Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sahabatnoahh456Avatar border
TS
sahabatnoahh456
5 mainan ini dapat menyebabkan penyakin yang serius Gan
1. Mainan Magnet

Indah memang jika kita memiliki berbagai koleksi mainan magnet yang dapat ditempel di kulkas. Meski begitu, mainan ini dapat menimbulkan kematian, terutama bagi penderita jantung lemah.

Penelitian di Swiss mengatakan bahwa magnet dapat mengganggu kinerja alat pacu jantung atau pacemaker. Apalagi jika si pemilik jantung lemah berdiri dekat magnet sejauh 3 cm dari lemari es.

Selain itu para peneliti dari University Hospital of Zurich, Swiss, juga mengatakan beberapa warna magnet yang dapat memengaruhi kesehatan. Jika magnet memiliki warna abu-abu kusam, daya magnet yang dihasilkan pun rendah dan tak perlu dikhawatirkan efeknya.

Tetapi jika warnanya keperakan dan agak berkilau, maka magnet tersebut terbuat dari campuran logam neodymium-bsi-boron. Mainan dengan magnet yang seperti ini dapat menghasilkan magnet dengan daya lekat yang sangat kuat.

Penelitian ini pun juga telah dibuktikan kepada beberapa penderita lemah jantung. Dengan menggunakan bantuan alat elektronik agar tak berisiko terkena serangan jantung mendadak, para pasien terbukti mengalami gangguan. Terutama pada jarak yang kurang dari 3 cm.

2. Mainan Logam

Memiliki bentuk fisik yang mengilap, tentunya mainan berbahan dasar logam ini lebih menarik perhatian anak-anak. Tapi siapa sangka bahwa mainan ini ternyata mengandung beberapa zat yang berbahaya bagi kesehatan anak.

Mainan yang berbahan dasar logam ini mengandung zat beracun seperti timbal dan kadmium. Bagi sebagian anak-anak, terutama bayi, mainan seperti ini perlu diperhatikan. Tak jarang mereka suka menelan mainan yang menarik menurut mereka.

"Kami mengamati bahwa kadmium dan kontaminasi timbal sangat beracun dan berbahaya jika dibuat menjadi mainan. Dari beberapa sampel kami juga menemukan adanya tembaga, nikel, arsen, dan antimon," ungkap Gerald J. Zagury, seorang profesor di Polytechnique Montreal, Kanada.

Menurut para peneliti, zat-zat sampel yang berbahaya ini melebihi ambang batas aman bagi anak, terutama bagi kesehatan pencernaan mereka. Sebab jika terpapar terus-menerus, bukan tidak mungkin anak berisiko terkena efek berbahaya akut seperti sakit perut, mual, muntah, dan diare

3. Mainan Laser

Tak hanya mainan dengan bahan dasar logam, laser juga termasuk mainan yang menarik bagi anak-anak. Warnanya yang terang sering digunakan anak-anak untuk menarik perhatian kucing, mengagetkan orang pada malam hari, dan menyoroti teman. Meski menarik, laser juga berbahaya bagi anak-anak, terutama untuk mata.

Sudah banyak kasus yang melibatkan laser pada kerusakan mata anak. Salah satunya seperti kejadian di awal tahun ini. Seorang anak menjadi buta setelah terkena laser yang disorotkan oleh seseorang. Laser tersebut telah memecahkan pembuluh darah pada retina anak itu sehingga menyebabkan pendarahan.

Laser memiliki beberapa tenaga yang berbeda tergantung kelasnya. Laser dengan kelas 4 memiliki tenaga sebesar 1.250 miliwatt. Tenaga ini cukup besar dan sangat berbahaya bagi mata. Sedangkan pointer laser yang kita kenal memiliki tenaga tidak lebih dari 5 watt.

Meski begitu, menurut Food and Drug Administration, AS ada beberapa cara agar bermain laser menjadi lebih aman. Jangan pernah mengarahkan laser secara langsung ke arah mata, baik manusia atau hewan. Jangan pula mengarahkan sinar laser ke permukaan yang memantulkan cahaya. Dan selalu ingat bahwa efek laser dapat menyebabkan kecelakaan serius.

4. Game Digital

Di era digital seperti ini, orang tua lebih mudah memberikan mainan-mainan yang ada pada handphone atau tablet. Selain mudah dibawa, mainan seperti ini juga salah satu cara bagi orang tua jika anak mereka rewel. Meski begitu kecenderungan untuk bermain game digital tidak baik bagi kondisi fisik maupun mental anak.

"Memang enak ya pakai tab atau smartphone, dikasih ke anak terus dia bisa anteng. Tapi orang tua harus memberi pengawasan yang tepat, batasi jam anak bermain gadget," imbuh Yandramin Halim, Managing Director PT Faber-Castell International Indonesia.

Tak hanya dapat merusak mata, hasil penelitian di Inggris juga mengatakan bahwa bermain game digital dengan posisi yang salah dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan tulang belakang. Selain itu, bagi anak-anak yang sudah mulai kecanduan dengan permainan tersebut, mereka akan mudah agresif.

"Coba ganggu anak yang lagi main, mereka bisa agresif karena mereka merasa 'dipaksa' keluar dari dunianya saat itu," terangnya. Untuk itu, lebih baik orang tua senantiasa mendampingi anak-anaknya sedini mungkin saat bermain game digital.


5. Boneka

Sering kita dengar bahwa mainan juga merupakan salah satu sarang kuman. Sebuah studi dari University at Buffalo School of Medicine and Biomedical Sciences menemukan bahwa Streptococcus pneumoniae dan Streptococcus pyogenes dapat berlama-lama hidup di luar tubuh manusia.

S.pyogenes merupakan penyebab umum radang tenggorokan dan penyakit kulit pada anak-anak di sekolah. Selain itu, bakteri ini juga menyebabkan infeksi parah pada orang dewasa. Sedangkan S.pneumoniae penyebab kecacatan dan kematian akibat infeksi saluran pernapasan pada anak-anak dan orang tua, juga penyebab infeksi telinga.

Menurut penelitian, boneka positif mengandung bakteri S.pyogenes dan bakteri S.pneumoniae. Pengujuian ini dilakukan setelah permukaan dibersihkan.

"Kami menemukan bahwa patogen ini bisa bertahan dalam waktu yang lama di luar inang manusia. Umumnya, benda yang terkontaminasi dengan bakteri biofilm bisa bertindak sebagai reservoir selama berjam-jam bahkan berbulan-bulan sehingga individu yang melakukan kontak pun bisa terkena infeksi," papar Anders Hakansson, pemimpin studi ini.
0
2.1K
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.