Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

yakuza69Avatar border
TS
yakuza69
SBY, kok, Baru Tegas di Akhir Jabatan..?
SBY, kok, Baru Tegas di Akhir Jabatan..?

PRESIDEN SBY yang dikenal sebagai presiden Indonesia yang paling peragu, banyak pertimbangan dan banyak curhat, suka melow, tiba-tiba menunjukkan sikap tegas di akhir jabatannya.

Di Istana Negara, Kamis (3/7), SBY mengeluarkan tujuh instruksi kepada jajaran Polri dan TNI, untuk mengamankan Pemilu 2014. Intinya, mencegah dan menindak pelanggaran yang berkaitan dengan Pilpres.
Misalnya, aksi-aksi kekerasan, pembakaran dan perusakan yang dilakukan oleh siapapun.

“Kita harus adil dan netral, tapi tidak memberikan toleransi pada perilaku seperti itu,” SBY menegaskan. “Kalau ada gangguan tiba-tiba, maka negara siap, Polri dibantu TNI juga siap merespon dan mengatasi masalah itu,” ujar SBY.

Polri harus membantu penyelenggara pemilu jika terdapat pelanggaran, apalagi kejahatan seperti politik uang, dan intimidasi kekuasaan kepada penduduk dalam menggunakan hak suaranya.

SBY minta, agar Polri dan TNI berkoordinasi dengan penyelenggara pemilu, jajaran KPU, Bawaslu, Pemda, pers dan media massa, serta unsur-unsur terkait lainnya. Memerintahkan Menko Polhukam untuk memimpin dan mengendalikan langsung semua operasi pengamanan.

Memerintah selama dua periode (2004-2014), Presiden SBY sebenarnya banyak catatan positifnya. Negara relatif stabil, ekonomi tumbuh, keamanan lumayan terjaga. Namun, jika terkait ketegasan, pengamat, media dan publik segera memberikan penilaian negatif.

Dalam kasus Pilpres 2014 misalnya, SBY layak diragukan ketegasannya, karena sudah berpihak pada salahsatu capres. Staf ahlinya terlibat dalam penerbitan tabloid kompor, yang menista peserta pilpres dari lawan capres yang didukungnya.

Aksi kekerasan memang perlu dibrangus, dihentikan, tapi aksi perusakan atas nama agama di berbagai lokasi, selama ini, yang menimpa warga Syiah, Ahmadiyah, Kristiani, cenderung didiamkan. Tak ada efek jera pada para pelakunya.

Terakhir aksi anarkis di Yogyakarta, yang menganiaya warga yang sedang beribadah. Pengusutannya tak jelas.

Kini kembali mengeluarkan intruksi. Semoga bukan macan ompong dan berhenti sampai anarkis. Anarkis fisik, karena ada anarkis verbal. Anarkisme lisan yang disampaikan oleh media partisan yang sembarang melempar tuduhan. Akasi anarkis karena diprovokasi. Sampai di sini, SBY diuji netralitasnya – dimas.

http://poskotanews.com/2014/07/07/sb...akhir-jabatan/
0
3.5K
28
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.