- Beranda
- Pilih Capres & Caleg
Masyarakat INDONESIA RESAH atas Perilaku JOKOWI, METRO TV, KOMPAS dan antek-anteknya
...
TS
tiganolganol
Masyarakat INDONESIA RESAH atas Perilaku JOKOWI, METRO TV, KOMPAS dan antek-anteknya
Masyarakat INDONESIA RESAH atas Perilaku JOKOWI, METRO TV, KOMPAS dan antek-anteknya
Pilpres 9 Juli sdh selesai. Namun rakyat Indonesia, kini berada dalam keadaan kurang kondusif dan resah
JOKOWI CS menyebarkan slogan yg provokatif : JOKOWI hanya bisa kalah jika PILPRES dicurangi. LAWAN. Sungguh tdk etis dan sangat berbahaya
JOKOWI CS terlalu prematur dan grasa grusu mengumumkan kemenangannya, satu jam setelah pemungutan suara ditutup
Setelah pengumuman prematur versi Quick Count, JOKOWI CS melakukan demonstrasi kemenangan di bundaran HI yang sdh diskenariokan
Muncul statement provokatif opini menyesatkan lembaga survey di KOMPAS yakni : Jika hasil KPU beda dengan QC: KPU yang salah.
Muncul dan marak intimidasi yg sudah mengarah ke kekerasan fisik : Perampokan C1 di BIMA, Bom molotov ke kantor JS, pengerahan massa ke kantor KPU, dll
Berusaha menggiring opini rakyat Indonesia melalui metro TV dan KOMPAS bahwa capres JOKOWI sudah menang, tanpa mengindahkan aturan dan UU yg berlaku. Sungguh memalukan
Perilaku JOKOWI CS sungguh sangat memalukan karena menghalalkan segala cara untuk capai tujuan, tidak siap terima kekalahan yang dapat memecah belah persatuan/kesatuan bangsa.
Metro TV terbukti secara sistematis, terencana, sporadis, dan cukup lama menyebarkan kabar bohong, propaganda, dan fitnah yang bisa mengarah kepada perpecahan nasional.
Apa yang dilakukan Metro TV bukan saja melanggar ketentuan penyiaran, tapi juga penistaan pada prinsip utama pemilu seperti memberikan kabar bohong tentang berbagai isu selama Pilpres, menyiarkan berita tanpa prinsip keseimbangan yang layak, membangun opini meresahkan kecurangan yang tak berdasar yang mendiskreditkan salah seorang kandidat presiden Prabowo Subianto, melakukan kampanye kepada pasangan JOKOWI - JK pada hari tenang 6-8 Juli 2014, menyiarkan hasil hitung cepat (quick count) Pemilu Presiden 9 Juli 2014 dari lembaga yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kredibilitas metodologisnya, dan menyembunyikan hasil survei yang berbeda dengan preferensi politik Metro TV.
Atas perilaku provokator keji tersebut itulah kami masyarakat merasa resah dan atas dasar itulah kami meminta kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Komisi Penyiaran Indonesia untuk mencabut izin penyiaran Metro TV. Hal ini demi kemaslahatan bangsa dan demokrasi yang telah kita rawat bersama, serta mencegah bangsa ini terpecah-belah dan mengarah kepada perang saudara seperti yang terjadi di era NAZI Hitler, Yugoslavia, dan Rwanda.
Masyarakat Indonesia mencintai negerinya. Kami tidak mau diobok-obok dengan provokasi menyesatkan yang membuat suasana tambah keruh. Kami tidak mau Indonesia tercinta chaos.
REFERENSI
Pernyataan Pongah menyesatkan Burhan Muhtadin - Beda dengan QC,KPU Salah
Massa JOKOWI siap Tentang KPU jika JOKOWI Kalah
Bom molotov di kantor JSI
Metro TV Provokator
Solihin GP kerahkan massa relawan JOKOWI datangi KPU Jabar
JOKOWI tidak legowo siap kalah
Provokasi Pemilu Curang membahayakan
Mobil PKS Bima berkas C1 dirampok
Ditemukan 600 Spanduk perkeruh suasana
Pilpres 9 Juli sdh selesai. Namun rakyat Indonesia, kini berada dalam keadaan kurang kondusif dan resah
JOKOWI CS menyebarkan slogan yg provokatif : JOKOWI hanya bisa kalah jika PILPRES dicurangi. LAWAN. Sungguh tdk etis dan sangat berbahaya
JOKOWI CS terlalu prematur dan grasa grusu mengumumkan kemenangannya, satu jam setelah pemungutan suara ditutup
Setelah pengumuman prematur versi Quick Count, JOKOWI CS melakukan demonstrasi kemenangan di bundaran HI yang sdh diskenariokan
Muncul statement provokatif opini menyesatkan lembaga survey di KOMPAS yakni : Jika hasil KPU beda dengan QC: KPU yang salah.
Muncul dan marak intimidasi yg sudah mengarah ke kekerasan fisik : Perampokan C1 di BIMA, Bom molotov ke kantor JS, pengerahan massa ke kantor KPU, dll
Berusaha menggiring opini rakyat Indonesia melalui metro TV dan KOMPAS bahwa capres JOKOWI sudah menang, tanpa mengindahkan aturan dan UU yg berlaku. Sungguh memalukan
Perilaku JOKOWI CS sungguh sangat memalukan karena menghalalkan segala cara untuk capai tujuan, tidak siap terima kekalahan yang dapat memecah belah persatuan/kesatuan bangsa.
Metro TV terbukti secara sistematis, terencana, sporadis, dan cukup lama menyebarkan kabar bohong, propaganda, dan fitnah yang bisa mengarah kepada perpecahan nasional.
Apa yang dilakukan Metro TV bukan saja melanggar ketentuan penyiaran, tapi juga penistaan pada prinsip utama pemilu seperti memberikan kabar bohong tentang berbagai isu selama Pilpres, menyiarkan berita tanpa prinsip keseimbangan yang layak, membangun opini meresahkan kecurangan yang tak berdasar yang mendiskreditkan salah seorang kandidat presiden Prabowo Subianto, melakukan kampanye kepada pasangan JOKOWI - JK pada hari tenang 6-8 Juli 2014, menyiarkan hasil hitung cepat (quick count) Pemilu Presiden 9 Juli 2014 dari lembaga yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kredibilitas metodologisnya, dan menyembunyikan hasil survei yang berbeda dengan preferensi politik Metro TV.
Atas perilaku provokator keji tersebut itulah kami masyarakat merasa resah dan atas dasar itulah kami meminta kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Komisi Penyiaran Indonesia untuk mencabut izin penyiaran Metro TV. Hal ini demi kemaslahatan bangsa dan demokrasi yang telah kita rawat bersama, serta mencegah bangsa ini terpecah-belah dan mengarah kepada perang saudara seperti yang terjadi di era NAZI Hitler, Yugoslavia, dan Rwanda.
Masyarakat Indonesia mencintai negerinya. Kami tidak mau diobok-obok dengan provokasi menyesatkan yang membuat suasana tambah keruh. Kami tidak mau Indonesia tercinta chaos.
REFERENSI
Pernyataan Pongah menyesatkan Burhan Muhtadin - Beda dengan QC,KPU Salah
Massa JOKOWI siap Tentang KPU jika JOKOWI Kalah
Bom molotov di kantor JSI
Metro TV Provokator
Solihin GP kerahkan massa relawan JOKOWI datangi KPU Jabar
JOKOWI tidak legowo siap kalah
Provokasi Pemilu Curang membahayakan
Mobil PKS Bima berkas C1 dirampok
Ditemukan 600 Spanduk perkeruh suasana
0
20.4K
339
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Pilih Capres & Caleg
22.5KThread•3.1KAnggota
Urutkan
Terlama
Thread Digembok