nuke1992Avatar border
TS
nuke1992
POPULASI, SAMPEL, dan SUP BUNTUT
POPULASI, SAMPEL, dan SUP BUNTUT

Menyikapi polemik hasil Quick Count Pilpres kali ini akhirnya membuat saya tergelitik untuk menulis lagi tentang populasi dan sampel.

Seorang ibu yang ingin ‘mengetahui’ rasa sup buntut yang dimasaknya tentu saja tak perlu menghabiskan seluruh sup yag ada di panci. Cukup mengambil satu atau beberapa sendok untuk menyimpulkan rasa sup secara keseluruhan

Dalam statistik, Populasi didefinisikan sebagai keseluruhan objek yang memiliki karakteristik. Kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui karakteristik tersebut dinamakan sensus. Sementara itu sampel adalah sebagian dari populasi yang dijadikan sebagai obyek penelitian. Kegiatan yang dilakukan dinamakan sampling.

Apa yang dilakukan oleh ibu tadi adalah sampling. Mengambil sebagian dari populasi (seluruh sup dalam panci) untuk menyimpulkan karakteristik populasi (rasa sup) tersebut.

Ada karakteristik populasi yang tidak bisa dilakukan dengan sampling. Saah satunya adalah jumlah penduduk. Makanya kita mengenal sensus penduduk. Bukan Sampling penduduk. Mengambil sebagian contoh jumlah penduduk di beberapa provinsi untuk menyimpulkan jumlah penduduk Indonesia secara keseluruhan adalah upaya yang tidak tepat bahkan tidak benar. Begitu pula halnya dengan sensus hasil pilpres. Overall Real Count adalah upaya sensus untuk mengetahui hasil pemilu secara keseluruhan.

Mengapa kita perlu sampling? Pertimbangan biaya, waktu, tenaga, tingkat ekonomis penelitian, rasionalitas riset, uji yang sifatnya merusak, dan berbagai alasan lain menjadi alasannya.

Sampling adalah aktivitas statistik deskriptif untuk membangun kesimpulan terhadap karakteristik populasi (statistik inferensial).

Bisa anda banyangkan jika keinginan ibu untuk mengetahui ras sup dalam panci tadi dilakukan dengan sensus, yakni menghabiskan seluruh sup dalam panci. Maka dapat dipastikan sang suami dan anggota keluarga lain akan melongo emoticon-Smilie

Atau dalam kasus lain, jika pabrik lampu ingin mengetahui masa hidup lampu produksinya dengan cara sensus, menyalakan semua ampu yang diproduksi, kapan akan menjual lampu tersebut? 

Dengan pertimbangan yang sama, maka aktivitas samping untuk mengetahui hasil sementara pemilu yang kita kenal dengan istilah Quick Count, akhirnya dilakukan. Bagaimana tingkat akurasi Quick Count? Tentunya tergantung pada seberapa banyak parameter statistik yang dipenuhi. Salah satunya adalah banyaknya sampel. Semakin banyak sampel, maka akan semakin mendekati kesimpulan kenyataan karakteristik populasi. Jika jumlah TPS yang dijadikan sebagai sampel QC semakin banyak, maka akan semakin mendekati hasil pemilu yang sesungguhnya. Metode sampling juga menjadi salah satu yang sangat mempengaruhi keakuratan hasil riset. Dalam statistik dikenal dengan istilah Sampling Purposif dan Sampling Accident, atau Multistage Sampling, Random Sampling, dan sebagainya. Penjelasannya tentang ini bisa satu semester emoticon-Smilie

Oleh karenanya, kaitannya dengan sampling ini, dalam statistik dikenal dengan istilah Sampling Error, Taraf Nyata, dan parameter lain yang membantu menjelaskan tingkat kekeliruan yang mungkin terjadi dalam riset berbasis sampling.

Memahami pemaparan di atas, maka akan amat sangat mengherankan jika ada seorang peneliti seperti Burhanudin Muhtadi yang mengatakan bahwa jika hasil KPU (Sensus) tidak sesuai dengan hasil survei berbasis sampling/quick count (Lembaga Survei), maka yang salah adalah KPU. Bukankah tujuan sampling adalah untuk 'sekedar' mengetahui karakteristik populasi lebih awal?

Inilah berbahayanya jika riset yang seharusnya berbasis budaya akademik yang kuat dengan nilai-nilai obyektifitas sudah ditunggangi oleh kepentingan subyektif atau kelompok. Manipulative research atau riset yang ‘dimanipulasi’ adalah kejahatan yang amat besar. Black campaign yang amat berbahaya.

Seorang ibu yang hanya mengambil sesendok sayur dari bagian yang tidak asin (padahal sebagian besar sup berasa asin) dengan niat untuk menutupi kelemahan kemampuan masaknya kepada suami dan anggota keluarganya yang lain agar dia terlihat pinter masak, apalagi diumumkan dengan kebanggaan kekeliruannya, maka akan berakibat kekecewaan pada keluarganya.

[Nukes, dalam keprihatinan yang mendalam pada budaya pramuriaan akademik]

[url]http://surabaya.bisnis.com/read/20140711/94/72981/pernyataan-burhanudin-muhtadi-yang-salahkan-kpu-kalau-sampai-hasil-real-count-berbeda-tuai-protes[/url]

https://www.facebook.com/notes/tras-...52551028838914

https://www.facebook.com/notes/tras-...52555794878914

Diubah oleh nuke1992 12-07-2014 23:53
0
4.4K
68
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Pilih Capres & Caleg
Pilih Capres & CalegKASKUS Official
22.5KThread3.1KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.