowo-Hatta unggul 53 persen.

Untuk itu, agar pelaksanaan proses pilpres ini berjalan jujur, adil dan bermartabat, Gema Nusantara mendesak TNI-Polri membuka semua data hasil dokumentasi C1 TPS dan PPK kepada seluruh rakyat Indonesia. "Kita akan melihat apakah TNI-Polri yang terikat sumpah dan sapta marga untuk setia bersama rakyat, negara dan konstitusi atau tunduk kepentingan besar kekuasaan dan kepentingan asing yang sangat berkepentingan dengan hasil pilpres kali ini," ujar Muhammad Adnan.
http://www.rmolsumsel.com/read/2014/...Harus-Dibuka!-


Data Cikeas Center dimunculkan Marwah Daud dari Timses Prabowo
Minggu, 13 Juli 2014 17:11

Merdeka.com - Pihak Istana langsung merespons beredarnya kabar ada tabulasi penghitungan suara di kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Cikeas, Bogor. Setelah ditelusuri ternyata info itu muncul dari kubu Prabowo-Hatta.

Pada Sabtu (12/7) beredar rilis real count dari Marwah Daud Ibrahim. Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) itu kini masuk sebagai anggota dewan pakar pasangan capres nomor urut satu. "Data real count Cikeas 54%:46%. Alhamdulillah, hasilnya semua sama. Insya Allah Prabowo-Hatta menang. Amin Ya Rabbal Alamin," kata Marwah dalam keterangan tertulis yang diterima merdeka.com, Minggu (13/7).

Selain dari Cikeas, menurut Marwah data real count juga diperoleh dari Kartanegara Centre dan data saksi PKS di seluruh TPS. Hasil real count Kartanegara Centre Prabowo-Hatta menang dengan selisih 7 persen.

"Persentase 54% vs 46%. Data saksi PKS di seluruh TPS sudah masuk 90%, hasilnya 54%:46%," kata bekas pasangan Gus Dur di pilpres 2004 itu.

Juru Bicara Presiden SBY, Julian Aldrian Pasha menegaskan jika isu tersebut tidak benar. "Kami menegaskan bahwa tidak pernah ada tabulasi penghitungan suara di Cikeas atau Tabulasi Cikeas Center," kata kepada merdeka.com, Minggu (13/7).

Menurut Julian, di Cikeas yang ada adalah fasilitas video conference agar Presiden bisa berkomunikasi dengan jajaran pimpinan TNI baik di pusat maupun di daerah. Video itu, lanjutnya, bertujuan untuk mengetahui situasi di lapangan. "Masyarakat agar tidak terprovokasi oleh berita yang tidak jelas dan tidak bertanggungjawab seperti dengan menyebutkan adanya tabulasi suara di Cikeas," harapnya.
http://www.merdeka.com/politik/data-...s-prabowo.html


Cikeas Center Menghitung Prabowo-Hatta 54% Jokowi-JK 46%

Apa yang Anda lakukan jika orang mulai tidak percaya dengan kata-kata Anda ?

Anda harus cari orang yang bisa dipercaya untuk membenarkan apa yang Anda ucapkan.

Kisruh “real count” Pilpres 2014 versi PKS yang ternyata hanyalah mengcopy angka-angka survey BBM yang sudah beredar sejak 5 Juli, dan kenangan massa pada “real count” PKS yang 3% lebih tinggi dari “real count” KPU dalam Pileg 2014, membuat Tim Sukes Prabowo-Hatta perlu meyakinkan masyarakat dengan menggandeng orang atau lembaga yang kredibel. Pengalaman mempekerjakan lembaga survai abal-abal untuk quick count pada tanggal 9 Juli 2014 yang lalu membuat mereka harus lebih cerdas memilih partner.

Tim Sukses Prabowo-Hatta melalui Marwah Daud Ibrahim merilis angka 54% - 46 % yang dibagi antara Tim Prabowo dengan Tim Jokowi berdasarkan perhitungan tim tersebut di Kertanegara Center. Perhitungan ini dikonfirmasi oleh data dari para saksi PKS di seluruh TPS di Indonesia, yang telah mengumpulkan 90% formulir C1 dan hasilnya sama : 54% untuk Prabowo-Hatta dan 46% untuk Jokowi - Jusuf Kalla.

Nah, sadar akan tidak percayanya masyarakat akan kedua lembaga tersebut, maka dimunculkanlah lembaga yang diaggap kredibel, yaitu Cikeas Center. Karena di Cikeas bersemayam SBY yang masih dipercaya oleh banyak orang, diharapkan “name dropping” seperti ini akan meningkatkan kredibilitas data tersebut. Maka, Marwah pun mengatakan bahwa angka 54% untuk Prabowo dan 46% untuk Jokowi juga didapatkan oleh Cikeas Center.

Di media sosial para pendukung Prabowo Hatta menyambut gembira pengumuman ini, apalagi sekarang sudah mendapat cap verifikasi oleh Cikeas.

http://www.merdeka.com/politik/real-...-jokowi-7.html

Apa dinyana?

Hari ini Minggu 13 Juli 2014 Julian Pasha, juru bicara Cikeas berucap, “‎Sehubungan adanya berita di media online yang menyebutkan bahwa proses perhitungan suara pilpres terkait dengan adanya tabulasi Cikeas Center, kami menegaskan bahwa tidak pernah ada tabulasi perhitungan suara di Cikeas atau Tabulasi Cikeas Center.”

http://news.detik.com/pemilu2014/rea...-center?993305

Alih-alih meng”endorse” Kartanegara Center dan mengonfirmasi hasil “real count” Tim Sukses Prabowo-Hatta, juru bicara mewakili tuannya mengatakan, “Masyarakat agar tidak kemudian terprovokasi oleh berita yang tidak jelas dan tidak bertanggungjawab seperti dengan menyebutkan adanya tabulasi suara di Cikeas.”

Jelaskah kini siapa yang menjadi provokator?

UPDATE ( 13 Juli 2014 pukul 15:30) :

PKS menghentikan publikasi real count. Semoga ini meredam kontroversi yang lebih runyam.

nasional.kompas.com/read/2014/07/13/14294891/PKS.Hentikan.Publikasi.Real.Count.Prabowo-Hatta

source:
http://politik.kompasiana.com/2014/0...si-668098.html


Akbar Tandjung:
Kami Ambil Sikap karena Ingin Bangun Sistem Politik yang Jujur
Selasa, 22 Juli 2014 | 20:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Dewan Pembina Tim Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Akbar Tandjung, menegaskan, kubu Prabowo-Hatta menarik diri dari proses rekapitulasi yang sedang berjalan di Komisi Pemilihan Umum karena ingin membangun sistem politik demokrasi yang bersih dari kecurangan.

Untuk itu, Akbar sudah menginstruksikan, khususnya kepada Partai Golkar sebagai salah satu pendukung capres nomor urut satu, untuk mengambil sikap yang sama dengan apa diambil oleh Prabowo.

"Kita ingin membangun sistem politik, di mana sistem politik agar betul-betul berjalan. Itu antara lain pemilu yang adil, bersih, tidak terjadi suatu praktik kecurangan. Itulah yang mesti kita bangun," ucap Akbar di Rumah Polonia Jakarta Timur, Selasa (22/7/2014).

Akbar menyayangkan sikap KPU yang tidak melakukan tindakan sebagaimana yang telah direkomendasikan oleh Badan Pengawas Pemilu.
http://indonesiasatu.kompas.com/read...tik.yang.jujur

--------------------------------

Semakin rumit ....

emoticon-Matabelo
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
7.6K
42
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.3KThread41.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.