Besok 22 Juli 2014 bangsa Indonesia akan memiliki presiden dan wakil presiden baru berdasarkan hasil resmi penghitungan suara secara nasional yg akan ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Sebelumnya kita masih ingat peserta pilpres masing2 pernah saling mengklaim kemenangannya melalui tim suksesnya yg berupaya menggiring opini publik melalui quick count yg memenangkan jagoannya masing2. 

Dengan hasil resmi penghitungan suara KPU besok, satu2nya bagi masyarakat biasa yg bisa dilakukan adalah menghormati hasilnya siapa pemenangnya. Jangan segan2 bersangka baik bagi pasangan calon yang terpilih yg menjadi cermin bagi rakyat Indonesia.

Ada yg memperkirakan kemungkinan besar Jkw-Jk yg akan terpilih. Maka temen2 banyak juga yg bertahmid “alhamdulillah” katanya dgn ucapan yg fasih atas kemenangan Jkw -JK.

Jika benar, ketahuilah segala sesuatu yg terjadi di dunia ini, termasuk terpilihnya Jkw-Jk memang tdk ada yg kebetulan. Semua pasti atas ijin Allah SWT. Sbb muslim yg pastinya berimana akan percaya adanya qadha dan qadarNya. Namun demikian ijin Allah itu sesungguhnya belum tentu pula merupakan pilihanNya.

Jadi andaipun Jkw-Jk yg ternyata menang, maka ketahuilah mereka belum tentu pilihan Allah SWT. Loh kok bisa?!

Sy gak maksud mau merendahkan Jkw – Jkt, apalagi memposisikannya sbg pilihan yg buruk. Namun sy sekedar mengingatkan saja, jgn dulu memaknai kemenangan mereka dalam pilpres yg sbg pilihan Allah SWT. Karenanya jgn pula buru2 bertahmid atas kemenangannya. Wait and See aja dulu. Apalagi belum tentu juga mereka kelak bisa membuktikan apa2 yg sdh dijanjikannya.

Lihat di belahan bumi lain, berapa banya manusia yg akhirnya menyesal ketika ada seorang Presiden yg ternyata dzalim akhirnya terpilih menjadi kepala negaranya. Padahal dalam negeri tsb terdapat penduduknya yg beriman dan beramal shalih, disamping penduduknya yg senang ingkar pd kebenaran yg datang dari Allah SWT.

Lalu, pd saat ia terpilih apakah pemimpinnya itu merupakan pilihan Allah yg dgn sengaja telah menentukannya menjadi presidennya?! Belum tentu, sbb bisa saja keberhasilan pemimpinnya menjadi presiden terjadi hanya karena atas ijin Allah SWT setelah ia berusaha bersama kelompoknya mengorganisir secara kuat meraih kemenangan.

Dalam berbagai sejarah dan pengalaman juga sering terjadi dimana dalam sebuah pemilihan, justeru para pendusta yg akhirnya terpilih sbg pemimpin suatu bangsa dan negara, ini memang bisa sj terjadi krn dukungan finansial yg besar dan terorganisir secara kuat. Bukan karena Allah yg telah memilihnya.

Jika Allah SWT mengijinkan seorang pemimpin terpilih, maka Allah SWT memang yg berkehendak atas dirinya dgn memudahkan segala usahanya, meskipun apa yg diperjuangankan sesungguhnya hanya menuju kehancuran bangsa dan negaranya sekalipun.

Dalam perjalanan seorang pemimpin yg terpilih jika ternyata ia berakibat buruk bagi kaumnya, maka keburukannya itu akan menjadi musyibah bagi orang2 yg berdosa, sementara keburukannya juga tdk mustahil akan menimpa pd orang2 yg beriman dan beramal shalih, hanya saja bagi orang2 yg beriman dan beramal shalih keburukan seorang pemimpin bisa merupakan sebuah ujian tersendiri setelah sebelumnya berusaha memilih pemimpin yg memiliki keburukan yg paling sedikit.

Mohon maaf hanya opini.