Ketua DPD Partai Gerindra yang juga anggota tim pemenangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, Muhammad Taufik, menyatakan pasangan nomor urut satu tersebut memenangi pemilihan presiden 9 Juli lalu di wilayah DKI Jakarta. Sebab, pasangan Prabowo-Hatta mendapat 52 persen suara. "Hasil dari real count kami, nomor urut satu menang," katanya, Ahad, 13 Juli 2014.

Hasil penghitungan itu, kata Taufik, berasal dari rekap formulir C1 yang disisir satu persatu oleh timnya. "Kami tidak pakai quick count," katanya.

Menurut Taufik, pasangan nomor urut satu memperoleh kemenangan di sejumlah kawasan di Jakarta. "Di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Pusat," katanya. Di kawasan lain, yaitu di Jakarta Barat dan Jakarta Utara, kemenangan pasangan yang diusung Partai Gerindra tersebut tak mutlak.

Di dua kawasan tersebut, Taufik mengungkapkan, timnya

menemukan banyak kecurangan, sehingga Prabowo-Hatta mengalami kerugian suara. "Di satu kelurahan, bisa ada 1.000 suara hilang," katanya. Dalam hitungan timnya, ada 1.245 tempat pemungutan suara yang bermasalah. "Itu sudah kami laporkan ke Bawaslu dan Panwaslu," ujarnya.

Adapun dari hasil quick count yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting, pemilu presiden di Jakarta dimenangkan oleh pasangan nomor urut dua, Joko Widodo-Jusuf Kalla, dengan capaian 55,86 persen suara. Sedangkan Prabowo-Hatta memperoleh 45,14 persen. Namun Taufik mengklaim hasil penghitungan real count pihaknya lebih tepat karena langsung timnya langsung mengecek formulir C1.

sumber: http://www.suaranews.com/2014/07/tak...-valid-c1.html