mudik itu bukan perkara roda dua, roda empat, roda besi atau tak beroda. Mudik adalah niatan yang kuat untuk bersilahturahmi kepada keluarga pada saat hari kemenangan. Niat ini sangat, kental dan membudaya ibarat kata, hidup di tanah rantau selama setahun, akan sangat bahagia jika meluangkan waktu pada saat lebaran bersama keluarga besar di kampung halaman.

Kenapa seih pade pake motor mungkin ini alasannya:

1. Biaya transportasi dg motor lebih murah, coba kalo naek transportasi umum dg tujuan misalnya jakarta semarang, untuk satu keluarga 2 anak, beuhh bisa ga cukup itu THR , bus 500 ribu, pesawat 800 ribu+, kereta dah abis isuenya.
   
   
2. Dengan motor Insya Allah lebih cepat sampai tujuan, karena motor bisa ambil jalan pada ruas2 yg tidak bisa di lalui mobil, trotaar misal nyaa hi hi hi
   
   
3. Bisa meliuk2 di tengah kemacetan, bayangin kalo mobil heuuhh bt abis dah pas macet
   
   
4. Bisa istirahat kapan dan dimana saja, lain dg transportasi umum.
   

5. Yang ga Kalah penting niehh kalo kebelet bisa cari pom bensin atau toilet umum dimana saja, dan bisa buang hajat dg tenang,.. transportasi umum ga semuanya menyediakan fasilitas ini, kalaupun ada tentu gak nyaman lahhh goyang2 gituuu
   

Kami para pemudik yang biasa menggunakan sepeda motor tentu tak ingin melakukan perjalanan ini dg sepeda motor, kami sadar akan risiko, tapi serasa tak ada pilihan lagi bagi kami yg berpenghasilan pas pasan. Karena tak mampu menjagkau transportasi masal yg lebih layak.

Gaji 2 jt + THR 4 Jt, mana mungkin kami membeli tiket bus dg harga 500 ribu, jika ia maka pulang pergi + biaya lain bisa 1.200.000, itu untuk satu kepala,.. bagaimana dengan satu keluarga dari satu sumber penghasilan seorang suami.Tentu bisa mudik saja kami bersyukur walau harus berpanas-panas di bulan ramadhan, tapi bertemu orang tua dan keluarga adalah laennn hal dan harus di perjuangkan.

sedikit cerita dari ane:
embah ane pernah menegur ke ibu ane, gara2 telat pulang pada saat hari raya, jadi pada saat orang2 melaksanakan sholat ied,.. Ibu ane baru sampe di kampung halaman, embah pun dgn sedih berkata,.. nduk kowe nyambut gawe ninggal wong tuo, ninggal anak setaon, ninggal sedulur setaon suwene.. mbok yao yen bodo ndang bali sak durunge bodo,.. mesakno anak-anakmu le arep ning lawang longak longok… nggolek duwit kae nek di turuti orak ono uwise sing ati2… dan emak ane pun berkaca-kaca, cuma orang jujur yang akan tahu makna ini semua


Lelahhh tentunya naek motor ampe bokong pedes panas, tapi bagi kami para pemudik motor itu semua terbayar dg kebahagian idul Fitri di kampung halaman.

Sungguh PR kuno, dan memuakkan bagi pemerintah, yang tak mampu menyediakan pilihan bagi kami rakyat ekonomi irit dalam memfasilitasi transportasi menjelang hari raya idul fitri. entah siapa orangnya yg bisa mengatasi masalah2 di negeri ini, semoga lekas muncul orangnya.

Untuk para pemudik motor semoga selamat sampai tujuan, dan pemerintah bisa lekas menyediakan sarana yang aman, nyaman, murah tentunya aminnnnn