uniqueproAvatar border
TS
uniquepro
BUAT BPK PRABOWO : DEMI ANAK ANAK INDONESIA
Halo p probowo ...
Salam sukses pak....

Saya mau berbagi cerita kepada bapak...
Dimulai dari Pilkada DKI dulu, setelah pilkada DKI selesai muncul quick count dr lembaga2 survey yang hasilnya jokowi-ahok menang...saat itu bapak sangat sumringah...bapak percaya dgn kebenaran bahwa hasil survey dan keinginan sebagian besar rakyat sama...
Saat itu yg lebih menggembirakan adalah pernyataan Foke yg langsung memberikan selamat dan memutuskan tidak ada lagi putaran ke dua...
Dan bapak tau saat itu anak anak indonesia yg menyaksikan proses pilkada tersebut ikut merasakan sebuah kemenangan rakyat...anak anak beregmbira....apalagi setelah jokowi dilantik jd gubernur....setiap jokowi blusukan, anak anak berlari lari gembira meneriakan nama jokowi...
Pokoknya kalo ada mobil di iringi pengawal entah mentwri atau siapaun...pasti diteriakin jokowi...
Berlanjut ke PILEG....setelah selesai PILEG tampil lagi quick count dr lembaga survey yg hampir sama yg hasilnya bikin bapak prabowo sumringah lagi dan SBYpun meberikan selamat kepada PDIP yg pada hasil quick count menempati urutan pertama...
Dan KPUpun hasilnya cuma beda sedikit sekali...

Semua bergembira dan menerima hasil quick count dan hasil dr KPU dgn suka cita...
Dan anak anakpun demikian...mereka gembira karena mendapat pelajaran berharga dan positif kalo politik itu hal yang baik...

Tp bapak prabowo yg baik ..keadaan berubah ketika PILPRES kemaren hasil Quick Count diumumkan...
Tiba tiba TV A hasilnya bapak yg menang...TV B jokowi yg menang...
Anak anak saya bingung pak...kok hasilnya ngga kayak pilkada dan pileg kemaren yg semua tv hasilnya hampir seragam...tambah lagi nongol keanehan2 seperti jumlah suara melebihi 100%

Bapak prabowo tau ngga hasil dr tgl 9 kemaren.... Anak anak mendapatkan pelajaran soal politik itu penuh kebohongan...politik itu peenuh tipu muslihat......
Apa bapak bangga dengan hal ini? Apa ini pelajaran politik yg bapak turunkan dan ajarkan kepada anak anak Indonesia?

Saya sedih pak melihat pikiran dan otak anak anak indonesia sudah di sesatkan seperti ini...
Tau ngga bapak klo skrg beredar broadcast bbm ttg anekdot TV ONE..?
Anak anakpun membaca juga bbm tersebut...
Dan karena anak anak masih punya akal sehat mereka semua pasti bertanya ttg isi bbm itu....

Trus saya harus jawab apa?
Kalo bapak dan koalisi bapak tidak takut dosa karena berbohong silahkan aja...
Tapi bapak harua pikirkan lagi soal masa depan politik anak anak Indonesia....apa harus berbuat curang kalo berpolitik?

Terakhir saran aja pak, tolong berbuat kebaikan berdasarkan kebenaran, demi anak anak Indonesia
Jangan sampai tgl 22 terjadi keanehan lagi..
Dan saya tambah bingung lagi menjelaskan kepada anak anak kalo di politik itu kebenaran sebenarnya ada atau hanya halusinasi.......



Update 14 juni...
Trrnyata dr PAN aja berpikiran sama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Abdillah Toha, mengkritik sikap Ketua Umum PAN sekaligus calon wakil presiden Hatta Rajasa yang tidak mau mengakui kekalahan dalam Pemilu Presiden 2014.
Menurut Toha, sikap Hatta yang tak mau berlapang dada itu justru telah mempermalukan marwah partai. Kritik Toha itu ditulisnya dalam surat terbuka dan diunggah ke laman Kompasiana pada Sabtu (12/7/2014) malam.
"Saya sudah sampaikan surat itu ke Hatta Rajasa. Karena surat terbuka, akhirnya saya ungkap ke publik.
Saya hanya berharap dalam surat saya ini agar Hatta bisa menciptakan ketenangan di masyarakat di mana sudah jelas delapan lembaga survei membuat quick count yang sudah terbukti berkali-kali benar.
Jangan disandingkan dengan surveyor yang abal-abal," kata Toha saat dihubungi Kompas.com, Minggu (13/7/2014) siang.
Hatta dan pasangannya, calon presiden Prabowo Subianto, telah menyatakan unggul dalam hitung cepat yang diselenggarakan empat lembaga survei.
Di sisi lain, pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla juga telah mendeklarasikan kemenangan berkat hasil hitung cepat dari delapan lembaga survei.
Kedua kubu juga melakukan penghitungan riil atas perolehan suara dari setiap tempat pemungutan suara.
Berikut isi surat terbuka Toha untuk Hatta Rajasa:
Saudaraku Hatta Rajasa yang saya hormati,Sebagai orang yang ikut mendirikan Partai Amanat Nasional (PAN), dan sebagai mantan pengurus dan mantan ketua fraksi PAN di DPR RI, walau saya sudah agak lama tidak terlibat dalam kegiatan partai, hati saya masih bersama PAN. Saya bersyukur telah menjadi bagian dari berdirinya sebuah partai yang pada awalnya dimaksudkan sebagai partai plural dan inklusif, bersendikan nilai-nilai agama dan kemanusiaan. Partai yang menjadi pelopor reformasi tanpa beban masa lalu.
Namun demikian sangat disayangkan, dalam perjalanannya PAN sedikit demi sedikit tapi pasti telah bermetamorfosa menjadi partai pragmatis berorientasi kekuasaan. Tidak ada salahnya sebuah partai berupaya meraih kekuasaan asal dilakukan demi tujuan mulia memperbaiki nasib rakyat banyak melalui prinsip kejujuran, etika, dan kepentingan jangka panjang bangsa.Puncak kekecewaan saya terjadi ketika PAN bergabung dengan sekelompok partai-partai yang banyak bermasalah dalam mendukung seorang calon presiden 2014 yang latar belakang dan misinya tidak sejalan dengan prinsip utama didirikannya PAN. Bahkan lebih dari itu, PAN telah menempatkan ketua umumnya sebagai calon wakil presidennya.
Kemudian, dalam proses kampanye untuk mensukseskan calon presiden itu, kita semua tahu bahwa PAN telah membiarkan segala cara termasuk cara-cara yang tidak terhormat untuk menjatuhkan lawannya, tidak peduli konsekwensi buruk yang ditimpakan kepada bangsa yang sedang membangun sistem demokrasi yang sehat. Saudara Hatta,Kita tinggalkan yang sudah terlanjur dan marilah kita sekarang menatap kedepan. Sebagai partai yang lahir dari rahim reformasi, PAN boleh dikatakan sebagai partai yang relatif masih lebih bersih dibanding beberapa partai lain yang sudah banyak berlumuran masalah. Sebagai politisi dan negarawan yang sudah sangat berpengalaman dalam berbagai posisi pemerintahan, anda sendiri saudara Hatta adalah aset partai dan aset bangsa yang tinggi nilainya. Agar semua ini tidak terbuang sia-sia, pada saat-saat menentukan hari-hari ini, pilihan yang ada di depan kita adalah mengambil sikap yang dapat menyelamatkan partai dan sekaligus menjaga stabilitas negeri atau sikap yang bisa memperpanjang ketidakpastian dan berpotensi menciptakan konflik antar sesama.
Keputusan akhir siapa yang akan memenangkan pemilihan umum presiden tahun ini memang berada ditangan KPU. Kita semua harus menunggu saat KPU mengumumkan dengan resmi pada tanggal 22 Juli mendatang. Namun demikian, delapan lembaga survei yang kredibel telah mengindikasikan melalui hitung cepat bahwa pemenangnya adalah pasangan Jokowi-JK. Prestasi lembaga-lembaga survei tersebut telah terbukti akurat pada pemilu-pemilu sebelum ini. Bahkan juga pada pemilu legislatif yang baru lalu.Menunggu hasil resmi KPU tidaklah salah, tapi menyatakan diri “menang” atas dasar hasil hitung cepat lembaga-lembaga yang tidak bertanggungjawab adalah sikap yang memalukan. Bahkan menimbulkan kecurigaan macam-macam tentang kemungkinan rencana pengotoran proses penghitungan suara. Lebih dari itu, bahkan bisa menimbulkan konflik antar sesama warga yang membahayakan keamanan dan kelangsungan hidup berdemokrasi.
Pernyataan “akan mengawal kemenangan Prabowo sampai ke Mahkamah Konstitusi” oleh ketua timses Prabowo-Hatta adalah sikap apriori, seakan-akan apapun hasil pengumuman resmi KPU nanti jika mengunggulkan pihak lawan akan digugat. Semua ini membuat kita khawatir pemerintahan macam apa yang akan berkuasa di negeri ini bila Prabowo menang. Sebagai negarawan dan ketua umum partai yang bercita-cita mewujudkan sebuah demokrasi yang sehat di negeri ini, sudah selayaknya saudara memelopori mengambil sikap kenegarawanan dengan menghormati hasil hitung cepat lembaga-lembaga yang profesional dan kredibel sambil menunggu hasil resmi KPU. Sudah saatnya saudara mengembalikan marwah PAN sebagai partai yang bermartabat dan menjunjung tinggi etika berdemokrasi.
Adalah juga tanggung jawab saudara untuk meyakinkan partai-partai lain pendukung pencalonan anda untuk bersama-sama tidak mencemari proses pemilihan umum ini dan menghormati aspirasi rakyat.Hanya dengan demikian, insya Allah Partai Amanat Nasional akan terselamatkan dan tetap akan dipandang sebagai partai yang layak dipilih pada pemilu-pemilu mendatang. Pemilihan umum hanya memberikan mandat untuk lima tahun, sedang prospek PAN dan karier anda sendiri masih terbuka lebar sampai puluhan tahun mendatang. Semoga.

CONTOH KEBOHONGAN ....:

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu Arif Puyouno membantah lembaga survei Indonesia Network Election Survey dimiliki olehnya. Menurut dia, INES berada di bawah Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu. (Baca di sini: Pemilik Lembaga Survei Pro-Prabowo Caleg Gerindra)

"INES ini milik Federasi,seperti litbang (penelitian dan pengembangan) begitu. Pendanaannya patungan dari anggota Federasi," ujar Arif ketika dihubungi, Rabu, 16 Juli 2014. INES dalam hasil surveinya selalu menyebutkan elektabilitas Prabowo jauh melebihi Jokowi. (Baca di sini: Bekas Bos Lembaga Survei Pro-Prabowo Buka-bukaan)

Meskipun menjadi pengurus Partai Gerakan Indonesia Raya, Arif membantah mempengaruhi hasil survei INES. Bahkan, ia mengaku tak terlibat secara langsung dalam kegiatan INES. Adapun Federasi tersebut merupakan kumpulan karyawan dari berbagai perusahaan BUMN. (Baca: Begini Cara Lembaga Survei 'Abal-abal' Bekerja)

Arif mengatakan segala perdebatan dan masalah yang terjadi diputuskan dalam presidium. "Isi presidium itu beragam aliran politiknya," ujar Arif. Ia mencontohkan Koordinator Survei, Tri Widodo dekat dengan Partai Golkar, lalu ada anggota lain bernama Gatot yang merapat ke Partai Demokrat. (Baca: Survei yang Menangkan Prabowo Ini Muncul Tiba-tiba)

Arif menyayangkan masyarakat mempermasalahkan hasil survei INES. Padahal, menurut dia, saat Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta kemarin, hanya lembaga surveinya yang mampu menebak secara tepat bahwa Pilkada akan berlangsung dua putaran dengan Jokowi-Ahok ssebagai pemenang di putaran kedua.

Sebelumnya, Bekas Direktur Eksekutif Indonesia Network Election Survei Irwan Suhanto mengakui hasil survei INES yang selalu memenangkan Prabowo Subianto merupakan pesanan Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra. Irwan mengaku kaget, setelah dia mundur dari INES pada 20 Juni lalu tiba-tiba muncul hasil survei yang menempatkan elektabilitas Prabowo-Hatta 54,3 persen dan Jokowi-JK hanya 37,6 persen
Diubah oleh uniquepro 19-07-2014 13:26
0
6.8K
114
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Pilih Capres & Caleg
Pilih Capres & CalegKASKUS Official
22.5KThread3.1KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.