Liputan6.com, Jakarta - Tim Pembela Merah Putih yang membela Prabowo-Hatta siap berperkara di Mahkamah Konstitusi (MK), bila KPU tidak memenangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 1 itu. Anggota Tim Pembela Merah Putih Habiburohman mengatakan ada 3 hal yang akan mereka perkarakan di MK. "Kita siap baik sebagai tergugat atau penggugat. Secara umum kami konsentrasi di 3 masalah.
Pertama, money politics.
Kemudian, soal perampasan formulir C1 yang terjadi di beberapa daerah dan dugaan ketidaknetralan aparat.
Yang terakhir, pemilih yang beda domisili,
ujar Habiburochman di Gedung MK, Jakarta, Rabu (16/7/2014).

Meski demikian, bila KPU memenangkan Prabowo-Hatta maka Tim Pembela Merah Putih tidak akan melakukan gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Presiden dan Wakil
Presiden ke MK.
Sementara itu, kuasa hukum Prabowo-Hatta lainnya, Firman Wijaya menambahkan agar wewenang Hakim MK dalam memutus PHPU Presiden dan Wakil Presiden ini memiliki
batasan. Ia juga menambahkan agar proses konstitusi dilakukan secara adil.
Optimistik kita pada semua pihak terkait dalam pedoman PHPU termasuk kewenangan hakim yang bisa dikontrol untuk jadi ukuran tepat pada sengketa presiden, papar Firman.
Secara terpisah, kuasa hukum Jokowi-JK, Sirra Prayuna juga menyatakan kesiapannya dalam berperkara di MK.
Namun, ia melihat sejauh ini dari tabulasi penghitungan suara yang dilakukan kubu pasangan capres-cawapres nomor urut 2 itu, hasilnya menang Jokowi-JK sehingga tak perlu berperkara ke MK.
"Kami sudah biasa beracara di MK, tidak ada yang dikhawatirkan. Kami siap dalam kondisi apapun," jelas Sirra.

sumber : http://m.liputan6.com/indonesia-baru...o-hatta-ke-mk#

Dari sudut pandang psikologis kayaknya kubu prahara sudah mengakui kekalahan walopun tidak secara langsung di beberkan.

Dan mungkin bisa jadi bumerang untuk kubu prahara sendiri.