Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

shopishieldsAvatar border
TS
shopishields
70% C1 KPU sudah masuk, Pemuja Jokowi harus tabah kalau akhirnya dikalahkan Prabowo

Kondisi jumlah formulis C1 yang masuk hingga Sabtu sore, 12 Juli 2014

Real Count Kubu Prabowo Lebih Baik Dibanding Jokowi
Sabtu, 12 Juli 2014 - 00:06 wib

JAKARTA - Real count kubu Prabowo Subianto–Hatta Rajasa dinilai jauh lebih baik dan siap dibanding  kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla. “ Tak ada masalah dengan real count Kubu Prabowo Hatta didasarkan data hasil perhitungan oleh saksi (form C1)  Partai Keadilan Sejahtera yang bertugas di seluruh Indonesia,” kata pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Pangi Syarwi Chaniago, Jumat (11/7/2014).
 
“Mereka lebih baik dan siap dibanding kubu Jokowi-JK,” kata Pangi. Kubu Prabowo-Hatta menumpukan hitungan real count dari data saksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Meski kubu Jokowi dan JK juga melakukan real count dari data saksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) , menurut Pangi , kader PKS Jauh lebih militan dibanding kader  PDIP.
 
”Meski kita tahu kaderisasi dua partai ini baik, namun PKS memberi pendidikan politik  jauh lebih baik bagi kadernya dibanding PDIP ke kadernya. Saya percaya kader PKS mengawal form C1 dengan baik, kecil kemungkinan ada kecurangan,” kata Pangi. “Buktinya pada Pemilihan Legislatif lalu, para kader ini mengawal suara partai mereka dari awal sampai akhir.  PKS akhirnya meraih 6, 9 persen. Jika tak dikawal dengan baik pasti perolehannya di bawah Parlementary Treshold (PT) 3,5 persen,” kata Pangi.
 
Pangi juga menambahkan bahwa sebagian saksi PKS rela tidak mendapat imbalan dalam mengawal surat suaranya. Padahal menurutnya, tugas saksi berat karena harus bekerja dari pagi sampai malam. “Ini berbeda dengan kader PDIP, meski keduanya sama-sama militant,” katanya.
 
Pusat Tabulasi Data tim Saksi PKS untuk Prabowo Hatta mengolah data hasil perhitungan oleh saksi (C1) yang bertugas di 470 ribu TPS di 33 provinsi dan 359 kabupaten kota seluruh Indonesia. Sementara ini merilis angka 52,3 persen untuk Prabowo Hatta dan 47,7 persen untuk Jokowi –JK.
 
Menurut Pangi, real count yang dibuat masing-masing kubu capres bersifat data pembanding .”Data utama tetap data Komisi Pemilihan Umum (KPU),” kata Pangi.
 
Menurutnya, jika KPU sudah merilis data, semua pihak harus menghargai  keputusan itu. Bukan malah menuding bahwa KPU salah hitung. “Kecil kemungkinan KPU bermain curang karena banyak pihak yang terlibat. Mulai dari KPPS, para Saksi, petugas kemanan dan sebagainya,” kata Pangi.
http://pemilu.okezone.com/read/2014/...banding-jokowi

Real Count Timses Prabowo Sudah 90%, Dan Prabowo Unggul 7%! Real Count Jokowi Masih Foto Copy?
Saturday, July 12, 2014

Usai maraknya lembaga survei mengeluarkan hasil hitung cepat atau quick count, kini partai masing-masing kubu koalisi kedua pasangan capres-cawapres berlomba-lomba mengeluarkan data real count yang didapat dari Formulir C1 yang diperoleh dari para saksi di lapangan. Komisi Pemilihan Umum (KPU) sendiri baru akan secara resmi mengumumkan hasil real count pada 22 Juli mendatang.

Tim sukses (timses) pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa turut mengeluarkan hasil real count berdasarkan Form-C1 yang diperoleh para saksi di lapangan. Anggota timses Prabowo-Hatta Marwah Daud Ibrahim mengatakan, data real count diperoleh dari tiga pusat data yakni Kartanegara Centre, data saksi PKS di seluruh TPS dan data Cikeas. "Alhamdulillah. hasil Real Count Kartanegara centre, Prabowo-Hatta vs Jkw-Jk, Prabowo Hatta menang dengan selisih 7%," kata Marwah dalam rilis yang diterima merdeka.com, Sabtu (12/7).

Persentase perolehan suara yang diperoleh dari Kartanegara Centre untuk Prabowo - Hatta vs Jokowi - JK adalah 54%:46%. Sementara itu data saksi PKS di seluruh TPS, menurut Marwah, sudah masuk 90%, dengan hasil 54% untuk pasangan Prabowo-Hatta dan 46% untuk pasangan Jokowi-JK.

Data real count Cikeas mendapati perolehan suara yang sama dengan kedua pusat data tersebut, yakni 54% untuk pasangan Prabowo - Hatta dan 46% untuk pasangan Jokowi - JK. "Alhamdulillah, hasilnya semua sama. Insya Allah Prabowo Hatta menang. Amin Ya Rabbal Alamin," tutup Marwah.
http://www.suaranews.com/2014/07/rea...ah-90-dan.html


Ini Update Hasil Real Count Tim Prabowo-Hatta oleh Pusat Tabulasi Nasional
Jumat, 11 Juli 2014 20:56 WIB

JAKARTA, Jaringnews.com - Sejak hari Rabu kemarin (9/7) Koalisi Merah Putih talah melakukan hitungan secara Real berdasarkan formulit C1 dari Tiap TPS yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Formulir C1 itu langsung di-scan dan dikirim ke Pusat Tabulasi Nasional Tim Pemenangan Koalisi Merah Putih.

Dari hasil yang diperoleh, berdasarkan di up-date per harinya, masih menempatkan pasangan Capres Prabowo-Hatta ungul.

Seperti hasil up-date yang dirilis per hari ini, Jumat, 11 Juli 2014 pukul 18:00 WIB, Real Count Tabulasi Nasional Koalisi Merah Putih kembali memperoleh hasil yang kembali menempatkan Prabowo-Hatta unggul dengan memperoleh suara sebanyak 45.663.339 (51,58%) denganTotal Suara Masuk: 88, 529,510 (67%). Sementara pasangan Jokowi-JK memperoleh suara sebanyak 42.866,111 (48,42%).

Sekedar diketahui, Real Count Tabulasi Nasional Koalisi Merah Putih yang dirilis sebelumnya per pukul 23.30 WIB, Rabu 9 Juli 2014 lalu hasilnya tidak terdapat peubahan yang signifikan. Persentase nasional antara pasangan Prabowo-Hatta (No.1) dan Jokowi-Kalla (No.2) adalah No.1 = 52.04% dan No.2 = 47.96%,
http://jaringnews.com/politik-perist...ulasi-nasional

65% Rekap Suara PKS, Prabowo-Hatta Klaim Unggul 2,79 Juta Suara
Sabtu, 12 Juli 2014 13:57 WIB

     JAKARTA - Pasangan Calon Presiden/Wakil Presiden, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, mengklaim unggul tipis atas pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla melalui "real count" yang dilakukan Koalisi Merah Putih hingga Jumat (11/7) pukul 18.01 WIB.

    Menurut Sekretaris Tim Prabowo-Hatta, Fadli Zon, sampai dengan pukul 18.01 WIB kemarin (11/7), sudah 65,06 persen dari total suara yang bisa direkap atau 88.529.510 suara. Versi Fadli, duet Prabowo-Hatta masih unggul 2,79 juta suara di atas Jokowi-JK. “Prabowo-Hatta masih unggul dengan persentase 51,58 persen atau 45.663.399 suara. Sedangkan pasangan Jokowi-JK sebesar 48,42 persen atau 42.866.111," kata Fadli Jumat (11/7) malam di Jakarta.

Namun, dibanding kemarin angka rekapitulasi suara terbaru itu justru memperlihatkan penurunan. Data pada hari Kamis (10/7) pukul 18.20 WIB menunjukan perolehan suara Prabowo-Hatta masih berada di angka 51,67 persen, sedangkan Jokowi-JK hanya 48,33 persen. Meski demikian Fadli yakin hasil real count itu menunjukan kondisi yang sebenarnya. Pasalnya, rekapitulasi dilakukan dari hasil hitung resmi yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu di tempat pemungutan suara (TPS).

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu pun menantang pihak-pihak yang tidak percaya dengan hasil tersebut untuk mengadu data. Fadli mengatakan, kubu Jokowi-JK sebaiknya berhenti berpolemik di media massa dan membuka data milik mereka. "Kita punya bukti form C1 (rekapitulasi suara di TPS, red) yang akan kita buka ke media yang berasal dari saksi kredibel. Sedangkan kubu sebelah berani tidak buka datanya ke media?" ujarnya.

Meski unggul versi real count mereka, Cawapres Hatta Rajasa belum mengklaim keunggulan suara tersebut sebagai kemenangannya dalam laga Pilpres 2014. Ia meminta semua pihak bersabar menanti perhitungan dari KPU. "Tetapi saya mengajak tunggu hasil KPU 22 Juli agar masyarakat kita jadi tenang, kita harus jaga ketenangan dan keteduhan," ujarnya.

Hatta mengatakan, hasil quick count yang beragam tak perlu dijadikan bahan acuan. Lain halnya dengan real count, menurutnya, data itu bisa dijadikan acuan untuk dibandingkan dengan data KPU nanti. "Menurut pandangan saya, kita lebih mengacu pada real count, karena kalau melihat quick count, masing-masing pihak punya dasar," tutupnya.

    Sebelumnya pada Kamis (10/7), tim kampanye nasional pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, mengklaim capres nom0r urut 1 itu unggul tipis dari Joko Widodo-Jusuf Kalla berdasarkan perhitungan resmi berbasis form C1 atau real count. "Sejak TPS ditutup, pusat tabulasi tim Prabowo-Hatta sudah mengumpulkan suara. Dari data per pukul 18.20 WIB, terkumpul 82.975.065 suara atau sekitar 60 persen dari total jumlah pemilih," kata Ketua Tim Kampanye Nasional Bidang Data dan Saksi, Taufik Ridho.  Hasilnya, pasangan Prabowo-Hatta mendapat 42.974.556 suara atau 51,67 persen, sementara pasangan nomor urut 2 Jokowi-JK dipilih oleh 40.100.509 pemilih atau 48,33 persen.

    Ia menambahkan data itu akan terus bergerak setiap 10 menit. Jika terkumpul 60 persen data, maka raihan suara tidak akan berubah. 
    Kendati demikian, kata dia, data tersebut tidak dijadikan klaim secara mutlak karena keputusan resminya ada di KPU.  Dari data yang ada, Prabowo-Hatta unggul di provinsi di Indonesia Barat, seperti Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Banten, Nusa Tenggara Barat (NTB), Gorontalo dan Maluku Utara.

    Ia menambahkan daerah pertarungan keduanya ada di Jawa dan di Jawa Barat atau provinsi dengan jumlah pemilih paling besar, Prabowo-Hatta unggul dengan margin yang cukup jauh. "Kita menang di Jawa Barat, juga provinsi-provinsi yang jumlah pemilihnya banyak, sementara mereka (pasangan Jokowi-JK) unggul di daerah yang penduduknya sedikit," katanya.

    Menanggapi real count PKS, Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai, hasil perhitungan dari PKS yang diumumkan pada Kamis (10/7) sama dengan hasil survei sebelum pemilu. Bahkan hasil perolehan setiap provinsi sama persis hingga dua digit di belakang koma, katanya.   Hasil hitung riil dari PKS menunjukkan Prabowo-Hatta meraih 52,04 persen sedangkan Jokowi-JK meraih 47,96 persen. "Apakah ini sebagai bukti bahwa ’real count’ yang dipakai tersebut hanya untuk menyenangkan Prabowo-Hatta," katanya.

    Ia mengatakan semua pihak sebaiknya lebih mengutamakan kebenaran berdasarkan data-data yang valid. "Kami melihat di PKS banyak sosok yang kredibel seperti Doktor Zulkieflimansyah," ujarnya yang mengajak semua pihak mengedepankan kredibilitas dan integritas sebagai sesama anak bangsa.

    Hasto juga mengomentari pernyataan Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani yang menyatakan bahwa pada 2004 klaim Megawati-Hasyim menang dan real count SBY-JK menang. "Dalam situasi seperti ini sebaiknya semua pihak menjaga suasana kondusif dan ikut mengawasi rekapitulasi hasil penghitungan suara," katanya. Menurutnya, pernyataan Muzani itu untuk membangun persepsi bahwa segala sesuatunya bisa berubah.

    Sementara itu, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali menegaskan posisinya dalam pemilu presiden. SBY menyatakan bahwa dirinya tetap menjadi pihak yang netral di antara kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.   "Posisi saya jelas, baik secara pribadi maupun kepala negara saya berada di tengah. Harus menjadi bagian dari soluasi dan mengelola isu ini dengan sebaik-baiknya," tegas SBY saat membuka sidang kabinet paripurna, di kantor kepresidenan, Jakarta, Jumat, (11/7). 

      SBY mengungkapkan, banyak pihak yang menudingnya akan menggunakan kekuasaannya dalam pilpres kali ini. Namun, hal itu ditampiknya. "Ada yang mengira presiden punya power untuk mmpengaruhi hasil pilpres. Saya katakan, tidak ada," sambungnya.

      Jika ada perselisihan menyangkut pemilu, kata dia, dapat diselesaikan di Mahkamah Konstitusi (MK). Kekuasaan, lanjutnya, justru berada di tangan MK dan Komisi Pemilihan Umum (KPU).   SBY hanya menjanjikan bahwa secara moral ia bertanggung jawab agar pilpres ini berjalan baik dan demokratis. "Pada 20 Oktober nanti saya akan digantikan oleh presiden hasil pemilu ini. Saya harap seluruh pihak menempati agenda nasional ini, jangan sampai mundur. Mari kita berusaha supaya tanggal 20 Oktober nanti tepat melantik presiden pengganti saya," tandasnya.

Sementara itu, KPU mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati menyimak maraknya real count (hitung sebenarnya) yang dipublikasikan sejumlah lembaga terkait Pilpres, Rabu (9/7). "Yang sah itu menurut undang-undang adalah, pengumuman resmi yang dilakukan KPU berdasarkan rekapitulasi berjenjang," ujar Komisioner KPU, Ida Budhiati di Jakarta, Jumat (11/7).

Menurut Ida, sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku, KPU baru akan mengumumkan hasil rekapitulasi paling lambat 22 Juli mendatang. Masyarakat diharapkan masyarakat bersabar karena KPU tidak ingin gegabah dalam melakukan penghitungan. Saat ditanya apakah real count yang dilakukan beberapa lembaga menyalahi aturan, Ida menyatakan hal ini bukan terkait persoalan benar atau salah semata. Apalagi dalam undang-undang keterbukaan informasi publik partisipasi masyarakat juga punya akuntabilitas. Namun ada baiknya sejumlah kalangan memberi informasi benar sehingga masyarakat tidak dirugikan. "Mereka punya maksud apa dengan melakukan itu? Bagaimana akuntabilitas lembaga-lembaga dari kelompok yang melakukan kegiatan itu. Hal ini tentu perlu menjadi pertimbangan masyarakat,” katanya.
http://www.radarbangka.co.id/berita/...279-juta-suara

-----------------------------------

Kalau kata orang-orang di lembaga Survei yang sukanya bikin "quick count", bila data sudah masuk diatas 60%, biasanya sudah mulai stabil, perubahan angka prosentasenya relatif stabil, dan tak akan banyak bergeser lagi. Mengingat data dari formulir C1 yang masuk ke KPU sudah melebihi 70%, maka seharusnya trend kemenangan atau kekalahan dari calon Presiden sudah bisa ditebak, meski harus menunggu keputusan KPU hingga data masuk 100% dan selesai di verifikasi semua kesalahan dan kekeliruan data di formulir C1 itu. Tapi kesalahan atau kekeliruannya kayaknya akan sangat kecil sekali, mungkin dibawah 1% dari data yang masuk.

Informasi dari tim PKS yang menjadi ujung tombak Prabowo untuk menghimpun formulir C1 dari data saksi-saksinyandi seluruh tanah air, dimana di kumpulkan di hampir 270.000 TPS, diberitakan 90% sudah masuk, trend kemenangan ada di pasangan Prabowo. Sementara PDIP pun sedang melakukan perhitungan sama dengan memakai copyan C1 dari para saksi-saksinya. Kalau toh kalah atau menang, akan sangat tipis sekali tampaknya. Tapi kali ini tampaknya pihak Prabowo akan menang di akhirnya



emoticon-Matabelo
Diubah oleh shopishields 12-07-2014 13:17
0
36.4K
134
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.