Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sepakat menghentikan penghitungan rekapitulasi Nias Selatan. Meskipun, KPUD Sumatera Utara mengesahkan penghitungan dengan beberapa catatan.

Salah satu catatan yang dikemukakan oleh KPUD Sumut adalah tidak dijalankannya rekomendasi Panwaslu Nias Selatan oleh KPU Kab/Kota Nias Selatan untuk dilakukan pemungutan suara ulang.

Selain itu, ditemukan juga adanya kejanggalan DPT di mana tingkat partisipasi di Nias Selatan 100 persen, namun dalam DPT tersebut ada nama yang sudah meninggal dan pindah domisili.

Pihak KPU dan Bawaslu berdebat lantaran masalah Nias Selatan masih saja terjadi sejak Pileg lalu. Setelah berdebat selama sekira satu jam, kedua lembaga itu sepakat untuk menunda penetapan suara di Sumatera Utara hingga esok hari.

"Lebih baik kita skors saja dulu pembahasan ini (Nias Selatan). Kita pending besok," kata Ketua KPU, Husni Kamil Manik, di Gedung KPU, Jakarta, Senin (21/7/2014).

Hal ini diamini oleh Ketua Bawaslu, Muhammad yang juga geram dengan masalah Nias Selatan. "Sehebat apa Nias Selatan. Apa ada makhluk besi disana. Masa tidak bisa diselesaikan, diskor saja. Masalah Nias Selatan ini harus kita cari solusi dulu supaya jangan berlarut-larut," ujarnya.

Seperti diketahui, di Sumatra Utara, pasangan Jokowi-JK meraih 3.494.835 suara dan pasangan pasangan Prabowo-Hatta meraih 2.831.514 suara, namun terdapat banyak catatan dalam hasil rekapitulasi Sumatra Utara.

Dari 24 propinsi yang rekapitulasi suaranya sudah diketok palu oleh KPU, pasangan Jokowi-JK masih unggul tiga juta suara dengan perolehan 43.042.086. Sementara Prabowo-Hatta meraih 40.200.807 suara.

http://pemilu.okezone.com/read/2014/...n-nias-selatan

Kayaknya, memang nggak bisa hari ini....





JASA PENGHULU NIKAH SIRI DI JAKARTA call/sms:0878-7805-3330 (Ustad Aulia)