Rekapitulasi manual surat suara pemilu presiden di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, diwarnai aksi walkout saksi pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Joko Widodo-Jusuf Kalla. Aksi itu sebagai bentuk protes karena 17 tempat pemungutan suara yang diduga bermasalah di Kecamatan Ketapang tetap direkap oleh Komisi Pemilihan Umum Sampang.
Namun menurut Ketua KPU Sampang Samsul Muarif, aksi walkout itu tidak membatalkan hasil proses rekapitulasi manual di wilayah Sampang. "Rekapitulasi sudah selesai, hasilnya tetap kami serahkan ke KPU Jawa Timur walaupun tidak ada tanda tangan saksi Jokowi," kata dia, Rabu, 16 Juli 2014.
Menurut Samsul, hasil pungutan suara di 17 TPS tersebut tetap direkap karena tidak ada rekomendasi dari Panitia Pengawas Pemilu bahwa harus mengulangi coblosan. "Tetap direkap karena menurut kami, pemungutan suara di Ketapang sesuai prosedur," ujar dia. Dari hasil rekapitulasi manual itu pasangan Prabowo-Hatta mendapat 474.752 ruara, unggul jauh dari pasangan Jokowi-JK yang hanya menperoleh 162.785 suara.
Sementara itu di Kabupaten Sumenep, dari hasil rekapitulasi manual, pasangan Prabowo-Hatta meraih 332.956 suara, sedangkan Jokowi - JK dapat 245.410 suara. "Dari 28 kecamatan, Prabowo unggul di 19 kecamatan," kata Ketua KPU Sumenep Warist yang dihubungi.
Menurut dia, hasil rekapitulasi ini sudah final karena sesuai yang disampaikan masing-masing Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan telah disetujui oleh saksi dua kubu pasangan calon. "Selanjutnya hasil rekap ini akan kami laporkan ke KPU Jawa Timur," ujar dia.
Data KPU setempat menyebutkan jumlah daftar pemilih tetap di Kabupaten Sumenep tercatat sebanyak 896.525 orang. Namun pada pelaksanaannya, terdapat penambahan pemilih sebanyak 344 orang, pemilih khusus tambahan sebanyak 1.871 orang, sehingga total pemilih di sumenep 898.746 orang. Dari jumlah ini yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 584.223 pemilih atau 70 persen.
SUMBER