Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

irogzAvatar border
TS
irogz
Pendukung fanatik calon Presiden, kamu mendukung calon Presiden mu?


Selamat Malam Indonesia,

Maksud dan tujuan dari saya menulis ini tidak lain karena saya cukup lelah dengan perang Media Sosial yang mengisi timeline saya, tulisan ini cukup singkat jika dibandingkan dengan apa yang harus kalian baca dalam artikel. Saya juga menulis ini setelah saya cukup gatal menulis komen di salah satu materi kampenye hitam salah satu calon Presiden yang masih ada sekarang. Jadi sekalian saja saya publikasikan pendapat saya. Jika ada data dan fakta yang sangat tidak akurat dalam tulisan saya mohon dimaafkan, karena saya menulis ini dalam waktu cukup singkat dan di sela-sela kesibukan saya dan hanya mengambil intisari dari yang telah saya dengar selama ini.

Bapak Prabowo Subianto ("Prabowo") itu seorang Nasionalis sejati, beliau sendiri yang mendukung Bapak Joko Widodo ("Jokowi") dari kota Solo ke Ibukota. Strategi Beliau bersama Ibu Megawati Soekarno Putri ("Mega") memadukan Jokowi dengan seorang Basuki Tjahja Purnama ("Ahok") terbukti sukses. Ahok adalah seseorang yang mungkin sama sekali tidak kita kenal sebelumnya, berasal dari kaum minoritas yang selama ini dianggap bangsa kita tidak mungkin masuk ke kancah politik. Namun pada kenyataannya strategi tersebut berhasil dan menempatkan Jokowi dan Ahok di posisi Gubernur dan Wakil Gubernur Ibukota. Peran Prabowo dan ke pluralis-an beliau tidak perlu diragukan setelah apa yang dia kerjakan. Keresahan para pendukung Jokowi bahwa "backing"-an Prabowo akan menggoyahkan ke-Pruralis-an Prabowo apabila kelak menjadi Presiden hanya Noda dibelakang baju putih, yang nantinya akan dihilangkan sendiri oleh Prabowo dengan strategi jitu beliau.

Di sisi lain, Jokowi adalah sosok yang tumbuh dan berkembang bersama rakyat. Kita tidak pernah tahu siapa Jokowi sebelumnya, karena memang beliau bukan dari kalangan elite politik yang sudah-sudah. Beliau seorang ekonom, pebisnis, yang memang mengerti bagaimana caranya bekerja, terbukti dari apa yang beliau kerjakan di Solo dan Jakarta. Keresahan pendukung Prabowo yang mengatakan bahwa Jokowi merupakan Presiden boneka, antek asing, dan hanya patuh pada Megawati, akan hilang dengan sendirinya apabila kelak Jokowi menjadi Presiden dan Beliau bekerja dengan tekun, dengan metode "blusukan"-nya dan Perekonomian Indonesia melonjak pesat.

Para pemilih melihat sosok dari kedua calon presiden kita hampir 99% melalui media Televisi, Cetak, Internet, dan Baliho. saya rasa hanya 0.001% orang di Indonesia (2.500 orang) yang betul betul mengenal dekat mereka, dalam hal ini diluar keluarga, dan teman Partai masing masing kubu, yang memilih berdasarkan kepribadian. Akuilah kalo semua di sini memilih karena pencitraan mereka berdua. Sungguh disayangkan, Media Televisi dan Cetak Nasional, yang seharusnya dalam hal ini harus bersikap obyektif dalam memberikan Pencitraan bagi kedua kubu, sudah menjadi alat untuk berkampanye bagi kedua calon Presiden, dan lebih disayangkan lagi, terlalu banyak yang menelan mentah-mentah mentah setiap doktrin yang dilontarkan kedua kubu.

Pemilu telah usai, siapapun yang menjadi Presiden Indonesia, mereka berdua adalah orang yang pantas berada disana, bukan saya, bukan anda, tapi mereka berdua. Tugas kita sebagai warga negara yang baik adalah menentukan pilihan, Prabowo atau Jokowi, mereka berdua sama saja. Pada akhirnya kita harus mendukung salah satu dari mereka, Pada akhirnya kita adalah Republik Indonesia, bukan Republik Indonesia Prabowo, dan juga bukan Republik Indonesia Jokowi. Kita memang perlu untuk melakukan pengawasan hingga ke penghitungan resmi KPU, jangan sampai ada salah satu pihak yang melakukan kecurangan, jika ditemukan, LAPORKAN KE BADAN PENGAWAS PEMILU ("BANWASLU") bukan sosial media, karena hanya memicu perpecahan, bukan jadi jalan keluar.

Kembali ketika saya masih di Sekolah dasar, Asas dari Pemilihan Umum adalah langsung, umum, bebas, RAHASIA, jujur, adil, atau disingkat "LUBER" dan "JURDIL". Jadi apa perlu teman kalian mengetahui apa yang kita pilih, jika kita berkaca dari asas ini? Jadi apabila kalian membaca ini sampai habis, apa kita masih perlu menjelek- jelekan para calon Presiden ini? Bukankah sebaiknya kita berkaca pada diri kita masing-masing, apa saya sanggup lebih baik dari mereka berdua, dalam memajukan Bangsa Indonesia? Apabila jawabannya belum, lakukan sesuatu untuk bangsa kalian, caranya, cukup menghormati perbedaan, dan jangan menyuarakan hal negatif.

Jika kalian sependapat dengan pemikiran saya, tolong sebarkan, semoga tulisan ini bisa se-viral Kampanye Hitam atau berita yang menjelek-jelekan orang lain. Saya kangen timeline saya berisi teman-teman yang menulis status tentang pekerjaan, pacar, sekolah, suami/istrinya, Foto Pernikahan, Foto Bayi, Foto jual beli Jersey, atau sekedar share Video lucu.

akhir kata, Make Love, not war.


-Sekian-

Apabila ada yang sependapat dengan saya, boleh disebarkan. Tulisan asli di Facebook saya:
https://www.facebook.com/notes/alber...52229501515849

terima kasih
0
958
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.