Metrotvnews.com, Jakarta: Pasca Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014, proses rekapitulasi suara terus dilakukan. Komisi Pemilihan Umum diharapkan bisa bersikap netral dalam menentukan pemenang pilpres berdasarkan perolehan suara terbanyak.

"KPU harus netral dan tidak memenangkan Prabowo karena kita semua tahu hasil quick count Jokowi menang," ujar Koordinator Pro-Jokowi (Projok) Nasional dan Pemenangan Projok Jawa Barat Ahmad Riyani , di Jakarta, Minggu (13/7/2014).

Massa Projok seluruh kota besar, berencana menentang keputusan KPU bila memenangkan pasangan Prabowo-Hatta. Sebelumnya, Barisan Rakyat Dukung Jokowi telah menggalang massa untuk menentang hal yang serupa. "Kita akan menentang keputusan KPU jika KPU memenangkan pasangan Prabowo-Hatta," tukasnya.

Ia mengatakan, KPU harus profesional dan mengacu pada hasil hitung cepat yang telah dilakukan oleh lembaga survei. "Kita mengacu kepada hasil quick count beberapa lembaga survei dan media, Jokowi telah memenangkan Pilpres 2014 ini. Jika KPU membuat keputusan berbeda, maka kami akan turun ke jalan dan memperjuangkan kemenangan Jokowi sampai titik darah penghabisan,". tegasnya.

Selain itu, aktivis 98 Bonie Hargens pun mengatakan, KPU akan bermasalah dengan rakyat. Jika hasil hitung KPU berbeda dengan hitung cepat yang telah memenangkan Jokowi-JK.

Ditambahkan Boniie, KPU harus berkerja sebagai negarawan, tidak boleh terlibat dalam permainan. "Jika KPU tetap memenangkan Prabowo pasti akan terjadi kekacauan yang sangat serius," tukasnya.

Projok telah menggalang massa di seluruh kota besar, untuk mendesak KPU menghormati netralitas, tidak memenangkan Prabowo-Hatta dan mengacu pada hitung cepat.

"Karena track record lembaga-lembaga yang memenangkan Jokowi ini tidak pernah salah dalam melakukan quick count. Kalau tiba-tiba KPU memenangkan Prabowo dengan fakta, kami menemukan banyak kecurangan dalam penghitungan suara pastinya akan menimbulkan kekacauan sangat serius," tegasnya.

http://pemilu.metrotvnews.com/read/2...netralitas-kpu

Jadi udah JELAS yah, tanggal 22 july 2014 besok jokowi pasti MENGGUNAKAN kekuatan MASSA untuk MELEGITIMASI kemenangan sepihak hasil quick count. Jokowi pasti MEMBENTURKAN MASSA demi ambisi PRIBADI. Meraih kemenangan dengan CARA APAPUN..

Rakyat MENJADI KORBAN.. yang TAK BERSALAH terkena IMBAS ambisi POLITIK & KEKUASAAN.. KERUSUHAN dan BENTURAN kekuatan MASSA tak bisa DIHINDARI.. INDONESIA diambang KEHANCURAN hanya GARA2 AMBISI KEKUASAAN satu GOLONGAN manusia yang lebih MEMENTINGKAN KELOMPOK daripada KEPENTINGAN BANGSA & NEGARA..

CHAOS.. CHAOS.. CHAOS..

(CHAOS) KPU berbagai Daerah dikepung Massa (Anarkis)

(JOKOWI) Kalau Tak Puas bawa ke MK jangan ke Jalan

(Tuhan Baru telah Lahir) Lembaga Quick Count Klaim Mereka Paling Benar

(CURANG) Jokowi diminta Sabar tunggu Real Count KPU

(Indonesia Hebat) Jokowi Menang Mutlak di lokasi Strategis

(SUMBER KERUSUHAN) Siapa SUMBER KERUSUHAN saat PILPRES? (CHAOS)

(Harus diblow up) Fakta2 & Kronologis Pilpres di Hongkong (Update)

PDIP & PKB Ancam Kerahkan Massa Tanggapi Isu Pemilu