Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

chatarinneAvatar border
TS
chatarinne
Biar Rakyat "clear' Seharusnya PKS Berani Publish Data C1 ke Masyarakat
Tifatul Sembiring Yakin Prabowo Menang Berdasarkan Bukti C1
Tuesday, July 22, 2014 Kirim

Anggota Majelis Syuro PKS Tifatul Sembiring meyakini pasangan Prabowo-Hatta akan memenangi pilpres 2014. Kata dia, hal itu didasarkan pada hasil real count yang dilakukan saksi dari PKS.

Tifatul pun mengaku memiliki bukti akurat berdasarkan relawan PKS yang tersebar di semua TPS di seluruh Indonesia. "Oh iya dong menang. Kita punya bukti juga kan, saksinya hampir 80 persen dari PKS. Jadi kita bawa data-data," kata Tifatul di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (21/7/2014).

Menurutnya, real count PKS tersebut berdasarkan data C1 yang dikumpulkan semua saksi PKS. "Terakhir kan sudah kita setorkan semua. Saksi juga bukan hanya PKS sendiri, kita kan koalisi banyak," jelasnya.

Tapi, kata Tifatul, yang terpenting adalah pemilu presiden berjalan lancar. Bahkan masyarakat internasional mengakui demokrasi di Indonesia berjalan dengan baik. "Yang penting begini, masyarakat khususnya dalam negeri dan internasional, memberikan sinyal positif, bahwa pemilu pilpres yang katanya tegang dan sebagainya berjalan biasa-biasa saja. Masyarakat bisa tenang, tentram, damai dan tidak terjadi kerusuhan," tutupnya.
http://www.suaranews.com/2014/07/tif...wo-menang.html

Tim Prabowo: Data C1 Menunjukkan Prabowo menang
Kamis, 10 Juli 2014, 20:28 WIB


Humas DPP PKS Sekjen DPP PKS, Taufik Ridho

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah saling klaim menang berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) perolehan suara, kini Tim Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Hatta Rajasa merilis data lain. Kali ini data tersebut berasal dari laporan para saksi di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Wakil Ketua Bidang Saksi dan Hukum Tim Pemenangan Prabowo-Hatta Taufik Ridho mengatakan, data dari para saksi itu sebagai bahan rujukan tim. "Basisnya adalah basis C1 yang kami collect, kami himpun sampai saat ini," kata Taufik di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Kamis (10/7).

Hingga pukul 18:20 WIB, data yang sudah masuk mencapai 82.975.065 suara. Pasangan Prabowo-Hatta masih memimpin dengan persentase 51,67 persen atau 42.874.556 suara. Sementara pasangan nomor urut 2 Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) memeroleh 40.100.509 suara atau 48,33 persen. "Ini real count kita lakukan. Ini berbasis pada perolehan di daerah-daerah," kata Taufik.

Menurut Taufik, data yang masuk mulai dari Rabu (9/7) siang. Saksi di TPS dari hampir seluruh provinsi di Indonesia terus melaporkan data. Ia mengatakan, data dari saksi yang sudah terdaftar jelas itu kemudian di upload dalam website Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Hatta dan selalu update setiap 10 menit.

Menurut Taufik data suara yang sudah masuk sekitar 60 persen dari total keikutsertaan pemilih. "Kita perkirakan keikutsertaan pada Pilpres ini cukup tinggi. Diperkirakan mencapai 75 persen," ujar dia.

Taufik mengatakan, memang masih ada sekitar 40 persen data yang belum masuk. Seperti misalnya dari Papua dan Papua Barat, kemudian ada juga data dari luar negeri. Namun, ia menyebut data yang sudah mencapai 60 persen ini biasanya sudah mewakili tren. "Tren mengarah ke sana (menang), sudah 60 persen itu sudah tren," kata Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Meskipun dalam data sementara menunjukkan kemenangan Prabowo-Hatta, Taufik mengatakan, itu hanya menjadi rujukan tim pemenangan. Ia mengatakan, semua tetap harus menunggu penghitungan resmi hasil penghitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Artinya kita tidak mengklaim secara mutlak. Tetap keputusan resmi di KPU. Data ini data internal sebagai bahan acuan," ujar dia.
http://www.republika.co.id/berita/pe...prabowo-menang

Data C1 PKS Dinilai Lebih Valid Dibanding KPU
Senin, 21 Juli 2014 08:22:19

Jakarta (beritajatim.com) - Kubu pasangan Prabowo-Hatta mengaku siap mengadu formulir C1 punya Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hal itu seperti diungkapkan tim pemenangan Prabowo-Hatta, Taufik Ridho.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini meyakini formulir yang dimilikinya lebih valid ketimbang yang dimiliki KPU. Sebab, dalam proses perhitungan suara pihaknya menemukan banyak kejanggalan.

"Kami siap adu data C1 dangan yang dimiliki oleh KPU," kata Taufik di Jakarta, Minggu (20/7/2014).

Bukan tanpa alasan pernyataan tersebut terlontar dari mulutnya. Karena, dalam proses penyelenggaraan pemilu presiden yang berlangsung pada 9 Juli kemarin pihaknya dengan ketat menjaga setiap tempat pemungutan suara (TPS) di 33 Provinsi.

"Saksi kami itu hampir 95 persen seluruh Indonesia. (Disitu) sebagian ada dari tim koalisi merah putih," ujarnya.

Menurut Taufik, hal itulah yang menjadi rujukan koalisi Merah Putih meminta KPU menunda sidang pleno rekapitulasi perhitungan suara tingkat nasional yang tengah berlangsung. Selain itu, lanjut Taufik, pihaknya juga menemukan kecurangan yang dilakukan penyelenggara pemilihan presiden.

"Jadi begini, setelah kami temukan ternyata ada hal-hal yang kelihatannya menjadi sebuah modus, dan merata di seluruh Indonesia. Modusnya ini rekomendasi dari Bawaslu tidak dilaksanakan oleh KPU," jelas dia.

Dengan begitu, ia menegaskan meminta kepada KPU sebaiknya menunda pelaksanaan penghitungan suara nasional di 33 Provinsi. "Sebelum KPU putuskan baiknya selesaikan dulu (permaslahan)," tandasnya.
http://beritajatim.com/menuju_pemilu...l#.U85Oz6glmSo


PKS Siap Adu Data Real Count dengan KPU
Senin, 21/07/2014 15:27 WIB

Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera mengaku siap adu data real count perolehan suara pemilihan presiden dan wakil presiden jika kubunya membawa hasil pilpres ke Mahkamah Konstitusi. Anggota Majelis Syuro PKS Tifatul Sembiring mengaku pihaknya memiliki bukti kuat yang dikumpulkan oleh saksi-saksi dari kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Menurut Tifatul, PKS melakukan real count berdasarkan data formulir C1 yang dikumpulkan oleh para saksi dari tempat pemungutan suara (TPS).

"Oh iya dong (adu data). Kami punya bukti juga kan, saksinya hampir 80 persen PKS ya," kata Tifatul di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (21/7/2014).

Saksi-saksi dari kubu capres-cawapres Prabowo-Hatta menurut politisi yang juga Menteri Komunikasi dan Informatika itu sekitar 80 persen berasal dari PKS. Saksi lainnya berasal dari kader partai pengusung Prabowo-Hatta.

Hari ini KPU kembali melanjutkan rekapitulasi penghitungan suara tingkat nasional. Siang ini hasil pilpres di Provinsi Bali disahkan. Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla unggul dengan memperoleh 1.535.110 suara, sementara Prabowo-Hatta 614.241 pemilih.

Komisioner KPU Sigit Pamungkas mengatakan, pihaknya akan mengupayakan agar proses rekapitulasi dapat tuntas secepatnya. "Kalau kita melihat proses rekapitulasi hari pertama di mana bisa berjalan lancar dan keberatan bisa dijawab dengan baik, kita mengusahakan bisa menuntaskan provinsi yang masih tersisa hari ini," kata Sigit di kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (21/7/2014).
http://news.detik.com/pemilu2014/rea...unt-dengan-kpu

---------------------------

Prabowo seharusnya jangan terlalu percaya pada hitungannya sendiri via tabulasi dan saksi-saksi PKS saja, tapi kan bisa 'cross check' ke Polri atau TNI yang juga punya informasi C1 di lapangan


emoticon-Matabelo
0
4.5K
46
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.