Dari hasil quickcount yang berbeda yang di rilis TVONE, sangat membuktikan bahwa koalisi tenda besar penipu besar, selalu memberitakan kebohongan publik.


Sudah berapa kali TVONE memuat berita bohong, seharusnya KPI harus segera mencabut izin TVONE dan Lembaga survei yang menampilkan data palsu bersama TVONE juga harus dihukum secara pidana karena memberikan informasi palsu dan bohong besar kepada masyarakat

salah satu bukti data karangan palsu dan kebohongan publik yang disiarkan rcti pendukung koalisi tenda besar



liat tuch Survey LSN jumlah nya lebih dari 100%,
KOK BISA JUMLAHNYA 100,35%%??

kan data karangan ....



Skenario jahat yang mungkin dijalankan koalisi tenda besar:

1. Mereka merilis quick count abal-abal versi mereka sendiri dengan kemenangan tipis Prabowo 1-2 persen (agar tak ketahuan kecurangannya).
   
2. Mereka berusaha memanipulasi perolehan suara real count agar Prabowo menang tipis di real count dengan menyuap petugas KPU (koalisi Prahara diisi pejabat-pejabat tajir dan memiliki kekuasaan).
   
3. Jika nanti masyarakat curiga kenapa hasil real count sangat berbeda dengan quick count, mereka akan ngeles bahwa menurut quick count versi TV One, MNC, RCTI, dan Global TV Prabowo lah yang menang, dan menurut mereka quick count tersebut yang valid, quick cout lainnya dari Kompas, RRI, LSI, Cyrus, dsb. tidak valid.
   
   RAKYAT INDONESIA HARUS MEMANTAU