Buat Aganwati yang penggemar musisi indie tanah air, thread ane yang satu ini mungkin bisa bermanfaat. Yaaah sekedar sharing aja sih. Boleh lah.

Lagian, ane emang udah lama jadi penggemar band indie, jadi udah cukup lama lah memperhatikan. Nah, kalo diperhatikan, apa yang sedang terjadi di antara band-band indie keren ibukota itu sebenernya kurang bagus alias lesu. Udah kira-kira 2 tahun belakangan ini sepi rilisan album band-band indie yang ane idolakan.

Banyak band baru sih emang, tapi kebanyakan isinya muka-muka lama juga, dan band-band baru yang muncul juga kurang greget. Keren tapi nggak greget aja gan, jadi kesannya banyak panggung yang diisi muka-muka lama juga jadinya.

Tapi ini menurut ane ya gan. Kalo mau beda pendapat silakan berdiskusi ya

Ok! Langsung aja. Kalo memang penonton gig di Jakarta bakalan cuma melihat muka-muka lama di atas panggung, mungkin sebaiknya mereka hadir dalam “kemasan” yang berbeda supaya yang nonton juga nggak bosen.

Kalo boleh bersuara nih, menurut ane, melihat situasi sekarang yang sedang lesu itu tadi, ada 4 musisi indie yang ane impikan untuk bersolo karir. Bukannya band mereka jelek, tapi semata-mata karena ane melihat bakat dan auranya mereka masing-masing, baik dari produk rekaman maupun aksi panggungnya.

1. Rico (Mocca/Triangle)


Agan pasti tau dong band bernama Mocca asal Bandung? Band yang mungkin pencapaian karirnya tergolong luar biasa dalam konteks band indie ya, gan. Ada yang menarik dari sosok gitaris pendiam sebenernya. Dalam wawancara, mereka cenderung tidak banyak omong. Di panggung, seperti asik sendiri dengan gitar. Tapi, tetep Agan ngerasa energi liar yang keluar dari gitaris-gitaris seperti ini. Rico memang punya band lain bernama “Triangle” untuk menyalurkan energi yang nggak bisa disalurin lewat “Mocca”. Nah, yang ane penasaran, apa jadinya jika Rico bener-bener melakukan solo album? Musik ceria dengan lirik gelap mungkin?

2. Jimi (The Upstairs/Morfem)


Yang satu ini energinya luar biasa, gaaaann! Ane pernah foto bareng ama Jimi pas dia masih maen di pensi-pensi dengan The Upstairs. Keringetan parah tapi tetep aja ane peluk gan. Momen soalnya hehe. Pada jamannya, The Upstairs memang fenomenal.

Jimi punya karakter vokal yang “datar” sih menurut ane. Kalo diperhatiin, rekaman-rekaman Upstairs dulu, vokal Jimi sering-seringnya kaya ditaruh di belakang. Memang itu style mereka. Beat drum yang kencang dengan nuansa disko memang ditaruh lebih depan supaya yang denger langsung terangsang buat joget.

Tapi kalo Jimi tampil solo dengan satu gitar akustik, bass betot, dan dram, jadinya mungkin menarik. Karena vokal Jimi jadi terdengar jelas datarnya. Yang mana justru itu yang bikin seorang Jimi itu fenomenal! Dan Jimi nggak bisa diem di atas panggung. Itu membuat semuanya lebih menarik.

3. Cholil (ERK/Pandai Besi)


Ahh kita pasti merindukan Efek Rumah Kaca. Cholil yang memutuskan untuk pergi ke Amerika pasti ada alasan kuatnya, tapi buat mereka yang selalu bernyanyi bareng di panggung-panggung Efek Rumah Kaca pasti bakal kangen berat. Sekeren-kerennya Pandai Besi, tetep aja beda dengan Efek Rumah Kaca. Setuju nggak?

Cholil bersuara emas! Ane berharap di Amerika sana Cholil bikin solo project yang bisa didonlot penggemar-penggemarnya di sini. Tahun 2009, Cholil dan istrinya bikin mini-album bareng. Yang mana sebenernya adalah souvenir pernikahan mereka. Jika project suami-istri ini dilanjutkan lagi dari Amerika sana, kayanya seru ya!
Coba dengerin aja sendiri di sini

4. Irwin (Bangkutaman)


Ini dia yang baru aja ngeluarin single barunya! Nggak tau disengaja apa nggak, Bangkutaman juga sebenarnya baru aja ngeluarin single barunya. Nggak lama Bangkutaman rilis “Iblis Jalanan”, Irwin kemudian rilis “What Matters The Most”. Hmm, kenapa ya? (gosip bangget)

Jujur, sebenernya yang satu ini yang jadi alasan kenapa ane bikin thread ini gan. Gara-gara dengerin lagunya, pikiran ane jadi melayang mikirin ketiga musisi di atas tadi. Setelah ane donlot single Irwin terbaru ini, nggak lama kemudian ane terima email balasan berisi image di atas itu. Personal touch. suka banget ane, gan

Terakhir Ane nonton Bangkutaman yaitu pas mereka main perdana di ARTE, setelah 1.5 tahun hiatus. Overall, permainan mereka keren, yah dengan gaya panggung mereka yang khas itu. Standar bangkutaman itu minimnya komunikasi panggung. Tapi lama-kelamaan hal itu justru jadi gaya mereka.

Di single WMTM ini, Irwin seperti bener-bener bukan dari Bangkutaman, gan. Musiknya seger dan ane penasaran apa jadinya kalo project solo Irwin kali ini memang ada kelanjutannya dan dimainin live.

WMTM buat ane, kebetulan, bisa bicara banyak kepada ane. Seperti yang tadi ane bilang tentang Rico di atas. Apa mungkin Irwin adalah gitaris yang punya rahasia gelap? Bukan urusan ane sih :

Tapi, terima kasih Irwin buat WMTM

Kalo mau coba denger lagu barunya Irwin, ke sini aja gan

Sekian dari thread ane ya. Sori kalo ane nggak suka nulis terlalu panjang, tapi agan sekalian nggak capek bacanya juga kan? hehehe

Nah, sekarang menurut Aganwati gimana? Diskusi yaach!