Saya adalah salah seorang pendukung salah satu parpol yang sangat kecewa terhadap calon Presiden RI bapak Jokowi.

Melalui forum ini saya ingin mengeluarkan semua kekecewaan saya terhadap beliau atas apa yang telah beliau lakukan selama ini.

Ini adalah suara hati saya, seorang rakyat biasa yang menginginkan perubahan di negeri ku yang penuh dengan hal-hal yang menakjubkan yang tidak dimiliki negara-negara lainnya.

Bapak Jokowi, sadarkah anda jika anda adalah seorang yang sangat tidak adil ?

Anda adalah seorang Pencuri, mungkin anda tidak merampas hak-hak rakyat ini, anda juga tidak merampas harta benda rakyat ini, namun anda telah merampas simpati serta hati rakyat ini.

Anda adalah seorang Penipu, ketika anda dilantik menjadi Gubernur DKI, anda bersumpah untuk setia terhadap warga Jakarta, namun kini anda maju sebagai Capres untuk setia terhadap Warga Negara Indonesia bukan hanya warga Jakarta.

Hai pak Jokowi, apakah anda tidak malu ketika para pejabat-pejabat di Indonesia ini mengendarai mobil mewah, anda malah dengan santainya duduk di dalam sebuah mobil yang tergolong biasa-biasa saja ?

Apakah anda tidak malu ketika para pejabat “ogah” untuk berjalan di tempat-tempat becek tempat para kaum rendahan di Indonesia, tetapi anda malah sangat senang untuk slalu mengunjungi tempat tersebut?

Apakah anda tidak malu ketika para pejabat semuanya begitu makmur, hidup mewah, perut buncit, namun anda masih saja hidup sederhana dengan fisik yang kurus kerempeng?

Apakah anda tidak malu mencalonkan diri menjadi Presiden, ketika KPK mengekspos kekayaan anda yang hanya 20M, sedangkan Presiden pilihanku memiliki kekayaan yang berkali-kali lipat dibandingkan anda, bahkan kekayaan anda pun tidak sanggup untuk membeli “Kuda-kuda” koleksinya.

Lebih tidak malunya lagi anda dengan muka tebal meminta simpatisan serta pendukung anda untuk mengirimkan dana kampanye untuk anda.

Disaat anda dituding sebagai seorang kafir, dengan santainya anda mengabaikan tudingan tersebut karena pada kenyataannya kami yang menuduh dirimu itulah seorang kafir.

Disaat anda dituduh melakukan kecurangan dalam pemilu, anda juga mengabaikan tuduhan tersebut karena pada kenyataannya kami yang selalu mencari celah untuk melakukan setiap kecurangan tersebut.

Tuduhan dan fitnahan yang selalu ditujukan kepadamu selalu anda tanggapi dengan senyuman.
Apakah anda itu Bodoh ? Anda itu seorang Pejabat, seharusnya anda melawan karena pejabat-pejabat yang tidak mendapatkan kursi saja bisa mengamuk, bahkan istri pejabat sekalipun dapat menampar seorang pramugari dengan seenaknya karena tidak diperlakukan dengan istimewa.
Anda yang seorang Pejabat takut untuk melawan ? Betapa munafiknya anda itu !!!

Hai bapak Jokowi. Apakah anda sadar anda itu bukan lawan kami, sejumlah partai-partai penguasa telah dipihak kami, sejumlah elit-elit juga berada di pihak kami, pengusaha kaya raya serta media-media untuk pencitraan juga berada di pihak kami. Sedangkan anda hanya dibekingi oleh 4 parpol rendahan. Apakah anda masih yakin dapat melawan kami?

Jika kami berhasil memenangi Pilpres kali ini, maka sudah jelas banyak masalah akan teratasi, seperti contohnya:

• Kasus Mei 1998 akan kami tutup serapat-rapatnya
  
• Kasus Hambalang akan kami tutup
  
• Kasus Century kami tutup
  
• Kasus Lapindo kami tutup
  
• Kasus Anak Pejabat Tabrak orang akan kami tutup
  
• Kasus Korupsi Haji kami tutup
  

Bukankah lebih baik jika semua kasus-kasus tersebut ditutup sehingga tidak akan ada lagi masalah-masalah yang timbul dikemudian harinya?

Pak Jokowi, Apakah anda punya hati? Anda mengatakan jika anda menjadi Presiden, maka para koruptor akan anda basmi. Hei bung, mereka juga manusia, mereka juga rakyat biasa, mereka punya keluarga, apa salahnya mereka makan sedikit uang negara kita yang berlimpah ini?

Mereka para pejabat korup juga sama seperti para pejabat-pejabat bersih lainnya, hanya saja pejabat korup tersebut bekerja untuk keluarga mereka sendiri dibandingkan bekerja untuk rakyat kita yang masih banyak membutuhkan bantuan-bantuan.

Hai Pak Jokowi, inilah suara hati saya, saya yakin bangsa Indonesia ini juga sadar dengan apa yang telah saya sampaikan.

Saya sangat kecewa terhadap anda, saya kecewa karena saya tidak dapat berlaku seperti anda, saya kecewa karena anda sangat populer, saya kecewa karena kinerja kerja anda sangat baik dan saya sangat kecewa karena tidak memilih anda dalam pemilu kali ini.